unescoworldheritagesites.com

Studi Barat: Anak Muda Tertinggi Korban Penipuan Online - News

Format digital online (Ist)

: Klinik Digital kembali meluncurkan modul literasi digital berjudul Fraud Using online Market Place (Penipuan Online) dan Waspada Kejahatan Phising Attack.

Buku ini merupakan karya para pegiat literasi digital yang juga menjadi anggota Siberkreasi, Kominfo dan Japelidi, yaitu : Devie Rahmawati, Mila Viendyasari, Giri Lumakto, Rienzy Kholifatur, Wiratri Anindhita dan Rizki Ameliah.

“Beberapa studi di negara Barat sejak tahun 2017 hingga 2024, menunjukkan para korban penipuan online justru didominasi oleh kalangan muda, bukan seperti dugaan yang beredar di publik bahwa generasi seniorlah yang banyak menjadi korban," ujar Devie Rahmawati, Founder Klinik Digital.

Baca Juga: Ditawari Golkar untuk Bergabung, Gibran Sebut Banyak Parpol Menawarinya

"Anak muda di bawah usia 20 tahun menjadi korban terbesar, karena merekalah yang menjadi penghuni terbesar ruang digital. Pintu masuk penipuan untuk menarik korban kalangan muda ini berupa tawaran kerja, peluang menjadi influencer, game online hingga terjebak dalam eksploitasi seksualitas. Bujuk rayu berupa kata : mudah dan cepat, menjadi kata kunci yang juga membuat banyak anak muda terjebak penipuan keuangan online. Inilah yang mendasari kenapa sepanjang 2023, tema penipuan yang kami pilih, untuk diterbitkan di tahun 2024 ini,” ujar Devie Rahmawati.

“Semenjak tahun 2021, kami menterjemahkan modul-modul kami dalam Bahasa daerah, sedikitnya 10 bahasa yaitu Aceh, Minang, Palembang, Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, Bali, Kalimantan Barat, Makassar, Papua. Bersama Litnus, modul yang kami alih bahasakan ialah Penipuan Online. Seluruh modul ini dapat diakses gratis oleh masyarakat di website klinikdigital.org juga literasidigital.id," tambah Mila Viendyasari, Project Manager Klinik Digital

“Kami menyadari bahwa modul ini masih jauh dari sempurna, namun ini adalah upaya kami memastikan lebih banyak masyarakat yang dapat menerima pengetahuan. Bahasa daerah menjadi pilihan kami, karena kami juga ingin berkontribusi dalam pelestarian Bahasa Daerah. Semenjak didirikan pada tahun 2018, Klinik Digital berfokus pada aktivitas literasi dan edukasi. Pada tahun 2023 lalu, para pegiat literasi Klinik Digital menjadi narasumber di lebih dari 50 seminar, webinar dan pelatihan bidang Komunikasi dan digital dengan menyasar tema-tema diantaranya : Ketrampilan, Etika, Budaya dan Keamanan Digital; Public Speaking di ruang digital; Branding, Public Relations serta Event Digital,” tutup Rienzy Kholifatur, Kordinator Aktivasi Karya Klinik Digital.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat