unescoworldheritagesites.com

Bisnis UMKM Indonesia Berkembang dengan Pemasaran di Social Commerce - News

 (Ilustrasi )

:  Dalam rangka program Literasi Digital di Indonesia, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) menyelenggarakan chip-in mengenai penguatan keterampilan digital masyarakat Indonesia bernama #MakinCakapDigital 2024 untuk segmen komunitas di wilayah Jawa Tengah dengan tema : Pemanfaatan Social Commerce untuk UMKM, Sabtu (25/5/2024).

Kali ini hadir pembicara program kegiatan Literasi Digital #MakinCakapDigital di tahun 2024 yang ahli di bidangnya untuk berbagai bidang antara lain CEO BerDigital.com A.M Bayhaqi, Founder Hermana Boots Anggraini Hermana, dan Wisnu Hermawan sebagai Dinas Koperasi UMKM DI Yogyakarta.

Survei terbaru dari We Are Social dan Kepios 2022 menyebutkan, pengguna internet di Indonesia terus bertambah setiap tahunnya, kini bahkan mencapai 204 juta pengguna atau sudah digunakan oleh 73,7 persen penduduk Indonesia. Sejumlah 80,1 persen penduduk Indonesia menggunakan internet untuk mencari informasi dan dapat menghabiskan waktu 8 jam 36 menit dalam satu hari menggunakan internet.

Internet dapat menjadi medium yang tepat untuk UMKM memasarkan produknya, terlebih menurut riset dari We Are Social dan Meltwater pada 2024, sebanyak 59 persen pengguna internet di Indonesia hobi belanja online. Persentase ini merupakan tertinggi kesembilan di dunia.

Baca Juga: Hindari Echo Chamber dan Filter Bubble di Media Sosial

Dalam pemaparannya, Bayhaqi menjelaskan bahwa 86 persen masyarakat Indonesia pernah belanja menggunakan platform media sosial, sesuai data TapTalk.io. Media sosial sebagai tempat mempromosikan produk atau jasa dapat disebut sebagai social commerce. Pada kesempatan yang sama, Anggraini menjelaskan bahwa social commerce menggunakan unsur-unsur media sosial seperti interaksi, konten dan fitur transaksi online, yang memungkinkan pengguna untuk dapat berbelanja langsung melalui platform media sosial.

Adapun menurut survei TapTalk.io media sosial yang paling banyak digunakan masyarakat Indonesia untuk berbelanja adalah TikTok Shop (45 persen), WhatsApp (21 persen), Facebook (10 persen), dan Instagram (10 persen).

"Kelebihan dari social commerce ini adalah kreasi onten visual atau audio visual yang menarik, melibatkan influencer, UGC (User Generated Content) atau komponen yang mampu meningkatkan kepercayaan dan minat pembeli, serta interaksi langsung dan testimoni pelanggan," jelas Anggraini.

Tren belanja menggunakan media sosial ini diperkirakan akan tumbuh tiga kali lebih cepat dibandingkan e-commerce tradisional, seperti laporan McKinsey. Pertumbuhan ini terutama didorong oleh kemampuan social commerce untuk memfasilitasi interaksi langsung dan personalisasi yang lebih baik.

Pertumbuhan social commerce dapat terjadi lantaran menurut Anggraini, tampak adanya perubahan pola perilaku masyarakat dan sebagian besar UMKM sudah akrab dengan budaya berdigital. Selain itu, platform media sosial menyediakan fitur analitik untuk melacak audience. Data ini dapat digunakan untuk mengoptimalkan strategi pemasaran dan meningkatkan efisiensi kinerja secara real-time dan lebih efektif.

Dengan adanya perubahan tren ini, pemerintah setempat dapat membantu mendampingi pengusaha UMKM untuk dapat beradaptasi dan memanfaatkan ruang digital secara maksimal seperti yang dilakukan oleh Dinas Koperasi UMKM DI Yogyakarta, melalui SIBAKUL (sibakuljogja.jogjaprov.go.id).

Baca Juga: Jaga Keamanan Digital dengan Kenali Perangkat Lunak Gadget

SIBAKUL JOGJA merupakan akronim dari Sistem Informasi Pembinaan Koperasi dan Pelaku Usaha. Ini merupakan platform digitalisasi layanan urusan Pemerintahan Bidang Koperasi dan UMKM yang melingkupi pendataan dan klasterisasi UKM, pembinaan UKM, dan inovasi Fasilitasi Penguatan UKM.

SIBAKUL JOGJA juga berfungsi sebagai pusat data Koperasi dan UMKM Pemda DIY dimana seluruh kegiatan Pembinaan Koperasi dan UMKM di wilayah DIY wajib terintegrasi dengan sistem data SiBakul Jogja, sehingga data riil UMKM yang sangat membantu memberi gambaran yang tepat Postur Kekuatan UMKM, sehingga kegiatan Pembinaan UMKM dapat diarahkan secara tepat efektif dan berdampak

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat