unescoworldheritagesites.com

Dorong Transisi Lingkungan, Trinseo Sambangi Sekolah-Sekolah Berikan Edukasi Pengelolaan Sampah dan Gelar Lomba - News

Trinseo sebagai penyedia solusi material kelas global kini tengah mempersiapkan transformasi di masyarakat dengan menginisiasi penanaman pohon dan mempromosikan edukasi tentang manajemen sampah melalui program “School Roadshow 2024” (AG Sofyan)

: Trinseo sebagai penyedia solusi material kelas global kini tengah mempersiapkan transformasi di masyarakat dengan menginisiasi penanaman pohon dan mempromosikan edukasi tentang manajemen sampah melalui program “School Roadshow 2024”. 
 
Sebagai penyelenggara Program Yok Yok Ayok Daur Ulang! atau yang lebih beken dengan sebutan (YYADU!), Trinseo berkolaborasi dengan Kita Olah Indonesia dan Perbanusa sebagai upaya untuk mendorong perubahan berkelanjutan dan mengembangkan ruang hijau untuk lingkungan yang lebih sehat serta mendorong pihak sekolah untuk menjadi agen perubahan terhadap pilah dan olah sampah, khususnya adalah sampah plastik.
 
“Melalui program ini, kami ingin mempersuasi praktik pengelolaan sampah yang komprehensif di Indonesia," ujar Presiden Direktur PT Trinseo Materials Indonesia Hanggara Sukandar kepada di Jakarta, Jumat (3/5/2024). 
 
 
Menurut Hanggara manajemen pengelolaan sampah tidak akan berjalan sukses jika hanya dijalankan oleh satu atau dua pihak saja. 
 
Untuk itu membutuhkan kolaborasi berkelanjutan dari berbagai pihak, termasuk institusi pendidikan, pemerintahan, pihak swasta, industri, asosiasi lingkungan dan pengelolaan sampah maupun rumah tangga.
 
"Partisipasi aktif dari seluruh pihak menjadi hal yang esensial untuk menciptakan ekosistem manajemen sampah dan daur ulang,” tegas Hanggara yang juga Direktur Environment & Sustainability Affairs Responsible Care® Ind. 
 
 
“Pentingnya kampanye berkelanjutan tidak bisa dikesampingkan. Karena itu, dukungan dari institusi pendidikan jadi tombak utama dalam kesuksesan visi kita ini,” tambahnya.
 
Mengacu pada komitmen berkelanjutan dari Program YYADU! maka timbulah gagasan untuk melakukan kegiatan roadshow ke sekolah-sekolah untuk mengedukasi siswa tentang pentingnya mengelola dan memilah sampah secara aktif.
 
Terdapat 9 sekolah yang berpartisipasi dalam program ini, yakni: SMP 2 Depok, SMP 3 Depok, SMP 4 Depok, SMP 10 Depok, SMP 16 Depok, SMP Al Hasra, SM Al-Wafi, SMP Al-Hamidiyah, dan SMPIT Darul Rahman, yang berlangsung selama bulan Februari 2024.
 
 
Untuk mendorong antusiasme warga sekolah dalam program ini, diadakan kompetisi kebersihan yang berlangsung selama satu bulan.
 
Kriteria kunci perlombaan ini diantaranya, implementasi sistem pemilahan sampah yang komprehensif, pendekatan terorganisir dan efektif dalam pengelolaan sampah, budaya pemilahan sampah yang kuat di kalangan siswa dan staf, serta komitmen berkelanjutan terhadap tanggung jawab lingkungan.
  
Beberapa sekolah yang berpartisipasi dalam program tersebut telah menunjukkan dedikasi dan kreativitas luar biasa dalam pendekatan mereka terhadap pengelolaan sampah. 
 
 
Diantara sekolah yang  memenangkan perlombaan ini adalah SMP 10 Depok, SMP Al-Hamidiyah, dan SMP 3 Depok. 
 
Sekolah-sekolah ini telah menerapkan sistem pemilahan sampah yang komprehensif, mendirikan fasilitas daur ulang di sekolah, dan mengorganisir kampanye kesadaran yang menarik untuk melibatkan siswa secara aktif.
  
"Saya menilai program tersebut sangat bagus, lengkap. Oleh sebab itu kami tindak lanjuti dengan mengumpulkan 50 anak dalam satu tim pengolahan sampah. Kebetulan SMP Negeri 10  dinominasikan sebagai sekolah adiwiyata tingkat nasional jadi saya pikir program dari YYADU! dapat menambah poin di proses seleksi,” ujar Antoni selaku kepala sekolah SMP Negeri 10 Depok, yang merupakan pemenang pertama dari program ini.
 
 
Para pemenang Program Yok Yok Ayok Daur Ulang!, semuanya telah mengambil langkah proaktif untuk mengurangi konsumsi plastik sekali pakai di area sekolah mereka. 
 
Dengan menerapkan inisiatif yang berfokus pada meminimalkan sampah plastik, sekolah-sekolah ini tidak hanya mengurangi jejak lingkungan mereka tetapi juga menetapkan contoh positif bagi siswa dan staf. ***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat