unescoworldheritagesites.com

Semen Indonesia Group Lewat PT Semen Padang Lepas Ribuan Ikan Bilih di Danau Singkarak - News

  Dirut Semen Indonesia Group Arsal (berkacamata) melepas ikan bilih di Danau Singkarak.


: Semen Indonesia melalui anak perusahaannya PT Semen Padang, melepas 7 ribu Ikan Bilih ke habitatnya Danau Singkarak, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat. Ikan yang dilepas anak usaha PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) itu merupakan hasil pembudidayaan di area konservasi Kehati PT Semen Padang.

Anak perusahaan Semen Indonesia itu merupakan yang pertama berhasil mengembangbiakkan Ikan Bilih di luar habitat aslinya. Pembudidayaan dengan menggunakan beberapa teknologi seperti alami, semi alami dan buatan. Pengembangbiakan dilakukan di laboratorium penelitian di area D1 PT Semen Padang.

Menurut Direktur Utama Semen Indonesia Group (SIG), Donny Arsal, ikan bilih ini merupakan hasil konservasi yang dilakukan oleh PT Semen Padang bekerja sama dengan Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Bung Hatta (UBH) di Area Taman Keanekaragaman Hayati (Kehati) milik PT Semen Padang sejak Juli 2018.

Baca Juga: Bom Hiroshima dan Nagasaki, Kisah Bom Atom yang Bikin Kaisar Jepang Menyerah

“Konservasi Ikan Bilih ini merupakan bentuk kepedulian perusahaan terhadap lingkungan, khususnya ikan bilih Danau Singkarak jenis Mystacoleucus Padangensis dan satu-satunya di dunia yang terancam punah akibat ekploitasi,” ujarnya.

Pelepasan Ikan Bilih itu dilakukan dua kali. Pertama sebanyak 4 ribu ekor telah dilepaskan pada Maret 2022 dan 3 ribu ekor ikan bilih dilepaskan pada Sabtu (30/7/2022).

Pelepasan Ikan Bilih dilakukan Wakil Gubernur Sumatra Barat, Audy Joinaldy bersama Direktur Utama SIG, Donny Arsal, Direktur Operasi SIG, Yosviandri, Direktur Bisnis dan Pemasaran SIG, Aulia Mulki Oemar, Komisaris PT Semen Padang, Werry Darta Taifur dan Khairul Jasmi, Direktur Utama PT Semen Padang, Asri Mukhtar serta Rektor Universitas Bung Hatta Tafdil Husni.

Baca Juga: Korban Bom Atom Nagasaki Hiroshima Terus Bertanya Apa Salah Mereka

Ikan Bilih merupakan ikan endemik khas Danau Singkarak yang terancam punah. Populasinya saat ini sangat terbatas akibat eksplorasi besar-besaran menggunakan metode yang sangat merugikan masyarakat.

Menurut Donny Arsal, konservasi yang dilakukan cukup efektif dalam menjaga kelestarian Ikan Bilih, namun kami berharap konservasi ikan bilih yang dilakukan perusahaan diimbangi dengan pembatasan penggunaan bagan dan sebagainya.

“Melihat tingkat keberhasilan yang tinggi, upaya konservasi ini perlu ditingkatkan dalam skala yang lebih besar lagi serta dapat menjadi edukasi bagi masyarakat tentang pembudidayaan Ikan Bilih di luar habitatnya,” kata dia lagi.

Baca Juga: Lirik Lagu Andaikan Kau Datang - Koes Plus

Wakil Gubernur Sumbar, Audy Joinaldy mengapresiasi upaya pelestarian Ikan Bilih yang dilakukan oleh Semen Indonesia Group bersama LPPM UBH. Menurutnya konservasi ikan bilih di luar habitatnya tidak mudah dilakukan, banyak kegagalan dan keberhasilannya sangat kecil.

“Bahkan pada 2020, status Ikan Bilih dinyatakan hampir punah. Harusnya, dengan status yang hampir punah, ikan bilih ini harus lebih mahal dibandingkan ikan salmon di restoran Jepang,” kata Audy Joinaldy.

Sementara Rektor UBH, Tafdil Husni mengatakan, keterlibatan UBH dalam konservasi Ikan Bilih merupakan suatu bentuk kontribusi UBH melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) yang didukung oleh Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Apalagi, status ikan bilih Danau Singkarak pada tahun 2020 menuju kepunahan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat