unescoworldheritagesites.com

Mudahkan Pengguna Angkutan Umum, Halte BST Di Solo Dilengkapi PTIS - News

Batik Solo Trans koridor 1 dan 2 diluncurkan di Kota Solo

SOLO: Pengguna transportasi massal di Kota Solo semakin dimudahkan dengan adanya sistem informasi angkutan umum atau Public Transport Information System (PTIS) di sejumlah halte bus BST (Batik Solo Trans). Dengan sistem tersebut setiap penumpang akan mengetahui kapan bus akan tiba di halte tersebut.

"Selain itu kita bisa memperkirakan, misalnya kita di sini lagi istirahat mau naik bus dengan sistem tersebut maka kita akan tahu kapan bus akan tiba di halte. Sehingga penumpang tidak perlu menumpuk di halte. Karena kita bisa merencanakan waktu perjalanannya," jelas Direktur Angkutan Jalan dan Multimoda Kementerian Perhubungan, Ahmad Yani seusai peresmian Sistem Informasi Angkutan Umum atau Public Transport Information System (PTIS) dan peluncuran Batik Solo Trans (BST) koridor 1 dan 2 serta feeder BST di Balai Kota Solo, Selasa (29/12/2020).

Sistem tersebut menurut Yani bukan sesuatu yang baru dan di sejumlah negara sudah menerapkan hal itu. Untuk semakin memudahkan masyarakat dalam menggunakan transportasi umum, juga diluncurkan tambahan BST dari Kemenhub untuk dua koridor. Sehingga saat ini ada empat koridor dengan jumlah bus sebanyak 90 armada.

"Saat ini penumpang masih digratiskan karena PP (Peraturan Pemerintah) nya belum ada. Untuk kisaran tarifnya nanti akan disesuaikan dengan kemampuan masyarakat Solo, yang pasti lebih murah. Kita inginnya semua cashless dengan menggunakan e-money," jelasnya lagi.

Sebab ke depan juga akan diintegrasikan dengan transportasi kereta api setelah sebelumnya juga diintegrasikan ke bandara. Lebih lanjut Ahmad Yani mengatakan, Kota Solo bersama empat kota lainnya yakni Medan, Palembang, Yogyakarta, dan Bali menjadi pilot project.

Tahun 2021 akan ditambah 11 kota lainnya yakni Surabaya, Bandung , Makassar, Banjarmasin, Malang  Gorontalo, Balikpapan, Sorong, dan Jayapura. Anggaran yang disiapkan Kemenhub tahun depan sebesar Rp500 miliar.

"Karena kami melihat jika tidak ada intervensi dari pemerintah pusat soal publik transportasi maka mungkin kita tidak bsa melihat lagi transportasi umum. Karena butuh anggaran dan kesinambungan," katanya.

Sementara itu, Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo mengatakan dengan beroperasinya BST koridor 1 dan 2 tersebut diharapkan bisa mengurai kemacetan dan mengurangi polusi.

"Kita mulai hari ini gratis, untuk kedepannya kita menunggu PP yang mengaturnya, kalau jadinya tahun 2023 maka gratisnya sampai tahun 2023," ujarnya.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat