unescoworldheritagesites.com

Perubahan Jumlah Kromosom yang Terjadi pada Seluruh Pasangan Kromosom, pada Peristiwa Non Disjunction, Dikenal Sebagai? - News

Illutrasi soal biologi tentang kromosom beserta pembahasannya. (Freepik)

: Perubahan jumlah kromosom yang terjadi pada seluruh pasangan kromosom, pada peristiwa non disjunction, dikenal sebagai?

Pembahasan

Perubahan jumlah kromosom yang terjadi pada seluruh pasangan kromosom pada peristiwa non disjunction dikenal sebagai euploidi. Euploidi terbagi menjadi dua jenis:

Baca Juga: 5 Drakor Tema Pengkhianatan yang Memukau dengan Deretan Cerita Penuh Intrik dan Emosi

-. Monoploid: Sel memiliki satu set kromosom (n). Contohnya, sel sperma dan sel telur.

-. Poliploid: Sel memiliki lebih dari satu set kromosom (2n, 3n, 4n, dst.). Contohnya, triploid (3n) dan tetraploid (4n).

Peristiwa non disjunction dapat terjadi pada meiosis I atau meiosis II.

-. Non disjunction pada meiosis I: Kromosom homolog gagal berpisah dan bergerak ke kutub sel yang berbeda. Hal ini menghasilkan gamet dengan jumlah kromosom abnormal (n + 1 atau n - 1).

-. Non disjunction pada meiosis II: Kromatid saudara gagal berpisah dan bergerak ke kutub sel yang berbeda. Hal ini menghasilkan gamet dengan jumlah kromosom abnormal (n + 1 atau n - 1).

Baca Juga: 5 Drama Korea Paling Dinanti di Awal 2024, Daftar Seru yang Bisa Jadi Watchlistmu!

Jika gamet abnormal ini membuahi gamet normal, maka akan menghasilkan zigot dengan euploidi.

Contoh:

-. Monoploid: Jika sel sperma dengan 24 kromosom (n + 1) membuahi sel telur normal dengan 24 kromosom (n), maka zigot akan memiliki 48 kromosom (3n). Ini adalah contoh triploid.

-. Poliploid: Jika sel sperma normal dengan 24 kromosom (n) membuahi sel telur dengan 48 kromosom (2n), maka zigot akan memiliki 72 kromosom (4n). Ini adalah contoh tetraploid.

Kesimpulan

Perubahan jumlah kromosom yang terjadi pada seluruh pasangan kromosom pada peristiwa non disjunction dikenal sebagai euploidi.

Baca Juga: Aktor Korea dengan Bayaran Termahal, Siapa Saja?

Euploidi dapat menyebabkan berbagai macam kelainan pada individu, seperti sindrom Down (trisomi 21) dan sindrom Turner (monosomi X).***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat