unescoworldheritagesites.com

Siapa Albert Einstein? Mendalami Kecepatan Cahaya, Karirnya Bersinar Bak Cahaya - News

Siapa Albert Einstein? Mendalami Kecepatan Cahaya, Karirnya Bersinar Bak Cahaya (Pixabay.com/users/rambotent-4542500/)

: Siapakah Albert Einstein? Albert Einstein merupakan seorang fisikawan yang terkenal karena mengembangkan teori relativitas khusus dan umum. Ia juga berhasil memenangkan Hadiah Nobel bidang fisika pada tahun 1921 atas penjelasannya tentang efek fotolistrik. Sejak kecil, Einstein dikenal sebagai seorang anak yang sangat religius dan senang menyanyikan lagu pujian saat berangkat ke sekolah.

Albert Einstein lahir pada tanggal 14 Maret 1879 di Ulm, Jerman. Ayahnya adalah seorang insinyur listrik bernama Hermann Einstein, sedangkan ibunya bernama Pauline Koch. Ketika Albert Einstein berusia satu tahun, ia pindah ke Munich bersama ayahnya yang membangun perusahaan peralatan listrik bersama pamannya, Jakob. Pada usia lima tahun, Einstein mulai bersekolah di sebuah sekolah dasar Katolik di Kota Munich.

Pada tahun 1887, ketika berusia delapan tahun, Albert Einstein melanjutkan pendidikannya di Gimnasium Luitpold, yang saat ini dikenal sebagai Gymnasium Albert Einstein. Di sana, ia menempuh pendidikan sekolah menengah pertama hingga menengah atas. Einstein sangat tertarik pada matematika dan fisika sejak kecil. Bahkan pada usia 12 tahun, ia sudah menguasai aljabar dan geometri euclides secara mandiri. Ia bahkan berhasil membuktikan kebenaran pada teorema Phytagoras. Pada usia 14 tahun, Albert Einstein menganggap dirinya telah menguasai kalkulus integral dan diferensial.

Pada tahun 1896, ketika berusia 17 tahun, Einstein melanjutkan pendidikannya di Politeknik Federal Swiss di Kota Zurich untuk mempelajari ilmu fisika dan matematika. Sekarang, politeknik ini dikenal sebagai Eidgenossische Technische Hochschule (ETH). Albert Einstein menyelesaikan pendidikannya di politeknik ini pada tahun 1900 dan resmi menjadi warga Swiss setahun kemudian.

Ketika sudah menjadi ilmuwan terkenal, Albert Einstein pindah ke Amerika Serikat dan meninggal dunia pada tahun 1955. Meskipun demikian, penemuan dan karya ilmiahnya masih sangat dihormati dan dipelajari oleh banyak orang hingga kini.

Pada tahun 1905, Albert Einstein menerbitkan empat karya ilmiah. Karya pertama Einstein membahas teori khusus relativitas, suatu konsep baru yang dapat digunakan untuk mengamati ruang dan waktu. Karya kedua membahas tentang foton atau partikel cahaya yang dapat memunculkan semburan energi kecil. Karya ketiga membahas benda dan energi yang dapat berubah menjadi benda atau energi lain. Karya keempat membahas gerakan partikel-partikel kecil di dalam larutan atau yang dikenal dengan gerak brown. Pada tahun 1909, banyak ilmuwan menyadari bahwa karya-karya Albert Einstein merupakan karya ilmiah penting. Universitas Zurich memberikan gelar doktor profesor kepada Albert Einstein. Einstein kemudian mengajar elektrodinamika dan prinsip relativitas. Namun, pada tahun 1912, Albert Einstein kembali ke Politeknik Federal Swiss di Zurich. Di sana, Albert Einstein mengajar mahasiswa tentang termodinamika dan mekanika analitik. Pada tahun yang sama, yakni 1912, Albert Einstein diangkat menjadi profesor fisika teoritis. Sebagai ahli fisika yang jenius, Albert Einstein berhasil menemukan berbagai temuan, seperti teori relativitas khusus, teori kesetaraan massa energi, dan bom atom.

Teori Relativitas Khusus merupakan teori yang ada di dalam karya ilmiah Einstein yang berjudul Zur Elektrodynamik Bewegter Korper (Elektrodinamika Benda Bergerak). Teori ini menggabungkan persamaan Maxwell (hukum listrik dan magnet) dan hukum mekanika Newton. Mulanya, Albert Einstein memasukkan teori relativitas khusus ini ke dalam ilmu kinematika atau ilmu tentang benda bergerak. Teori ini mulanya ditolak oleh banyak ilmuwan fisika, namun perlahan para ilmuwan menerima teori ini. Albert Einstein kemudian lebih mengembangkan lagi teorinya ini hingga menjadi teori relativitas umum. Adapun konsep yang digunakan Albert Einstein adalah konsep Minkowski.

Teori Kesetaraan Massa Energi merupakan teori yang hingga saat ini digunakan oleh pelajar dan ilmuwan fisika. Teori ini diciptakan Albert Einstein dari hasil pengamatannya atas objek yang bergerak dengan hampir mendekati kecepatan cahaya. Dalam teori ini terdapat rumus yang sangat terkenal, yakni E=mc². E merujuk pada energi (J), m adalah massa (kg), dan c adalah kecepatan cahaya (m/s). Berdasarkan rumus E=mc², jumlah energi maksimal yang dapat dihasilkan oleh suatu objek sama dengan massa objek tersebut yang dikalikan dengan kuadrat kecepatan cahaya.

Baca Juga: Biodata dan Profil Azmi Nassar Pelatih Palestina Orang Israel Yang Persembahkan Prestasi Sepakbola Palestina

Albert Einstein, meskipun tidak secara langsung menemukan Bom Atom, memiliki peran dalam penemuan senjata pemusnah massal tersebut. Hal itu terjadi ketika dua ahli fisika keturunan Hungaria, Leo Szilard dan Eugene Wigner, bertemu dengan Albert Einstein saat berada di Amerika Serikat. Szilard dan Wigner memberikan saran kepada Einstein untuk menulis surat kepada Presiden Amerika Serikat saat itu, Franklin D. Roosevelt. Dalam surat tersebut, Einstein meminta Presiden Roosevelt untuk melakukan penelitian tentang Bom Atom.

Pada saat itu, Einstein berharap bahwa pembuatan Bom Atom akan digunakan sebagai senjata untuk menghindari atau mencegah serangan musuh, bukan untuk mengalahkan musuh. Namun, pembuatan Bom Atom kemudian dilakukan pada Agustus 1939 dan berhasil melumpuhkan kota Hiroshima dan Nagasaki di Jepang pada tahun 1945.

Pada tahun 1933, ketika Partai Nazi dan Adolf Hitler menguasai Jerman, keturunan Yahudi berada dalam bahaya. Keturunan Yahudi yang memiliki jabatan di berbagai instansi dicabut kedudukannya oleh pemerintah Nazi Jerman. Hal itu menyebabkan ilmuwan Yahudi yang mengajar di berbagai universitas di Jerman menjadi menganggur.

Albert Einstein pada saat itu berada di Inggris dan dilindungi oleh Komandan Angkatan Laut Inggris, Oliver Locker-Lampson. Einstein juga berhasil bertemu dengan Winston Churchill, Perdana Menteri Inggris pada periode 1940-1945, dan memohon bantuan untuk menyelamatkan ilmuwan Yahudi di Jerman agar dibawa ke Inggris dan diberi pekerjaan.

Baca Juga: Top 5 Indonesian Idol 2023 Hasil Spektakuler Show 9, Bertabur Standing Ovation! Finalis dari Medan Ini Pulang

Einstein juga mengirim surat kepada Perdana Menteri Turki, Ismet Inonu, untuk memberi pekerjaan pada para ilmuwan Yahudi-Jerman. Hasilnya, lebih dari 1.000 ilmuwan Yahudi diselamatkan dan dipekerjakan oleh Pemerintah Turki.

Pada tahun 1933, Albert Einstein kembali ke Amerika Serikat dan mengajar di Institute for Advanced Study. Ia tetap tinggal di Amerika Serikat dan menjadi warga negara Amerika Serikat secara resmi pada tahun 1940.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat