SORONG: Banjir lumpur yang terjadi setiap turun hujan di kampung Bugis Kota Sorong, Provinsi Papua Barat, butuh penanganan langsung Kementerian PUPR.
Tokoh masyarakat sekaligus Ketua RT 02 /RW 02 , H. Jabbar, menjelaskan, pihaknya butuh bantuan Kementerian PUPR. Untuk, menyelesaikan persoalan banjir lumpur di kawasan ini.
Menjawab pertanyaan , H. Jabbar, mengaku, sudah bosan melaporkan masalah banjir lumpur ini kepada pemerintah kota Sorong.
"Setiap banjir, kami laporkan kejadiannya kepada pemerintah kota Sorong melalui Lurah Sorong Utara. Namun sampai banjir kembali, Rabu (27/10/2021) tak ada tanggapan sama sekali," kata H Jabbar.
Yang jadi persoalan nanti, lanjutnya, jika banjir lumpur ini sampai mengakibatkan korban jiwa.
"Perlu saya tegaskan kembali bahwa kawasan ini hanya namanya kampung Bugis. Tapi penduduknya dari berbagai suku bangsa. Sepert, Bugis, Makassar, Papua, Ambon, Batak, Jawa dan sebagainya," kata H Jabbar.
Ditegaskan H Jabbar, bawa sumber banjir lumpur ini dari galian C pegunungan di belakang kampung Bugis itu.
"Tetapi, sungai kecil namanya kali Mamberamo mengalir, membelah batas antara kampung Bugis dan pegunungam galian C itu," katanya.
Kalau saja, lanjut H Jabbar, sungai kecil itu ditalud maka banjir lumpur itu terbawa arus sungai ke arah pantai.
Menurutnya, warga kampung Bugis ini sangat menderita karena hidup tidak tenang.
Mayarakat di kampung ini tidak tidur nyenyak di malam hari.
"Wargab terus berjaga-jaga. Takut air luapan sungai Mamberamo itu seluruhnya tumpah ke kawasan ini jelas membahayakan keselamatan mereka," katanya.
Karena itu, lanjut H Jabbar, masalah banjir di kampung Bugis ini harus ditangani Kementerian PUPR.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Sorong, Kelly Kambu ST., M.Si, dikonfirmasi , Rabu (27/10/2021) sore melalui WhatsApp (WA).
Dalam WA balasan Kadis Lingkungan Hidup, Kelly Kambu, itu menyebut nanti akan berdiskusi dengan .
Diskusi terkait banjir tersebut, demikian Kelly Kambu melalui WA-nya. ***