unescoworldheritagesites.com

200 Seniman Yogya Ambil Bagian Dalam Momen Wayang Milehnium Datuk Azwar AN - News

Setting panggung "100 Mantra Teater Alam untuk Azwar AN", karya Ki Mujar Sangkerta dan tim. Tampak dua karakter wayang Milehnium Wae, Azwar AN - Titiek Azwar. (Teater Alam)

: Acara “100 Mantra Teater Alam untuk Azwar AN”, bakal menjadi puncak budaya Yogyakarta tahun 2022. Sekitar 200 seniman lintas disiplin Yogya bakal ambil bagian pada moment yang digelar Kamis, 31 Maret 2022 di Gedung Societet, Taman Budaya Yogyakarta.

Satu di antara penampil adalah Ki Mujar Sangkerta. Ia dikenal sebagai budayawan dan seniman khususnya seni kriya dan perupa, kelahiran Jember yang berdomisili di Yogyakarta. Ki Mujar dan tim memberi aksen penting dalam gelar doa dan budaya tersebut, yakni melalui kreasi wayang milehnium wae mendiang Azwar AN dan Titiek Azwar, serta pengerjaan property seni instalasi 3 dimensi dari bambu tuk sebagai setting panggung acara “100 Mantra Teater Alam untuk Azwar AN”.

“Kami dedikaskan tenaga, waktu, dan pikiran demi tokoh panutan teater Yogyakarta, Azwar AN,” ujar Ki Mujar, ditemui di halaman Sicoetet, Yogyakarta saat tengah menggarap property seni instalasi 3 dimensi dari bambu tuk. Ia menambahkan, “untuk wayang milehnium wae dengan tokoh datuk Azwar AN dan istri tercinta Titiek Azwar, sudah selesai, bahkan sudah digunakan dalam latihan rutin.”

Baca Juga: Percepat Pemulihan Global, DEWG G20 Bahas Pemanfaatan Teknologi Digital

Ia menambahkan, wayang milehnium ia buat dari bahan plat logam aluminium dengan ukuran raksasa (100 x 200 cm). Ukuran yang besar, menjadikan wayang milehnium wae Azwar – Titiek kelihatan gagah, anggun, dan semakin hidup jika digetar-getarkan. “Ketika digetar-getarkan akan menimbulkan suara bunyi menggelegar seperti guntur. Pas dengan karakter datuk Azwar AN yang keras, lantang disiplin penuh daya pukau yang luar biasa,” ujar Ki Mujar.

Konsep pengerjaan wayang milehnium wae Azwar AN – Titiek, kata Ki Mujar, sederhana saja. Ia meniru foto-foto yang tersebar di internet. “Saya pilih karakter atau style Bang Azwar yang selalu mengenakan topi pet putih. Untuk kostumnya, saya modifikasi dengan kostum etnik Jawa Modern. Sedangkan tokoh mbak Titiek, saya pilih foto almarhumah yang paling cantik waktu beliau mengenakan kostum kebaya dengan renda yang unik, bersanggul besar khas Jawa. Kelihatan lebih anggun,” kata pendiri Institut Sangkerta Indonesia Yogyakarta itu.

Teknis pengerjaan wayang milehnium Azwar AN – Titiek, diakui Ki Mujar, tidak terlalu rumit. Selain ia terbiasa mengerjakan wayang milehnium wae dengan berbagai karakter, tokoh yang dibikin wayang pun sangat familiar. “Artinya, kalau bicara tingkat kesulitan, justru terletak pada kepopuleran tokoh Azwar AN dan Titiek Azwar. Tantangannya, karakter Azwar dan Titiek harus muncul dan mudah ditangkap khalayak,” ujar Ki Mujar.

Memulai penggarapan, ki Mujar terlebih dahulu menggambar desain wajah foto tokoh di media logam aluminium. Setelah selesai, ia pertebal dengan cat ekspres. Setelah cat kering, lalu ditunging sisi pinggirnya. “Terakhir, pemberian gapit bambu untuk pegangan dan untuk menggerak-gerakkan wayang,” ujar Ki Mujar.

Baca Juga: Menko Airlangga dan Menteri Desmond Lee Persiapkan Kerja Sama EBT dan Suplai Air Bersih

Pada pertunjukan memperingati 100 hari wafatnya almarhum Azwar AN, tanggal 31 Maret 2022 nanti, wayang milehnium wae hanya sebagai simbol atas keberadaan Azwar dan Titiek di tengah-tengah keluarga dan anak-cucu yang hadir. Mengartikan bahwa Azwar – Titiek senantiasa hadir dalam kehidupan keluarga tercinta. “Wayang karakter Azwar AN dan Gunungan dipegang oleh kedua cucu almarhum,” kata Ki Mujar.

Lalu, wayang milehnium wae Azwar-Titiek kembali muncul saat Emha Ainun Najib Datuselesai memberi orasi kesan dan pesan tentang Azwar AN. Keseluruhan acara akan ditutup dengan adegan gerak visual gunungan yang diperagakan oleh Ki Mujar Sangkerta sendiri, diikuti wayang karakter Azwar AN – Titiek yang diperagakan oleh A’Syam Chandra dan Mai Intan Aprillia Banyu Langit. “Peragaan wayang akan menampilkan kesan gembira di tengah para hadirin,” kata Mujar.

Nah beralih ke posisi Ki Mujar sebagai tim artistic acara tanggal 31 Maret 2022. Ki Mujar dkk akan menampilkan set property yang unik, yakni seni instalasi 3 dimensi bambu tuk. Bentuk seni instalasi 3 dimensi bambu menurutnya, merupakan pilihan yang fleksibel dan ramah lingkungan serta selaras dengan nuansa Teater Alam yang alami.

Dengan berbagai desain bentuk geometri (bulat, kerucut, persegi), Ki Mujar dkk bisa mengeksplorasi lebih leluasa bambu-bambu yang sudah dibelah menjadi beberapa bagian untuk mempermudah proses pembentukannya. “Dengan kelenturan bilah bambu yang masih basah, tim artistik dapat menciptakan berbagai bentuk tiga dimensi yang imajinatif, naif, dan sangat plastis penggarapannya,” ujar lelaki yang juga memiliki nama lain Mujar Mahasiswantoro.

Mujar mengaku sangat menikmati proses kreatif tanpa batas dalam berkarya. Kerangka-kerangka bambu tadi oleh Ki Mujar dkk sengaja dibiarkan telanjang, tanpa balutan kertas semen atau kertas koran, atau kertas-kertas lain. “Justru tujuannya agar karakter kerangka bambu menjadi lebih eksotik untuk dinikmati,” pungkas Ki Mujar.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat