unescoworldheritagesites.com

Selama Tahun 2023, Kinerja Defend ID Makin Ciamik: Cuan Naik Hingga 56 Persen - News

Dirut Defend ID yang juga Dirut PT Len Industri Bobby Rasyidin (tengah) bersama direksi Defend ID antara lain Dirut PT Dirgantara Indonesia Gita Amperiawan (kanan), Direktur Keuangan Defend ID Indarto Pamoengkas, Direktur Keuangan PT Dahana Ahyanizzaman (kiri) dan Dirut PT Pindad Abraham Mose (AG Sofyan)

: Holding BUMN bidang pertahanan Defense Industry Indonesia (Defend ID) menyampaikan kepada publik atas achievement kinerja yang semakin moncer alias positif untuk lima entitas perusahaan selama tahun 2023.
 
PT Len Industri (Persero) yang merupakan induk holding BUMN industri pertahanan Defend ID dengan anggota PT Dahana, PT Dirgantara Indonesia, PT Pindad, dan PT PAL Indonesia ini mencatatkan kinerja yang ciamik, tercermin dari pendapatan, laba bersih, pertumbuhan kontrak, arus kas, dan entitas perusahaan.
 
Direktur Utama Defend ID Bobby Rasyidin mengatakan induk perusahaan plat merah di industri pertahanan tersebut mampu mencatat kenaikan laba lebih dari 20 persen dalam capaian kinerja laporan keuangan perusahaan. 
 
 
"Kinerja keuangan kami melonjak naik di tahun 2023 dan realisasi pendapatan kontrak kami tumbuh 29,65% dari tahun 2022. Kenaikan laba perusahaan 2023 naik hingga 56 persen dibanding 2022," ujar Bobby Rasyidin yang juga Dirut PT Len Industri (Persero) kepada media dalam press conference paparan kinerja perseroan di Jakarta, Senin (1/7/2024).
 
Dalam kesempatan tersebut Bobby Rasyidin didampingi Direktur Keuangan, Manajemen Risiko, dan SDM PT Len Industri (Persero) Holding Defend ID Indarto Pamoengkas
 
Turut hadir menyampaikan laporan capaian holding Defend ID tahun 2023 adalah Dirut PT Pindad Abraham Mose, Dirut PT Dirgantara Indonesia Gita 
Amperiawan, dan Plt Direktur Utama PT Dahana Ahyanizzaman
 
 
Dalam paparannya saat jumpa pers, pertumbuhan pendapatan pada 2023 sebesar 27,93 persen atau senilai Rp25,22 Triliun itu terdiri atas pertumbuhan pendapatan PT Pindad yang memperoleh lebih besar dari koleganya sebesar 32 persen, PT Len 24 persen, PT Dahana 16 persen, PT Dirgantara Indonesia (DI) 14 persen, dan PT PAL 14 persen
 
Bobby melaporkan, aset perusahaan juga naik 19 persen. Sementara entitas perusahaan juga naik mencapai 35 persen.
 
Perusahaan ini juga mencatat arus kas anak usaha, yakni PT Pindad, PT Dirgantara Indonesia, PT PAL serta PT Dahana memiliki nilai positif.
 
 
Dukungan Kemhan All Out
 
Dirut Bobby tak memungkiri selama ini Kementerian Pertahanan (Kemhan) banyak memberikan dukungan anggaran dan pengerjaan proyek kepada Defend ID untuk terus survive dan bisa mencetak cuan besar. 
 
Dia mencontohkan PT LEN melakukan manajemen proyek yang diterima dari Kementerian Pertahanan untuk mendukung kebutuhan pertahanan.
 
"Dukungan luar biasa dari pemerintah, khususnya Kementerian Pertahanan, sangat berkontribusi besar dalam capaian kerja positif Defend ID. Variabelnya yang selalu disampaikan Pak Prabowo (Menteri Pertahanan, red.) bahwa untuk menuju pertahanan Indonesia yang kuat dan mandiri, industri pertahanan harus didukung secara all out. Termasuk modernisasi dengan teknologi tinggi alutsista kita," bebernya. 
 
Bobby mengakui Defend ID diberikan banyak proyek strategis dari Kementerian Pertahanan. 
 
 
"Jadi begini, dibandingkan dengan periode sebelumnya selama 5 tahun dari 2014–2019 kami itu hanya punya 30 kontrak saja. Nilainya itu mungkin sekitar Rp20 Triliun. Kemudian sejak 2019–2024, Defend ID saat ini mengantongi 160 lebih kontrak pengadaan alutsista. Bahkan nilainya cukup fantastis, sudah lebih dari Rp190 Triliun. Kuncinya di situ," tegasnya. 
 
Dirut Bobby juga menyampaikan beberapa perolehan penghargaan Len selama tahun 2023 sebagai efek positif dari kinerja perseroan yang semakin ciamik, antara lain sebagai CEO Vision Terbaik diraih Direktur Utama Len Bobby Rasyidin dan Pengembangan Talenta dan SDM Unggul Terbaik I dalam perhelatan Anugerah BUMN 2023.
 
Kemudian The Most Interact BUMN by Engagement kategori Sektor Industri Manufaktur yang dilaksanakan oleh BUMN Track & Drone Emprit Publications serta sederet penghargaan lainnya. 
 
 
Direktur Keuangan Defend ID, Indarto Pamoengkas turut melaporkan kinerja perusahaan terus membaik dalam dua tahun terakhir ini. Pertumbuhan holding sejalan dengan perkembangan dan upaya perusahaan untuk terus memajukan perusahaan menjadi lebih baik.
 
“Kami berterima kasih dan berharap seluruh stakeholder dapat terus mendukung industri pertahanan karena dengan keberadaan industri pertahanan dapat mendukung Indonesia untuk menjaga kedaulatan Republik Indonesia,” tutur Indarto. 
 
Dia menyebutkan  di tahun lalu pencapaian keuntungan di sekitar Rp400 Miliar. Namun di tahun ini mungkin sudah bisa mencapai sekitar Rp700 Miliar lebih. 
 
 
"Artinya memang pertumbuhan kami dapat dikatakan sangat baik," ungkap Indarto.
 
Dia juga menyebut perusahaan terus memperbaiki aspek marketing, penetrasi bisnis hingga tata kelola manajemen proyek. Termasuk penyelesaian proyek tepat waktu dan efisien. 
 
Pindad Kebanjiran Kontrak
 
Sementara itu, Dirut PT Pindad Abraham Mose juga melaporkan kinerja BUMN di produsen alat pertahanan terkemuka di Asia ini melalui upaya inovasi produk dan kemitraan strategis. 
 
"Syukur alhamdulillah Pindad mengalami kenaikan kontrak hingga 51 persen dengan nilai pendapatan sekitar 24,6 persen dengan nilai laba 19 persen," ucap Abraham Mose. 
 
 
Dirut PT Pindad Abraham Mose (tengah) melaporkan kinerja entitas industri pertahanan di holding Defend ID yang mengalami realisasi total nilai kontrak tahun 2023 Rp25,84 Triliun, meningkat sebesar 51% dibanding tahun 2022 dengan pendapatan usaha tahun 2023 meningkat sebesar 24% yaitu Rp7,98 Triliun
Dirut PT Pindad Abraham Mose (tengah) melaporkan kinerja entitas industri pertahanan di holding Defend ID yang mengalami realisasi total nilai kontrak tahun 2023 Rp25,84 Triliun, meningkat sebesar 51% dibanding tahun 2022 dengan pendapatan usaha tahun 2023 meningkat sebesar 24% yaitu Rp7,98 Triliun (AG Sofyan)
Abraham yang sebelumnya pernah memimpin PT Len Industri (Persero) ini melaporkan realisasi total nilai kontrak tahun 2023 sebesar Rp25,84 Triliun yang meningkat sebesar 51% dibanding tahun 2022. Serta pendapatan usaha tahun 2023 meningkat sebesar 24% yaitu senilai Rp7,98 Triliun. 
 
Selain itu, Pindad juga mendapat tambahan kontrak pengadaan senjata sekitar Rp8,73 Triliun dan munisi Rp8,47 Triliun. Untuk kendaraan khusus, mereka mendapat kontrak senilai Rp2,65 Triliun.
 
Sedangkan, Plt. Dirut merangkap Direktur Keuangan, Manajemen Risiko, dan SDM PT Dahana, Ahyanizzaman, menyampaikan pendapatan usaha BUMN yang bergerak di bidang bahan berenergi tinggi yang menyediakan layanan bahan peledak terpadu ini, di tahun 2023 telah terealisasi sebesar Rp3,9 Triliun atau 118,1% dari tahun 2022 yang hanya sebesar Rp3,3 triliun dan 120,5% dari target RKAP 2023 yang sebesar Rp3,2 Triliun. 
 
 
Kemudian dari PT Dirgantara Indonesia (PTDI), Dirut Gita Amperiawan menyampaikan capaian total realisasi nilai kontrak on hand tahun 2023 sebesar USD 1,484 juta atau tumbuh sebesar 149,4% diatas tahun 2022.
 
Selain itu pendapatan usaha PTDI tahun 2023 naik 32,8% dari tahun 2022. 
 
Dari paparan kinerja Holding BUMN bidang pertahanan Defense Industry Indonesia (Defend ID) tersebut kepada media, hanya PT PAL Indonesia yang berhalangan hadir  ***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat