: Belakangan, pengguna Twitter dihebohkan dengan laporan bahwa platform media sosial tersebut mengalami gangguan atau downtime.
Banyak pengguna yang melaporkan bahwa feed atau linimasa Twitter tidak mampu memperbarui konten baru, dan fitur pencarian tidak berfungsi.
Hashtag "Twitter Down" pun menjadi tren populer di Trending Topic Twitter. Namun, yang menarik perhatian adalah fakta bahwa masalah ini disebabkan oleh Elon Musk, seorang miliuner sekaligus pemilik Twitter.
Baca Juga: Spesifikasi Dan Harga POCO X3 NFC Dengan RAM 6-8GB Dan ROM 64-128GB Dibandrol Dengan 3Jutaan Aja
Elon Musk telah mengumumkan penerapan kebijakan baru di Twitter yang saat ini sedang berjalan dengan normal.
Kebijakan tersebut berfokus pada pembatasan jumlah tweet yang dapat dibaca atau dilihat oleh pengguna.
Jadi, ketika Anda sedang asyik menggulir layar untuk membaca tweet di linimasa, tiba-tiba muncul pesan "Rate Limit Exceeded", yang berarti Anda telah mencapai batas jumlah tweet yang dapat dibaca.***
Menurut Elon Musk, langkah ini diambil untuk mencegah terlalu banyak informasi diambil dari Twitter dan dimanipulasi.
Dia menyebutkan bahwa "Demi mengatasi tingkat ekstrem ekstraksi data dan manipulasi sistem, kami menerapkan pembatasan tweet sementara."
Baca Juga: Pungli di Rutan KPK Diduga Terkait Penyediaan Fasilitas Antara Lain Alat Komunikasi
Pada akhirnya, pembatasan ini juga menjadi salah satu cara untuk memonetisasi Twitter.
Elon Musk menjelaskan bahwa jumlah maksimal tweet yang dapat dilihat setiap hari adalah 6.000 tweet untuk pelanggan Twitter Blue, yang merupakan layanan berbayar.
Sementara itu, pengguna reguler (tanpa verifikasi) hanya dapat melihat 600 tweet, dan bagi pengguna baru Twitter yang belum melakukan pembayaran, batasnya hanya 300 tweet per hari. D
engan demikian, pengguna media sosial, terutama pengguna Twitter, didorong untuk berlangganan Twitter Blue.