: Bank Mandiri terus memaksimalkan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) di wilayah Solo Raya. Hingga saat ini di wilayah Solo Raya, portofolio penyaluran KUR oleh Bank Mandiri Solo mencapai lebih dari Rp2 triliun sejak program tersebut digulirkan.
"Untuk debitur KUR kebanyakan adalah pedagang, tetapi saat ini kami juga mulai menyasar sektor pertanian dan produksi. Karena kita ada sistem ekosistem pertanian yang membeli hasil tani, jadi kita adakan kerjasama jadi seperti sistem inti plasma," jelas Cluster Manager PT Bank Mandiri (Persero) wilayah Sukoharjo dan Wonogiri, Sugiono kepada wartawan di sela-sela Sosialisasi Program KUR dan Lembaga Keuangan untuk Kredit Usaha Rakyat, bagi pelaku UMKM di Tosan Hotel, Solo Baru, Sukoharjo, Kamis (13/10/2022).
Baca Juga: Wacana Pilkada Lewat DPRD, Politisi PDIP Sebut Butuh Kajian Akademis
Menurut Sugiono dalam kegiatan yang diselenggarakan Bale Rakyat Aria Bima itu, para jumlah kredit yang diajukan antara Rp10 juta hingga Rp500 juta.
Untuk NPL atau kredit macet KUR sektor UMKM terhitung cukup kecil yakni dibawah 1 persen.
"Target penyaluran KUR kita sangat menantang, tetapi portofolio kita sudah di atas Rp2 triliun se Solo Raya. Selama pandemi Covid-19 kemarin, penyaluran KUR dari Bank Mandiri Solo juga terus digencarkan," jelasnya lagi.
Baca Juga: Peningkatan Kualias SDM Terus Dilakukan Kementan Demi Pertanian yang Maju
Apalagi KUR merupakan program pemerintah yang digulirkan untuk membantu percepatan pemulihan ekonomi terutama sektor UMKM.
Untuk mendekatkan dengan masyarakat, pihaknya juga terus mendekatkan diri dengan pelaku UMKM.
"Tidak hanya KUR karena program Bank Mandiri juga cukup beragam. TIdak hanya untuk sektor UMKM tetapi juga sektor ekonomi yang lebih tinggi," katanya.
Baca Juga: Lirik Lagu Kicir Kicir Lagu Daerah Betawi
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Aria Bima pada kesempatan yang sama juga mendorong pelaku UMKM untuk memanfaatkan program KUR dari pemerintah.
Sektor UMKM memiliki andil yang cukup besar bagi PDB nasional sebesar 60,5 persen. Selain itu UMKM juga mampu menyerap tenaga kerja hingga 96,9 persen.