unescoworldheritagesites.com

Kardinal Ignasius Suharyo: Semoga Kebangkitan Paskah Membuat Semakin Bermartabat - News

Kardinal Ignatius Suharyo. (Tangkapan layar YouTube Komsos Katedral Jakarta.)

: Uskup Agung Jakarta (KAJ) Kardinal Ignatius Suharyo mengimbau umat Katholik se-Keuskupan Agung Jakarta untuk menjalani tahun 2022 sebagai tahun menghormati martabat manusia. Romo Haryo pun mengajak umat Katholik untuk menjadi pribadi-pribadi yang semakin bermartabat.

"Kita ingin berusaha secara khusus untuk menyadari rasa hormat terhadap martabat manusia dan kita sendiri berusaha menjadi pribadi-pribadi yang semakin bermartabat," kata Uskup Agung Jakarta Kardinal Ignatius Suharyo dalam pesan Paskah-nya pada Perayaan ekaristi 'Sabtu Suci' di Gereja Katedral, Jakarta, Sabtu (16/42022) malam.

Ketika setiap warga bangsa kita tumbuh menjadi pribadi-pribadi yang semakin bermartabat, kata Ignatius, Paskah menjadi sungguh nyata. Pertanyaannya, adakah sosok pribadi yang bermartabat yang dapat kita teladani? "Jawabannya jelas sosok Yesus yang ditampilkan dalam ibadah hari suci ini," ucap Suharyo.

Baca Juga: Ucapan Lebaran Idul Fitri Untuk Group WA

Sebelumnya dalam proses yang membawa Yesus ke Salib, kisahnya direnungkan umat Katholik pada hari Jumat Agung. Di hadapan khalayak yang menuntut kematian Yesus, menurut Suharyo, Pilatus menyatakan, 'Lihatlah manusia ini.'

Yesus yang difitnah diperlakukan secara sewenang-wenang, dibawa ke pengadilan yang diakui sebagai sang manusia yang menampilkan wajah kemanusiaan yang bermartabat.

"Bahkan ketika sudah tidak berdaya dan direndahkan sampai diam, yang memancarkan keagungan kemuliaan martabat pribadi yang sadar bahwa ia berasal dari Allah," katanya dalam siaran live di kanal YouTube Komsos Katedral Jakarta.

Baca Juga: BLT Minyak Goreng, Dirjen Linjamsos Berharap Semoga Bisa Memenuhi Sebagian Kebutuhan Masyarakat

Model pribadi 'manusia Paskah' yang bermartabat juga ditampilkan pada upacara pembasuhan kaki yang dilakukan Yesus pada peristiwa hari Kamis Putih. "Ia membasuh kaki murid-muridnya karena ia mau menunjukkan bahwa ia berasal dari Allah dengan selalu mengasihi murid-muridnya sampai sehabis-habisnya," ujar Suharyo.

Namun, di lain pihak tampil pribadi-pribadi manusia yang tidak bermartabat. Antara lain, Kayafas, Imam Agung yang merancang pembunuhan. Pilatus yang demi kekuasaan tidak berani menyatakan kebenaran. Para penjaga yang mengejek mengancam melakukan kekerasan dan menampakkan bahwa merekalah yang berkuasa.

"Inilah wajah-wajah kemanusiaan yang rusak. Inilah wajah-wajah kemanusiaan yang tidak bermartabat yang masih sangat nyata ada di tengah-tengah kita. Yaitu, wajah-wajah yang memancarkan kebohongan, kebencian, kekerasan," ujar Romo Haryo.

Baca Juga: Ini Madiun Lur, Masjid Kampung Pancasila Cerminan Indonesia

Makna pembasuhan kaki oleh Yesus, kata Suharyo, supaya murid-muridnya, umat Khatolik saling membasuh kaki dalam arti yang seluas-luasnya. Hal itu untuk mengungkapkan kesadaran umat sebagai pribadi dari Allah.

"Kita mengungkapkan keyakinan kita untuk saling menumbuhkan kesadaran itu bagi saudara-saudara kita," ungkap Uskup Agung Jakarta.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat