unescoworldheritagesites.com

Efisiensi Dan Keamanan Pengolahan Limbah IKM Penting Untuk Wujudkan Industri Hijau - News

 Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) Kemenperin Doddy Rahadi.(foto,

JAKARTA: Efisiensi dan keamanan pengolahan limbah Industri Kecil Menengah (IKM) merupakan aspek penting untuk mewujudkan industri hijau. Untuk itu, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menaruh perhatian pada pengolahan limbah di sektor IKM.

“Kami mendukung para pelaku IKM, untuk lebih menyadari pentingnya beradaptasi dalam melakukan usahanya. Agar makin produktif dan lebih ramah lingkungan,” tutur Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) Kemenperin Doddy Rahadi di Jakarta, Rabu (9/6/2021).

Dia menyampaikan, saat ini BSKJI menjalankan program pendampingan pengelolaan lingkungan hidup pada IKM. Tujuannya, agar IKM memahami dan menerapkan proses pengolahan limbah di industri serta mendukung Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) Joglosemar yang telah digaungkan Kemenperin.

Program pendampingan, lanjutnya, dilakukan salah satu unit kerja di bawah BSJKI Kemenperin. Yakni Balai Besar Teknologi Pencegahan Pencemaran Industri (BBTPPI) di Semarang.

Balai besar itu melakukan pendampingan pengelolaan lingkungan hidup pada IKM melalui BIDIK PESONAMU (BBTPPI Dukung Industri Kecil Profesional, Berwawasan Lingkungan, dan Maju) pada 8 Juni 2021 dengan menghadirkan dua kegiatan online meliputi webinar BISIK TARI (Bincang Asyik Seputar Industri) bertema “Sukses IKM Batiknya, Keren Jaga Lingkungannya” dan Bimbingan Teknis Pengelolaan Lingkungan untuk IKM Tahu.

Menurut data Kemenperin, saat ini industri batik tersebar di 101 sentra di Indonesia. Industri ini mempunyai daya ungkit besar dalam penciptaan nilai tambah, perdagangan, besaran investasi, dampak terhadap industri lainnya, serta kecepatan penetrasi pasar. Sedikitnya 203 industri yang bergerak pada produksi tahu dan olahannya.

Peran besar kedua industri itu, pada perekonomian nasional tidak terlepas dari kebutuhan dan kesadaran atas dampak produksi pada pencemaran lingkungan. Pasalnya, masih banyak pabrik tahu yang belum memiliki proses pengolahan limbah cair.

Sedangkan di IKM batik, terdapat banyak potensi pencemaran, antara lain berupa limbah padat, cair, serta emisi udara. “IKM batik di Indonesia juga merupakan turunan industri tekstil yang memiliki peran strategis dalam pembangunan nasional. Karena, kontribusinya terhadap penyerapan tenaga kerja, pemenuhan kebutuhan sandang dalam negeri, serta sebagai sektor penghasil devisa ekspor dengan nilai yang cukup signifikan. Sehingga, keberlanjutan industrinya perlu mendapat perhatian khusus,” terang Doddy.

Program dukungan Kemenperin terhadap pengelolaan limbah untuk IKM produsen tahu, telah berjalan di daerah Magelang, Singkawang, Makassar, Kediri, serta Bandung. Kegiatan itu berupa pendampingan produksi bersih, serta fasilitasi mesin dan peralatan pengolahan limbah sentra IKM tahu.

“Dengan melihat beberapa potensi limbah yang dihasilkan pada industri tahu dan batik, kami berupaya mengarahkan IKM untuk menerapkan prinsip industri hijau melalui kegiatan ini," tutur Kepala BSKJI.

Dia berharap, melalui kegiatan ini, pelaku IKM dapat menggali ilmu sebaik-baiknya tentang industri hijau.

Di bagian lain, Kepala BBTPPI Emmy Suryandari mengemukakan, kepedulian BBTPPI terhadap pengembangan sektor IKM yang berwawasan lingkungan, diharapkan dapat meningkatkan produktivitas dan daya saingnya. Dalam mewujudkannya, BBTPPI melakukan kolaborasi dengan satker Balai Besar Kerajinan dan Batik (BBKB) di Yogyakarta.

“Kegiatan BIDIK PESONAMU, diikuti sebanyak 250 peserta. Acara yang berlangsung paralel ini dapat bermanfaat sebagai sarana berbagi informasi dan pengetahuan secara komprehensif, mengenai produksi bersih dan teknologi pengolahan limbah yang dikuasai. Sehingga, mendukung pembangunan industri hijau yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan,” paparnya.

BBTPPI mengenalkan teknologi Hybrid Advanced Oxidation Process (HAOP) sebagai generasi kedua dari Electrochemical AOP sebagai advance treatment, pada pengolahan limbah batik yang dapat diaplikasikan pada lahan sempit dengan proses yang cenderung lebih cepat.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat