Seperti diketahui Presiden Joko Widodo telah memberi arahan agar pelayanan masyarakat dalam sektor kesehatan bisa lebih murah dengan kualitas yang baik, setelah menerapkan kebijakan yang pro terhadap industri kesehatan nasional ke depan.
“Bapak Presiden juga memberikan arahan agar semua regulasi bisa mengarah kepada kemandirian sektor dan industri kesehatan sehingga mampu menarik investasi di sektor tersebut. Pada gilirannya pengadaan obat-obatan dan alat kesehatan bisa dipenuhi oleh industri dalam negeri,” jelas Febri.
Febri mengutip permintaan Kepala Negara terhadap perbaikan ekosistem industri farmasi dan alat kesehatan yang teramat perlu dilakukan untuk melayani kebutuhan masyarakat Indonesia dengan pelayanan kesehatan bermutu.
Hal ini mengingat fasilitas kesehatan yang memadai dan terjangkau oleh masyarakat amat dibutuhkan.
Tentu inheren dengan upaya meningkatkan produktivitas dan daya saing sektor industri farmasi dan kesehatan di dalam negeri.
Saat ini, industri farmasi masih memiliki ketergantungan besar terhadap bahan baku impor.
Sebelumnya, Menperin Agus Gumiwang bersama Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin (BGS) dan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menghadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk membahas harga obat dan alat kesehatan di Indonesia yang lima kali lebih mahal dibanding Malaysia.
"Bapak Presiden memberi masukan ke kami. Pertama, beliau ingin agar harga alat kesehatan dan obat-obatan itu bisa sama dengan negara-negara tetangga. Kedua, beliau juga berpesan agar industri obat-obatan dan alat kesehatan dalam negeri dibangun supaya bisa lebih resilience kalau ada pandemi lagi,” ujar Menkes BGS.
Baca Juga: Lirik Lagu Bagimu Negeri - Lagu Nasional , Padamu Negeri Kami Berjanji, Padamu Negeri Kami Berbakti
Menurut BGS, sejumlah faktor penyebab naiknya harga obat dan alat kesehatan adalah jalur perdagangan yang inefisiensi, tata kelola yang tidak transparan, dan pajak yang tinggi.
"Makanya tadi ada Bu Sri Mulyani, untuk berbicara soal perpajakannya. Bagaimana supaya bisa lebih efisien dan sederhana tapi tanpa mengganggu pendapatan pemerintah. Karena kan cash flow-nya juga penting bagi pemerintah untuk dijaga,” ungkapnya.
Baca Juga: Lirik Lagu Hallo Penjahat Jamrud
Selain itu, Presiden Jokowi juga mendorong adanya koordinasi antara Menteri Kesehatan, Menteri Keuangan, Menteri Perindustrian, dan Menteri Perdagangan dalam mendesain ekosistem industri obat-obatan.
Terkini Lainnya
Artikel Selanjutnya
Menko Airlangga Dorong Transformasi Digital dalam Pengembangan Industri Kesehatan
Tags
Menperin AGK
Febri Hendri Antoni Arif
Jubir Kemenperin
Jubir Kemenperin Febri Hendri
Agus Gumiwang Kartasasmita
ekosistem kesehatan nasional
Bea Masuk 200 Persen Produk Impor
Artikel Terkait
Menko Airlangga Dorong Transformasi Digital dalam Pengembangan Industri Kesehatan
50 Tahun Teknik Industri - ITB, Airlangga: Transformasi Digital Topang Industri Kesehatan
Upaya Memajukan dan Melindungi Industri Dalam Negeri: Kemenperin Dorong Kolaborasi Startup dengan Industri Melalui Tech Link Summit
Kunjungi Manufacturing World Tokyo 2024, Menperin AGK Sebut Partisipasi Eksibisi Internasional Penting Bagi Pengembangan Manufaktur
Respek Hasilkan Produk Bioteknologi Berbasis Mikroalga, Menperin AGK Dorong Perluasan Pasar PT Evergen Resources dari Kendal Jateng
Rekomendasi
Pandangan Ketum Bara M2 tentang Duet Mochtar Muhamad dan Heri Koswara: Meningkatkan Keseimbangan di Kota Bekasi
Harganas 2024, BPD AKU Lampung Berharap ada Anggaran di Tingkat Provinsi
Pengrusakan Poster Pasangan Imam - Ririn, Tajudin Tabri: Antara Gangguan Jiwa atau Takut Kalah
Terkini
Kemenperin Dukung Langkah Industri Semen Menuju Emisi Nol dan Keberlanjutan: Road Map Dekarbonisasi Dimatangkan!
Jubir Kemenperin Febri Hendri Pastikan Rapat Istana Fokus Bahas Ekosistem Kesehatan Nasional, Tak Bahas Bea Masuk 200 Persen Produk Impor!
Bank DKI Raih Penghargaan pada Ajang Indonesia Banking Service Excellence 2024
YLKI Desak BPOM Sosialisasi Aturan Baru Label Bahaya BPA
PLN UP3 Madura Serahkan 500 Unit REC untuk Pemkab Sumenep
BRI Raih Most Innovative Tech dari Finance Asia, Membuktikan BRImo Semakin Unggul !
Kiosk BRI Permudah Transaksi, Jangkau Pelosok
Flipster Berikan Insentif Ratusan USDT kepada Trader
Hasil Dua Survei: Boikot Konsumen Indonesia Goyahkan Produk Terafiliasi Israel
BRI Tampilkan Langkah Transformasi Digital di Product Development Conference 2024
BRI Kramat Jati Salurkan CSR Hewan Qurban ke Masjid Al-Amin
Krisis Identitas Penyuluh Pertanian, Momentum Perubahan Diperlukan
Istirahatkan Puluhan Karyawan Manajment Svarga Resort Lombok Lakukan Verfikasi Data
Selama Tahun 2023, Kinerja Defend ID Makin Ciamik: Cuan Naik Hingga 56 Persen
Seminar di Unair, PLN Pertegas Komitmen Menuju NZE di Tahun 2060
Bank Jatim Fasilitasi UMKM Binaan untuk Hadir di Misi Dagang Bali
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BRI) Mengumumkan Kebijakan Baru Mengenai Rekening Pasif Demi Meningkatkan Kualitas Layanan Kepada Nasabah
BPSDMP Gelar Seminar All About Grooming dan Pemanfaatan Teknologi Metaverse untuk Pendidikan di Perguruan Tinggi Kemenhub
Dirjen Hubdat: Perlu Monitoring dan Evaluasi Penyelenggaraan Transportasi Penyeberangan di Danau Toba
Menteri Siti Nurbaya Lakukan Kunjungan Kerja ke Eastern Nasional Park, Norwegia
Terpopuler
Pandangan Ketum Bara M2 tentang Duet Mochtar Muhamad dan Heri Koswara: Meningkatkan Keseimbangan di Kota Bekasi
Harganas 2024, BPD AKU Lampung Berharap ada Anggaran di Tingkat Provinsi
Pengrusakan Poster Pasangan Imam - Ririn, Tajudin Tabri: Antara Gangguan Jiwa atau Takut Kalah
NKRI Rule Of Law Bukan Rule by Lawa
Balon Wali Kota Solo Diah Warih Ajak Cat Lovers Membuat Usaha Produktif
Harganas 2024, BPP AKU Gelar Seminar Karakter UMKM Ekspor
Presiden Jokowi dan BKPM Berkomitmen Menata IUP untuk Peningkatan Ekonomi Nasional
Mi6 Analisis Sejumlah Hasil Survei Terbaru Pilgub NTB 2024: Rohmi Naik, Zulkieflimamsyah Turun, Suhaili Stabi
Jelang PON XXI/2024 Aceh - Sumut: Berharap Tuah Sumatera Berpihak kepada Kontingen DKI Jakarta
Pengunjung Pollux Mall Cikarang Kini Semakin Banyak Pilihan dengan Kehadiran MR DIY