unescoworldheritagesites.com

Menko PMK: Budaya Tidak Sekedar Estetika Atau Karya Seni, Tapi Perlu Melewati Beberapa Siklus - News

Menko PMK Muhadjir Effendy.

 
MALANG: Budaya kerap diidentikkan dengan estetika atau karya seni. Padahal, budaya tidak sesederhana itu dan perlu melewati beberapa siklus.
 
Hal itu dikemukakan, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, saat menghadiri Pelantikan Pengurus Majelis Daerah Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Kota Malang Periode 2021-2026, di Malang, Jawa Timur, Minggu (30/1/2022). 
 
Dia menjelaskan ada tiga siklus perkembangan budaya dalam diri setiap orang. Dimulai dari internalisasi atau proses memasukkan berbagai macam pesan objektif ke dalam diri seseorang. Sehingga, menghasilkan eksternalisasi yang kemudian dapat dirasakan orang lain atau yang disebut realitas objektif.
 
“Tentu saja internalisasi budaya masing-masing orang berbeda, karena begitu masuk akan saling bersinggungan dengan kondisi mental masing-masing pribadi. Misal, ada mobil mewah lewat, kesan di alam bawah sadar orang berbeda-beda. Ada yang menganggapnya memang mewah dan ada yang melihatnya biasa-biasa saja,” papar mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu.
 
Setelah proses internalisasi, budaya yang ditangkap alam bawah sadar seseorang akan diolah dan bersinggungan dengan kondisi mental, sehingga menghasilkan eksternalisasi. Eksternalisasi itu kemudian dirasakan orang lain dan menjadi sebuah realitas objektif.
 
“Baik internalisasi, eksternalisasi, maupun objektivasi, itu sebetulnya hanya bisa dijelaskan secara teori saja. Pada praktiknya adalah sesuatu yang sangat kompleks dan dinamis. Proses inilah yang sebetulnya melahirkan budaya,” jelas Menko PMK, yang juga mantan ketua HMI Cabang Malang ini. 
 
Bahkan, katanya, budaya mungkin saja lahir setiap menit ataupun detik. Selama ada proses objektivasi, internalisasi, dan eksternalisasi, budaya itu disinyalir akan terus terjadi. 
 
Sementara dari segi filsafat, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu mengutarakan, ada tiga hal yang mencakup budaya, yaitu ontologi, episdemologi, serta aksiologi. Adapun ontologi berkaitan dengan jawaban atas segala jenis pertanyaan “apa”, epidemologi “bagaimana”, serta aksiologi “untuk apa”.
 
“Budaya itu mencakup semua itu, baik berkaitan dengan apa, bagaimana, dan untuk apa,” ungkap Menko PMK.
 
Pada kesempatan itu, dia sekaligus menegaskan peran KAHMI dalam kemaslahatan publik di era disrupsi. Hadir pada kesempatan itu, Walikota Malang Sutiaji, Sekretaris Jenderal Majelis KAHMI Nasional Manimbang Kahariady, Presidium Majelis Wilayah KAHMI Jawa Timur, Pembina Majelis Daerah KAHMI Kota Malang, Dewan Pakar Majelis Daerah KAHMI Kota Malang.***
 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat