unescoworldheritagesites.com

Layanan Kesehatan Gigi-Mulut Berbasis Digital Jadi Pilihan Tepat Saat Pandemi - News

Menkes Budi Gunawan Sadikin dan beberapa dokter gigi expert memberikan penjelasan saat peluncuran Bulan Kesehatan Gigi Nasional 2021: “Gigi Kuat, Hidup Sehat untuk #SenyumIndonesia” di masa pandemi (Ist)

JAKARTA: PT Unilever Indonesia, Tbk. melalui brand Pepsodent kembali berkolaborasi dengan Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI), Asosiasi Fakultas Kedokteran Gigi Indonesia (Afdokgi), Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dan Asosiasi Rumah Sakit Gigi dan Mulut Pendidikan Indonesia (ARSGMPI) menggelar Bulan Kesehatan Gigi Nasional (BKGN) 2021.

Meyakini gigi yang kuat akan berujung pada hidup yang lebih sehat, melalui BKGN 2021, Pepsodent mengawali kampanye “Yuk #SikatGigiSekarang untuknya #SenyumIndonesia” yang menginspirasi dan mengedukasi masyarakat untuk segera membebaskan diri dari gigi berlubang.

Drg. Ratu Mirah Afifah, GCClinDent., MDSc. selaku Head of Sustainable Living Beauty and Personal Care and Home Care, Unilever Indonesia Foundation menuturkan, sebagai brand perawatan kesehatan gigi dan mulut yang telah hadir lebih dari 75 tahun di Indonesia, Pepsodent terus mewujudkan purpose-nya untuk mendukung edukasi dan perawatan gigi karena permasalahan gigi dan mulut masih menjadi salah satu isu kesehatan utama yang dialami setengah populasi dunia dari berbagai lapisan usia,, termasuk di Indonesia, dimana 7 dari 10 masyarakat Indonesia menderita gigi berlubang. Purpose ini sejalan dengan tema BKGN 2021 yaitu ‘Gigi Kuat, Hidup Sehat untuk #SenyumIndonesia’.”

“Tantangan permasalahan gigi dan mulut bahkan makin terasa ketika pandemi. Survei global Pepsodent menunjukkan bahwa 30% responden di Indonesia mengaku pernah melewati sehari penuh tanpa menyikat gigi, umumnya disebabkan rasa malas (46%), yang salah satunya karena berkurangnya interaksi tatap muka. Akibatnya, permasalahan gigi dan mulut kian meningkat, seperti kemunculan gigi berlubang baru pada 25% responden Indonesia,” ujar drg. Mirah.

Permasalahan gigi dan mulut juga menjadi perhatian pihak Pemerintah. Dalam sambutannya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyatakan pandemi Covid-19 berdampak pada menurunnya pemanfaatan layanan kesehatan gigi dan mulut oleh masyarakat.

"Hal ini tentunya menjadi tantangan bagi kita dalam mewujudkan Indonesia bebas karies tahun 2030. Di tengah belum meratanya SDM kesehatan gigi dan mulut di Indonesia, saya ucapkan terima kasih kepada Unilever Indonesia bersama Asosiasi Fakultas Kedokteran Gigi, Rumah Sakit Gigi dan Mulut, Persatuan Dokter Gigi Indonesia, serta semua pihak yang telah mendukung terselenggaranya acara (BKGN) ini. Semoga kegiatan ini bermanfaat bagi kita semua, baik untuk tenaga kesehatan gigi dan mulut maupun masyarakat Indonesia," kata BGS (sapaan akrab Menkes).

Perawatan gigi dan mulut juga perlu diperhatikan agar terhindar dari permasalahan kesehatan yang lebih serius, termasuk kesehatan jantung.

Studi menyebutkan bahwa orang yang memiliki permasalahan gigi berlubang parah berisiko terkena penyakit jantung hingga 3 kali lebih tinggi..

dr. BRM Ario Soeryo Kuncoro, Sp.JP (K) FIHA, FAsCC, pakar kardiologi dari RSJPD Harapan Kita dan Heartology CV Center Brawijaya Hospital Saharjo menerangkan gangguan pada jantung yang seringkali berhubungan dengan kesehatan gigi dan mulut adalah endokarditis, terjadi ketika kuman masuk ke aliran darah sehingga memicu peradangan dan kerusakan pada katup jantung dan menyebabkan kebocoran.

Kumpulan kuman yang menempel pada jaringan yang luka akan meningkatkan risiko infeksi lanjut dan stroke sehingga diperlukan penanganan segera dan operasi katup, bahkan penggantian katup jantung. Kuman salah satunya dapat berasal dari kondisi kesehatan gigi yang buruk seperti gigi berlubang parah..

"Jadi, endokarditis sangat bisa dicegah, termasuk dengan menjaga kebersihan gigi dan mulut, serta rutin memeriksakan gigi,” jelasnya.

Melihat fakta di atas, edukasi konsisten masih sangat dibutuhkan. Layanan kesehatan gigi dan mulut berbasis digital merupakan alternatif tepat untuk menjangkau masyarakat luas. Upaya ini sebagai bagian tetap mematuhi dan melaksanakan protokol kesehatan (Prokes) 5 M yakni memakai masker dengan benar, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, menjaga jarak, tidak berkumpul, menghindari mobilitas, namun tetap memberikan pelayanan kesehatan gigi dan mulut.

Untuk itu, BKGN 2021 kembali mengoptimalkan layanan teledentistry nasional. Yakni, Tanya Dokter Gigi by Pepsodent” melalui official WhatsApp Tanya Pepsodent di 0878-8876-8880 selama November-Desember, melibatkan dokter gigi dari 28 Fakultas Kedokteran Gigi dan 50 PDGI cabang.

Hingga saat ini, BKGN telah memberi manfaat kepada lebih dari 500 ribu masyarakat Indonesia, melibatkan 135 PDGI Cabang serta 26 Fakultas Kedokteran Gigi, dan lebih dari 17.000 dokter gigi dan mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat