unescoworldheritagesites.com

Ciptakan Sedotan Limbah Kulit Buah Naga, Melisa Tunjukkan Unnes Kampus Inovatif! - News

Rektor Universitas Negeri Semarang (Unnes) berdialog secara virtual di channel youtubenya atas pencapaian dan prestasi cemerlang Melisa Salma Darmawan, mahasiswa Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Unnes

SEMARANG: Universitas Negeri Semarang (Unnes) patut bangga atas pencapaian Melisa Salma Darmawan, mahasiswa Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang (Unnes).

Torehan prestasinya sangat membanggakan segenap Civitas Akademika salah satu PTN terkemuka di Jawa Tengah ini. Beberapa prestasi yang pernah dicapai mahasiswa yang akrab disapa Melisa ini diantaranya, menjadi mawapres, dengan mengikuti LKTI Internasional, dan memperoleh kesempatan credit transfer di Thailand.

Dalam perbincangan dengan Rektor Unnes Prof. Dr. Fathur Rokhman. MHum: Kepemimpinan Bertumbuh, yang diunggah di channel youtubenya, sosok milenial yang mengidolakan Presiden Jokowi ini menyampaikan bahwa menjadi Mawapres adalah prestasi yang paling membanggakan bagi dirinya.

“Menjadi mawapres saya lalui dengan proses yang panjang. Kondisi inilah yang membuat saya bersyukur dan merasa bangga bahwa saya telah berhasil melalui tahap demi tahap hingga sampai di titik hingga ke hulu ini” ungkap Melisa.

Melisa kemudian bertutur tentang makna dari “mahasiswa berprestasi” bagi dirinya.

“Bagi saya, mahasiswa berprestasi tidak sebatas menjadi pemenang dalam perlombaan, namun lebih jauh lagi adalah cita-cita yang harus diraih. Maknanya adalah bagaimana kita dapat bermanfaat bagi orang lain atas ilmu yang kita miliki,” jelasnya.

Yang paling mutakhir, Melisa mengemukakan gagasan inovatifnya tentang penggunaan “Edible Straw” dari kulit buah naga. Buah pemikirannya tersebut didasari oleh keresahannya atas limbah sedotan plastik yang seringkali mencemari lingkungan.

Maka dari itu, penemuan sedotan yang dapat dimakan ini diharapkan dapat menjadi solusi atas permasalahan masyarakat.

"Selain itu, pemanfaatan limbah kulit buah naga selain ramah lingkungan juga memiliki banyak manfaat. Atas buah pikirannya tersebut berhasil mengantarkannya memperoleh hibah dana PKM dari Menristekdikti sebesar 8,5 Juta rupiah," ujarnya.

Selain itu, mahasiswa semester 7 ini juga telah memiliki beberapa hak cipta atas karya-karyanya. 

Rektor Unnes, Prof Fathur Rokhman MHum menyampaikan bahwa gagasan yang disusulkan Melisa selain inovatif juga selaras dengan nilai konservasi Unnes

“Penggunaan limbah kulit buah naga sebagai bahan sedotan selain inovatif juga bernilai konservasi. Kulit buah naga yang biasanya terbuang saat ini dapat diolah menjadi suatu barang yang bernilai ekonomis dan ramah lingkungan” tutur Prof Fathur.

Prof Fathur juga menyampaikan yang telah dilakukan oleh Melisa dapat menjadi contoh dan menambah atmosfer bagi pencapaian akademik 

“Prestasi akademik di Unnes saat ini dapat disandingkan dengan prestasi dari universitas lain di Indonesia maupun Internasional,” tandas Rektor Fathur ini.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat