unescoworldheritagesites.com

Belasan Kapal Cargo Raksasa Tertambat Di Sekitar Selat Malaka - News

Foto: Antara

BATAM: Belasan kapal kargo raksasa tertambat di sekitar perairan Selat Malaka, sementara sejumlah kapal lainnya berlayar pelan menyusuri bagian laut perbatasan Indonesia dan Singapura.

Selat Malaka memang termasuk perairan terpadat di dunia. Jadi, tidak heran, sehamparan mata memandang, tampak kapal-kapal besar dengan segala hiruk pikuknya.

Berlayar sedikit ke arah selatan, memasuki perairan Kota Batam, suasana lebih tenang dan teduh.

Hanya sekitar 10 menit dari perairan internasional yang padat, kita akan sampai di Pulau Tulup. Pulau yang menyimpan jejak para ulama dalam menyebarkan Islam di Nusantara.

Kapal berayun pelan saat mencium bibir Pulau Tulup yang merupakan karang. Perahu bersandar di sisi pulau yang menghadap ke Indonesia, karena sisi yang menghadap Singapura berbukit tinggi menjulang. Tidak ada dermaga tempat naik dan turun penumpang.

Kontras dengan pemandangan gedung-gedung pencakar langit Singapura yang nampak jelas dari sana, Pulau Tulup relatif kosong.

 Pelancong memasuki Pulau Tulup (Yunianti Jannatun Naim) 

Begitu memasuki pulau, nampak tulisan besar Wisata Religius menyambut pelancong dan peziarah, juga terdapat masjid yang masih dalam tahap pembangunan.

Penjaga pulau, Budi, menjelaskan, pembangunan masjid didukung oleh Yayasan Al Hikam yang memang peduli dengan pelestarian makam di tempat itu.Ya, di Pulau Tulup Kecil terdapat dua makam syekh, yaitu Syekh Syarif Ainun Naim dan Syekh Maulana Nuh Maghrobi, sedangkan di Pulau Tulup Besar, terdapat makam Habib Hasan Al Musawa.

Keberadaan makam para syekh dan habib itu menggambarkan jejak para juru dakwah menyebarkan Islam ke berbagai penjuru negeri di Nusantara ini.

Sesuai anjuran pemandu, ziarah dimulai dari mengunjungi Syekh Syarif Ainun Naim, yang bergelar Sunan Thulub. Nama ini berbeda, antara di administrasi pemerintahan. Kalau di lokasi itu tertulis Thulub di administrasi pemerintah tertulis Tulup. 

"Beliau ini abang beradik dengan Sunan Giri," kata Budi.

Dalam catatan, Syekh Syarif Ainun Naim kelahiran Samudra Pasai. Ada yang menyebut tokoh ini lahir pada 842 H dan wafat pada 908 H, dan ada pula versi yang menyebut dia lahir pada 761 H dan wafat pada 842 H.

Makam Sunan Thulub berada di atas bukit. Dari bibir pulau, hanya perlu sekitar 20 langkah untuk mencapai anak tangga pertama menuju bukit.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat