: Temui anak-anak di lembaga pemasyarakatan (lapas) Medan, Sumatera Utara Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy memberi motivasi, agar tidak patah semangat dalam meraih cita-cita dan harus menyelesaikan pendidikan sekolah.
Anak-anak tersebut merupakan binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) I Tanjung Gusta Medan yang dikunjungi Menko PMK bersama Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kemenkumham Sumatera Utara Imam SuyudiSuyudi dan Kepala Divisi Keimigrasian Ignatius Purwanto, Rabu (6/7/2022)
Anak-anak di Lapas itu disebut Kepala Lapas Anak Kelas I Tanjung Gusta Medan Tri Wahyudi berjumlah, yang menghuni Lapas Anak Kelas I sebanyak 153 orang, seluruhnya laki-laki dengan rentang usia 13-19 tahun. Anak Didikan Lapas (Andipas) itu dari berbagai latar belakang.
Anak-anak duduk bersila saat menerima kunjungan Menko PMK, di masjid lapas. “Lihat, senyum mereka, ganteng-ganteng semua ini,” sapa Menko PMK, yang diambut tawa para remaja itu.
Dia menyatakan, jangan patah semangat dalam meraih cita-cita, karena kalian generasi penerus bangsa. Jadi, harus memiliki cita-cita yang tinggi dan harus menyelesaikan pendidikan sekolah.
Untuk itu, lanjut Menko PMK, perlu didukung penyediaan sarana dan prasarana yang memadai. Dia minta Kakanwil Kemenkumham dan Kalapas berkomunikasi dengan Dinas Pendidikan dan Dinas Tenaga Kerja.
Pada tahapan ketika Andipas sudah mulai boleh beraktivitas di luar dalam masa hukumannya, Menko PMK minta mereka diberi pelatihan kerja. Dan paket pelatihannya memanfaatkan KIP (Kartu Indonesia Pintar), termasuk untuk beli seragam. Andipas dididik dan dilatih sesuai minat keterampilannya.
“Bilang yang menyuruh saya. Kalau ada masalah, hubungi saya,” kata Menko PMK, kepada para pejabat Kemenkumham yang ikut bersila di sana. Dia menambahkan akan berbicara dengan Menkumham Yasonna Laoly untuk merealisasikan program itu. Menko PMK minta pembinaan ini akan jadi percontohan.
“Yang penting, harus berniat semakin baik. Janji, ya?” kata Menko PMK, disambut anggukan dan sahutan yaaa, para andipas. “Yang penting jangan sampai menyerah. Jangan putus asa,” ujarnya.
Di sisi lain, dia juga mengapresiasi bagaimana cara Lapas Tanjung Gusta dalam mendidik anak-anak, dengan dibekali ilmu keagamaan sebagai dasar membentuk moralitas dan budi pekerti yang baik.
"Cara pendidikannya di sini juga sangat bagus, terutama dibekali dulu pendalaman keagamaannya. Agar dari aspek spiritualitas, moralnya, dan budi pekerti nya terbentuk. Kemudian diberi pelatihan-pelatihan bekal mereka jika nanti sudah keluar dari sini," tututnya.
Pada kesempatan itu, Menko PMK jugs melakukan penanaman pohon di Lapas Anak. Pohon yang ditanam yaitu pohon buah durian dan avokat masing-masing sebanyak 25 buah.***
.