SORONG: Yayasan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Baitul Ummah IAIN Sorong yang baru dilaunching, Senin (25/10/2021) berencana mengembangkan kegiatan belajar mengajar setelah berbagai persyaratan terpenuhi.
Ketua Pengurus Harian Yayasan Baitul Ummah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sorong, Rosdiana M.Pd, mengatakan, pihaknya kini masih berbenah.
“Kami tengah menyiapkan berbagai infrastruktur nonfisik termasuk komunikasi keberadaan PAUD ini kepada intern dulu. Tentu ke depan PAUD ini dikembangkan sehingga anak didik dari luar lingkungan IAIN, juga dapat menimba ilmu di sini,” kata Rosdiana.
Menurut Rosdiana (Ros) nanti diplayer dan narahubungnya adalah Fakultas Tarbiyah. Jadi yang akan masuk di PAUD Baitul Ummah melalui Tarbiyah saja.
Terkait informasi bagaimana pembayarannya. Kalau ada infaknya, seperti bagaimana dan selanjutnya. Utamanya terkait teknis penerimaan anak didik dan lainnya. Sudah ada yang mengaturnya.
“Karena kami semua masih pengurus harian Yayasan PAUD ini . Sehingga, terkait organisasi pendidikannya masih digarap pihak berkenaan,” katanya.
Menurutnya, nanti ada struktur lembaga pendidikannya sendiri. Antara lain, kepala sekolah, guru-guru dan administrasi sekolahnya sendiri. Yayasan hanya memantau dan mengawasi jalannya pendidikan PAUD-nya.
Menyangkut pengajar, materi pelajaran. Insya Allah, Fakultas Tarbiyah yang menentukan kriteria guru dan materi pelajaran itu. “Pokoknya masalah teknis pendidikan kita serahkan kepada ahlinya untuk memanagenya,” kata Ros.
Secara terpisah, Rektor IAIN Sorong, Dr. Hamah Khaeriyah, mengatakan, pihaknya akan mengembangkan berbagai aspek positif untuk mengembangkan pendidikan di lembaga pendidikan tinggi ini.
Menurut Dr Hamzah Khaeriyah, banyak sekali metode pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Namun, tidak semua teknis mengajar sesuai dan tepat bagi anak. Yang perlu diingat bahwa tidak semua anak didik memiliki kemampuan belajar dan karakter kepribadian yang sama.
Terkadang muncul pertanyaan bagaimana sih cara mengajar anak usia dini di lembaga TK dan KB? Prinsip pembelajaran anak adalah bermain. Dan, yang dituju adalah pencapaian tumbuh kembang optimal sang anak pada semua indra dan organ tubuhnya.
Perbedaan kemampuan belajar seharusnya membawa akibat pada keharusan perbedaan teknik dan gaya mengajar seorang guru. Hukum yang sama juga berlaku pada perbedaan karakter dan watak kepribadian.
Menurut penelitian literatur, setidaknya ada 5 teknis mengajar yang tepat untuk diterapkan pada anak usia prasekolah. Lima teknis tersebut itu adalah metode bermain, metode cerita, metode menyanyi atau music, dan metode klasik.
Dari kelima teknis mengajar tersebut, empat di antaranya dikembangkan dari literatur buku bertema psikologis. Sedangkan, satu yang terakhir merupakan buku-buku berbasis sains dan pendidikan. Termasuk Pendidikan agama Islam. ***