unescoworldheritagesites.com

Tak Hanya Negeri, Jateng Gelontorkan Ratusan Miliar Bagi Sekolah Swasta - News

Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jateng Suyanta. (Istimewa)

 

: Pemprov Jateng, sejauh ini sangat perhatian terhadap sekolah-sekolah swasta. Jadi perhatian Pemprov bukan hanya kepada SMA/SMK serta Sekolah Luar Biasa Negeri saja.

"Sekolah-sekolah swasta sudah digelontor dana hingga ratusan miliar," kata Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jawa Tengah, Suyanta, Jumat (11/3/2022).

Menurutnya, SMK/SMA/SLB Negeri pada 2022, digelontor anggaran yang dinamakan Bantuan Operasional Penyelenggaraan (BOP) Pendidikan sebesar Rp769.714.070.000

Anggaran itu untuk menggratiskan biaya sekolah. Kebijakan penggratisan biaya sekolah sendiri berasal dari Gubernur Jateng Ganjar Pranowo.

Kebijakan penggratisan SMA/SMK/SLB Negeri bertujuan memperluas akses pendidikan. Sehingga siswa kurang mampu dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang menengah. Meski sekolah gratis, tetapi mutu pendidikan tetap diperhatikan.

Baca Juga: Meski Merapi Erupsi, Belum Ada Warga Jateng Dievakuasi

"Salah satunya dengan cara menggratiskan sekolah bagi SMA/SMK/SLB Negeri. Kebijakan implementasinya adalah adanya BOP. Dari BOP itu SMA/SMK/SLB Negeri  gratis. Dengan demikian diharapkan dari sana, banyak siswa melanjutkan ke jenjang SMA/SMK/SLB," kata Suyanta di Semarang, Jumat (11/3/2022).

Adapun untuk BOP SMK Jateng Semarang Rp8.561.950.000 dengan jumlah siswa 720 siswa, SMK Jateng Pati Rp4.175.788.000 dengan jumlah siswa 288 orang, SMK Jateng Purbalingga Rp5.921.585.000 dengan jumlah siswa 576 siswa. Serta SMK semi boarding Rp6.556.500.000.

Total siswa SMA Negeri di Jateng mencapai 303.806 orang dengan jumlah sekolah 360 unit; SMK Negeri terdapat 261.165 anak dengan jumlah sekolah 238 unit; dan SLB Negeri sebanyak 8.684 siswa dari 69 unit sekolah.

Suyanta menerangkan, Jateng juga telah membuat beberapa SMK boarding atau disebut SMKN Jateng, yaitu di Semarang, Purbalingga dan Pati. Sekolah itu rekrutmen siswanya dilakukan secara khusus dan diperuntukkan bagi seluruh masyarakat Jateng yang miskin dan lolos seleksi.

"Jumlah siswanya makin tahun makin banyak. Dengan demikian di sana penganggarannya khusus karena ada anggaran untuk makan, seragam, sepatu dan kebutuhan sekolah lain dipenuhi Pemprov Jateng," sambungnya.

Baca Juga: Baznas Kolaborasi Dengan SMKN Jateng, Berdayakan Kewirausahaan Penyandang Disabilitas

Di samping SMK boarding, terang Suyanta, Jateng juga telah mendirikan sepuluh SMK semi boarding. Harapannya, dengan Pemprov Jateng memperkuat SMK, maka akan mengurangi pengangguran. Sehingga muaranya, kalau pengangguran berkurang, otomatis kemiskinan akan berkurang juga.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat