unescoworldheritagesites.com

Desa Kalanganyar Jadi Desa Percontohan Kerja Keras Bebas Cemas Masuk Desa di Sidoarjo - News

Kepala BPJS Ketenagakerjaan Juanda, Guguk Heru Triyoko (kiri) saat menyerahkan kartu peserta secara simbolis pada salah satu warga Desa Kalanganyar

: Desa Kalanganyar Kecamatan Sedati dijadikan Desa Percontohan Kerja Keras Bebas Cemas Masuk Desa di Sidoarjo. BPJS Ketenagakerjaan Juanda memilih desa ini karena kesadaran pentingnya perlindungan sosial ketenagakerjaan dari waktu ke waktu semakin meningkat.

"Bahkan saat ini sudah hampir 60 persen pekerja di Desa Kalanganyar sudah menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan secara mandiri. Kami berharap semangat ini bisa ditiru desa lain di wilayah kerja kami seperti Kecamatan Sedati, Gedangan, Waru, dan Kecamatan Taman," ujar Kepala BPJS Ketenagakerjaan Juanda, Guguk Heru Triyoko, Selasa (25/7/2023).

Peningkatan pemahaman para pekerja di Desa Kalanganyar ini semakin meningkat setelah BPJS Ketenagakerjaan Juanda rutin melakukan sosialisasi manfaat program. Peningkatan kepesertaan di Kalanganyar ini juga didukung oleh Agen Perisai di wilayah ini yang ikut membantu menjembatani masyarakat dengan BPJS Ketenagakerjaan.

Baca Juga: DPR : Penyebaran Berita Palsu dan Informasi Tidak Valid Berpotensi Memecah Belah Masyarakat

Ungkapan senada diakui Kepala Desa Kalanganyar, Ilham Taufik. "Saat ini ada 1.584 pekerja di desa kami yang sudah terlindungi BPJS Ketenagakerjaan. Jumlah ini dari waktu ke waktu semakin meningkat," ujarnya.

Sama seperti masyarakat yang lain, Ilham mengaku awalnya dia tak begitu paham dengan manfaat jaminan sosial ketenagakerjaan. Ribuan pekerja di desa itu awalnya didaftarkan sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan oleh sebuah perusahaan ekspedisi.

Para pekerja sektor informal yang mayoritas berprofesi sebagai petani tambak, pelaku UMKM hasil olahan ikan, dan kerajinan ini diikutkan dalam program Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKM) selama 3 bulan saja.

Baca Juga: Menaker: HUT ke-76, Momentum Terus Perbaiki Kinerja Kemnaker

Setelah masa perlindungan dari perushaan ekspedisi itu berakhir, kata Ilham, mereka melanjutkan sendiri kepesertaannya dan bahkan menambah satu program lagi yaitu Jaminan Hari Tua (JHT) dengan konsekuensi iuran yang bertambah menjadi Rp36.800 perbulan.

Bahkan saat ini, kata dia, di kantor BumDes Kalanganyar yang awalnya sepi, kini setiap awal bulan selalu ramai didatangi warga. Mereka yang kebanyakan masih gaptek itu, lebih memilih membayar iuran bulanannya lewat BumDes tersebut.

Menurut Ilham, kesadaran warganya meningkat setelah mereka melihat sendiri para ahli waris yang menerima langsung manfaat program tersebut. "Ada 4 ahli waris di Desa Kalanganyar yang mendapatkan santunan dari program ini. Warga kami akhirnya percaya dan langsung terdorong untuk menjadi peserta," ujarnya.

Baca Juga: Tekan Kasus Stunting di Solo, Bale Rakyat Aria Bima Bersama Pegadaian Serahkan Antropometri Kit

Mereka yang santunannya diserahkan secara simbolik dalam launcing Desa Percontohan Kerja Keras Bebas Cemas Masuk Desa di Kalanganyar hari ini adalah ahli waris Muhammad Zaini yang mendapat santunan JKM Rp42 juta, Ahli waris Maulana Ashari (pekerja PU) total santunan Rp49,7 juta, Ahli waris Agus Effendi (pekerja PU) total Rp90,9 juta dan ahli waris Moh Fathoni Efendi Rp42 juta.

Sementara Asdep BPJS Ketenagakerjaan Jatim, Arie Fianto Sofyan menyebut, hingga saat ini dari total 15,9 juta penduduk Jatim yang bekerja, yang sudah terlindungi baru 27,8 persennya saja. "Jadi masih banyak potensi pekerja yang perlu dilindungi di wilayah Jawa Timur," ujarnya.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat