unescoworldheritagesites.com

Buka Cafe Ramah Autis, Balai Disabilitas Ciungwanara Ikut Pelatihan Memasak - News

 Peserta pelatihan memasak di Kainara.(foto, ist)

BEKAS: Kepala Balai Disabilitas Ciungwanara, Siti Sari Rumayanti, menugaskan lima orang pegawainya untuk mengikuti pelatihan memasak di Kainara, Bekasi, Rabu (7/4/2021).

Hal itu, dalam rangka menindaklanjuti kunjungan dan kerja sama Kementerian Sosial (Kemensos) melalui Direktorat Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas dan Balai Disabilitas Ciungwanara dengan Toko Makanan Sehat Kainara dua pekan lalu. Bertujuan untuk mempersiapkan pembukaan café Ramah Autis di Sentra Kreasi ATENSI.

Ini juga senada dengan Layanan Okupasi Terapi bagi anak berkebutuhan khusus. Yang telah dibuka bagi umum dan gratis di Balai Disabilitas Ciungwanara Bogor sejak Maret 2021 lalu.

Sari mengungkapkan, ini merupakan wujud kesungguhan Balai Disabilitas Ciungwanara dalam membuat Café Ramah Autis. "Kami harap café di Balai Disabilitas Ciungwanara kelak dapat memfasilitasi masyarakat luas. Dalam mendapatkan menu makanan yg sehat dan ramah bagi penyandang disabilitas autis," terangnya.

Selain itu, imbuhnya, menu makanan sehat di café itu, juga nantinya dapat dikonsumsi bagi individu yang sedang melakukan diet keto, diet diabetes, dan lain - lain. Pelatihan yang berlangsung selama 5,5 jam ini terdiri dari 3 sesi, sesi pertama adalah penjelasan teori mengenai bahan - bahan umum pembuat kue, serta bahan penggantinya yang bebas gluten (protein pada gandum) dan casein (protein pada susu sapi).

Sesi kedua adalah praktek pembuatan kue dan masakan. Kemudian ditutup dengan sesi ketiga yaitu penjelasan mengenai pengaruh konsumsi yang salah bagi penyandang autis, serta bagaimana kiat-kiat menjalankan pola hidup yang sehat.

Di bagian lain, pemilik Kainara Christien Ismuranty mengungkapkan, dirinya sangat senang dapat mentransfer ilmu memasaknya kepada para peserta pelatihan dari Balai Disabilitas Ciungwanara.

"Saya sangat senang sekali dengan antusias dan semangat ibu-ibu pegawai Ciungwanara. Seru dan asyik sekali selama proses pelatihan, ditambah lagi saat menikmati hasilnya, ternyata pada suka dengan rasanya, meskipun _gluten free_ dan _casein free_ tetap enak," tutur Christien.

Dia berharap, café ramah autis yang akan dibuka di Balai Disabilitas Ciungwanara dapat sukses dan lancar. Dalam upaya memasyarakatkan layanan bagi penyandang autisme, terutama bagi keluarga yang kurang mampu.

Seorang peserta pelatihan Nitah menuturkan, pelatihan berjalan seru, semula mengira prosesnya akan sulit.

"Wah seru sekali selama proses pelatihan memasak di Kainara. Awalnya, kami kira prosesnya akan sulit dan ribet, ternyata cukup mudah dan cepat membuatnya. Setelah ini kami berencana akan membuat berbagai ragam olahan kue dan masakan dengan bahan bebas gluten dan casein," tutur Nitah.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat