unescoworldheritagesites.com

Budaya Komunikasi Digital di Masyarakat, Indonesia Peringkat Ke 6 Negara Dengan Kasus Penipuan Terbanyak - News

Kementerian Kominfo bersama Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI menggelar seminar online bertema “Budaya Komunikasi Digital Dalam Masyarakat Indonesia (istimewa )

: Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kementerian Kominfo) bersama Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI menggelar seminar online bertema “Budaya Komunikasi Digital Dalam Masyarakat Indonesia”. Terdapat tiga pembicara Dr. Abdul Kharis Almasyhari yang saat ini menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Freddy Tulung (Praktisi Bidang Kehumasan dan Komunikasi Publik), dan Muhammad Sohibul Iman, PhD (Tokoh Nasional).

Kharis dalam paparannya menjelaskan setiap suku maupun masyarakat memiliki budaya yang sesuai dengan kearifan lokal masing-masing Namun budaya komunikasi digital dalam masyarakat Indonesia sudah mulai tumbuh bersama dengan kemajuan teknologi.

" Masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang sangat fleksibel yang bisa mengikuti perkembangan zaman begitupun juga dengan budaya komunikasinya. Masyarakat indonesia pada umumnya sudah dapat mengikuti kemajuan teknologi digital. Budaya komunikasi sebelum adanya era digital ini sangat beragam juga, namun ketika teknologi ini masuk ke seluruh wilayah indonesia, maka mereka pun satu persatu mengikuti perkembangan ini." kata Kharis, Rabu (12/7/2023).

Baca Juga: Anggota Komisi I DPR: Kuasai Digital, Indonesia Dapat Mencapai Negara Top 5-7 PDB Tertinggi Dunia di 2045

Masyarakat Indonesia dapat secara adaptif menyesuaikan dengan kemajuan teknologi. Budaya komunikasi digital ini akan mengarah pada kesamaan dalam pola komunikasinya yaitu menggunakan bahasa-bahasa digital yang universal, maka budaya komunikasi antara satu daerah dengan lainnya akan sama. Beliau berharap dengan adanya acara seminar merajut nusantara ini akan menjadikan masyarakat indonesia semakin cakap digital khususnya dalam berkomunikasi di era digital ini.

Narasumber kedua yaitu. Freddy Tulung. Selaku Praktisi Bidang Kehumasan dan Komunikasi Publik , Freddy Dalam membahas bahwa Indonesia merupakan negara yang sangat luas dengan jumlah penduduk yang besar.

Baca Juga: Membangun Indonesia Negara Agrikultural Cakap Digital Dalam Wujudkan Cita-Cita Proklamasi, Begini Kata DPR

Penduduk di Indonesia banyak didominasi oleh generasi millenial. Namun dari segi literasi, indeks literasi digital di Indonesia masih masuk dalam kategori sedang dan masih perlu ditingkatkan lagi.

Seiring dengan berkembangnya era digital di Indonesia, hal tersebut tentunya tidak terlepas dari beberapa masalah yang menghambat, di antaranya yaitu Hoax, Disinformasi dan Misinformasi.

Isu hoax banyak sekali ditemukan akhir-akhir ini dan didominasi oleh kategori hoax dalam kesehatan, pemerintahan, penipuan, politik, dan lain-lain. Hoax merupakan suatu ancaman yang sangat berbahaya karena dapat menyebabkan perselisihan di masyarakat dan kekacauan.

Masalah lain yang timbul di era digital. Salah satunya yaitu cyberbullying Hal tersebut tentunya sangat merusak moral masyarakat dan dapat menimbulkan masalah yang lebih serius hingga dapat dipidana. "Untuk menciptakan ruang digital yang aman dan nyaman, kita harus saling menghargai satu sama lain dalam berkomunikasi di ruang digital agar tercipta ruang digital yang damai. " kata Freddy.

Narasumber ketiga Mohamad Sohibul Iman, PhD mengatakan di Asia Tenggara, netizen Indonesia ini dijuluki sebagai netizen yang paling tidak sopan, hal tersebut tentunya sangat berbanding terbalik dengan masyarakat indonesia yang terkenal dengan budayanya yang baik dan sopan. Indonesia juga termasuk ke dalam peringkat ke-6 dalam negara dengan kasus penipuan terbanyak.

Netizen Indonesia dikenal dengan netizen yang suka bercanda di dunia digital, juga dikenal dengan masyarakat yang sangat sensitif dan mudah tersinggung. Dunia digital ini pada hakekatnya merupakan salinan dari dunia nyata, namun perilaku masyarakat indonesia di dunia digital sangat berbeda dengan di dunia nyata, maka dari itu tugas kita untuk memperbaiki hal tersebut.

"Banyak konsekuensi atau ancaman yang kita hadapi di dunia digital ini, maka dari itu kita harus saling bekerjasama untuk menghadapi ancaman tersebut. " kata dia.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat