SORONG: Banjir dampak galian C di RT 02/ RW 02 Kelurahan Matalamagi Distrik Sorong Utara kota Sorong, Papua Barat membuat warga di kampung ini benar-benar menderita. Bahkan serius.
Menurut Ketua RT 02/ RW 02 Kelurahan Matalamagi, Haji Jabbar, semua orang tahu bahwa banjir di kampung Bugis ini dampak dari usaha galian C yang baru beberapa bulan terakhir ini dihentikan kegiatannya.
Nah, meskipun kegiatan galian C, itu untuk sementara dimoratorium. Tapi, dampaknya masih terus berlangsung ketika hujan deras.
“ Karena begitu hujan deras material atau limbah terdiri dari lumpur bekas galian C ini terbawa banjir, masuk ke rumah-rumah warga di kawasan kampung Bugis ini,” kata Haji Jabbar.
Menjawab pertanyaan wartawan, ia, mengungkapkan, bahwa selama terjadi banjir lumpur di kampung Bugis, tak pernah dikunjungi satu pun pejabat berwenang di kota Sorong.
Padahal, lanjutnya kalau Pemerintah Kota Sorong ingin membantu penderitaan masyarakat kampung Bugis. Maka, sungai Mamberamo di pinggir kampung ini ditalud saja. Pasti aman, karena dengan ditalud sungai tidak meluap membawa lumpur ke kawasan kampung Bugis itu lagi.
Menjawab pertanyaan wartawan, Haji Jabbar, mengaku masyarakat kawasan ini ingin menuntut ganti rugi. Akibat, barang berharga mereka seperti rumah dan isinya yang rusak akibat banjir ini.
Menurut Haji Jabbar, banyak orang sering datang tanya-tanya. Bahkan, foto-foto baik ketika banjir maupun surut.
“Namun tak ada bantuan yang diberikan untuk mengurangi penderitaan masyarakat kampung Bugis ini,” kata Haji Jabbar.
Menurut Haji Jabbar, warga kampung Bugis, ini dihuni oleh beragam suku bangsa. Mulai dari suku Bugis, Makassar, Papua, Ambon, Batak, Jawa dan sebagainya.
“Karena itu mohon bantuan pemerintah untuk memperbaiki alur sungai Membaro kota Sorong. Dengan menalud bantaran sungai kecil itu maka ketika banjir air tidak meluap lagi ke perkampungan Bugis padat penduduk itu,” kata Haji Jabbar. ***