SOLO: Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi menghadiri Soft Launching Pengoperasian Parsial Jalur Ganda Lintas Selatan Jawa di Stasiun Solo Balapan, Kamis (8/10/2020). Pengoperasian jalur ganda tersebut dilakukan menyusul telah tersambungnya jalur ganda Kereta Api (KA) lintas selatan Jawa mulai dari Cirebon – Purwokerto – Kroya – Yogya – Solo – Madiun – Jombang sepanjang 550 km.
"Dengan selesainya jalur ganda KA lintas selatan Jawa nantinya akan menyambungkan 3 kota aglomerasi besar yaitu Jabodetabek – Joglosemar – Gerbangkertasusila,” jelasnya.
Proyek jalur ganda KA lintas selatan Jawa saat ini tinggal menyisakan pekerjaan sekitar 65 km. Yakni antara Jombang – Mojokerto – Wonokromo, pengerjaan jalur tersebut ditargetkan selesai dalam satu sampai dua tahun mendatang.
Jalur ini memiliki panjang total sekitar 694 km yang terbentang mulai dari Cirebon – Prupuk – Purwokerto – Kroya – Gembong Kutoarjo – Ygoyakarta – Solo – Kedung Banteng – Madiun – Jombang – Mojokerto – Wonokromo – sampai Surabaya.
Menhub mengapresiasi pembangunan jalur KA lintas selatan Jawa yang dilakukan oleh anak bangsa. Dimana mampu membangun terowongan jalur ganda pertama di Indonesia. Dimana ada tiga terowongan yang dibangun dalam proyek ini yaitu, terowongan Notog, terowongan Kebasen, dan Terowongan Ijo.
"Selain membangun terowongan, para anak bangsa juga mampu membangun jembatan bentang panjang dan sistem persinyalan yang modern. Ini bukti nyata bahwa kita telah mampu menghasilkan karya besar yang patut dicatat dalam sejarah perkeretaapian di tanah air,” jelasnya lagi.
Lebih lanjut, Menhub menambahkan, pembangunan jalur ganda KA lintas selatan ini ini memiliki arti yang sangat penting, tidak hanya dari sisi ekonomi, moblitas orang dan distribusi logistik. Tapi juga dari sisi dukungan pada program pemerintah terkait pengembangan 5 Bali Baru, salah satunya adalah Borobudur.
“Dukungan konektivitas ke Borobudur dengan moda kereta api sangat penting. Untuk itu saya mendorong agar jalur kereta api kearah Borobudur bisa selesai tepat waktu dan terintegrasi dengan jalur KA lintas selatan Jawa ini,” katanya.
Setelah pembangunan jalur ganda KA lintas utara Jawa selesai dan beroperasi penuh pada Tahun 2014, Kemenhub melalui Ditjen Perkeretaapian berupaya mempercepat penyelesaian jalur ganda KA lintas selatan Jawa sejak tahun 2015.
Sementara itu dari sisi pendanaan, pembangunan jalur ganda KA Lintas Selatan Jawa bersumber dari Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) dengan kontrak multiyears yang dimulai sejak tahun 2013. Skema pembiayaan SBSN ini merupakan salah satu skema pembiayaan inovatif yang diambil l Pemerintah guna melakukan percepatan pembangunan di tengah keterbatasan APBN.
Sejak beroperasi secara parsial, dampak dari pembangunan jalur ganda KA lintas selatan Jawa pun sudah mulai terlihat. Yakni dengan meningkatnya jumlah perjalanan kereta api antar kota dari 172 kereta per hari pada tahun 2015, menjadi 291 kereta per hari di tahun 2019.
"Seiring peningkatan penumpang, juga dilakukan pula peningkatan keselamatan, kecepatan dan pelayanan kereta api," ujar Menhub dalam acara yang juga dihadiri Dirjen Perkeretaapian Zulfikri, Dirut PT KAI Didik Hartantyo, Kepala Badan BPSDM Perhubungan, dan Walikota Surakarta FX Hadi Rudyatmo itu.
Sedangkan alokasi anggaran pembangunan infrastruktur Perekeretaapian selama dua tahun ini menjadi yang terbesar yaitu sekitar Rp17 triliun pada tahun anggaran 2019 dan sekitar Rp10 triliun pada tahun anggaran 2020. ***