unescoworldheritagesites.com

Agree Berhasil Bantu Perluas Pasar Kopi Indonesia Hingga ke Belanda - News

Suasana di Pameran Pasar Kopi bersama Roemah Indonesia BV, Amsterdam


: Platform digital Agree berhasil menjembatani kerja sama penjualan kopi antara stakeholder dari Indonesia dengan para importir yang berada di wilayah Belanda dan sekitarnya. Total nilai transaksi yang dihasilkan lewat platform hasil pengembangan Leap-Telkom Digital (Leap) mencapai angka USD5,6 juta atau lebih dari Rp83 miliar.

Realisasi itu ditandai dengan penandatanganan kerja sama antara PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) dan Roemah Indonesia BV (RIBV) yang disaksikan Menteri BUMN Republik Indonesia Erick Thohir di Pameran Pasar Kopi bersama Roemah Indonesia BV, Amsterdam beberapa waktu lalu.

Dalam pameran yang berlangsung di Posthoornkerk, Amsterdam, Belanda tersebut, Agree berperan sebagai Data and Information Hub yang meliputi product listing, traceability, cashier, dan transaction report.

Baca Juga: Telkom Indonesia Raih Penghargaan Internasional di Ajang LACP Annual Report Award 2022

Menurut Direktur Digital Bisnis Telkom Indonesia, Muhamad Fajrin Rasyid, pada pelaksanaan pameran tersebut, Agree bersama RIBV dan PTPN III merupakan inisiator Project Management Kopi (PMO) Kopi Nusantara. Mereka membawa beragam jenis sampel kopi yang berasal dari berbagai supplier kopi di seluruh Indonesia untuk dicicipi para pengunjung.

Selain itu, untuk memberikan kemudahan dan menambah pengetahuan para pengunjung yang mayoritas adalah para importir, informasi terkait kopi Indonesia termasuk proses produksi dapat dilihat menggunakan layanan Agree Partner.

"Jadi bisa dilihat siapa petaninya, ditanam di mana, diolah seperti apa, semua info bisa didapat dengan cara scan QR yang ada di kemasan kopi,” ujarnya.

Baca Juga: Lirik dan Chord Gitar Lagu Lenggang Puspita 'Oh Dara' - Afgan

Menurut Tim Produk Agree, Bayhaqi, pihaknya mengakomodasi semua kebutuhan informasi yang dibutuhkan para importir yang datang. "Jika importir sudah menemukan sampel yang tepat dan ingin membeli kopi tersebut dalam jumlah banyak, importir dapat langsung memesan kopi tersebut melalui platform Agree Market," ujarnya.

Sementara Menteri BUMN RI Erick Thohir menjelaskan bahwa penjualan ini merupakan inisiasi PMO Kopi Nusantara sebagai proyek gabungan dari berbagai BUMN, perusahaan swasta, dan lembaga riset yang ada di tanah air. Peluncuran PMO Kopi Nusantara merupakan inisiatif dari pemerintah untuk mendukung kebangkitan industri kopi nasional.

“PMO Kopi Nusantara menjadi bagian dari program yang memberikan akses untuk finansial, pendampingan, jaminan gagal panen dan pasar. Sebesar 96% dari industri kopi adalah perkebunan rakyat. Maka tujuan akhir kita adalah memberikan kesejahteraan para petani,” ujarnya.

Baca Juga: Lirik dan Chord Gitar Lagu Teteg Ati 'Mas Perlu Dingerteni, Tetegke Atiku Wis Koyo Ibumu'

Sementara, Ketua PMO Kopi Nusantara Dwi Sutoro menuturkan bahwa sejak diluncurkan pada Januari 2022, PMO Kopi Nusantara telah memiliki pilot projects di 6 provinsi di Indonesia, yaitu Jawa Timur, Jawa Barat, Lampung, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, dan Aceh. Total area ini mencakup lebih dari 7.000 hektar lahan perkebunan kopi dan melibatkan lebih dari 4.000 petani.

Sedangkan kopi yang dibawa di Pameran Pasar Kopi berasal dari 11 daerah di Indonesia, yakni Ijen, Gayo, Mandailing, Karo, Kerinci, Lampung, Java Preanger (meliputi area Garut dan Bandung), Dieng, Bali, Kintamani, Flores, dan Toraja.

Atas pencapaian ini, Telkom melalui platform Agree yang mengusung sustainability food ecosystem, berupaya terus berperan dalam melakukan digitalisasi ekosistem pangan di Indonesia dengan cara penyediaan platform dan smart farming yang dapat dimanfaatkan oleh seluruh stakeholder dari hulu ke hilir.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat