unescoworldheritagesites.com

KPPG Bersama Ormas Perempuan Kekaryaan Dukung Penuh Kebaya Goes to Unesco dan Penetapan Hari Kebaya Nasional - News

KPPG yang diwakili Sekjen Lindsey Afsari Puteri bersama Ormas Perempuan Kekaryaan yang diwakili Adde Rossi mendukung penuh Kebaya Goes to Unesco dan Penetapan Hari Kebaya Nasional (AG Sofyan )

 
: KPPG dan Ormas Perempuan Kekaryaan mendukung Kebaya Goes to Unesco dan siap menjadikan Hari Kebaya Nasional.
 
Deklarasi itu disampaikan oleh Perwakilan Pimpinan Pusat KPPG dan beberapa Ormas Perempuan Kekaryaan, masing-masing dari MKGR, Kosgoro 1957, Al Hidayah, HWK dan Kartini AMPI bersama-sama dengan kelompok aktivis perempuan lainnya terkhusus para pencinta dan pelestari budaya.
 
Mereka berkumpul di Anjungan Plataran Sarinah, Jakarta, yang baru saja pengoperasiannya diresmikan oleh Presiden Joko Widodo, beberapa waktu yg lalu.
 
 
KPPG bersama beberapa ormas perempuan dalam naungan Partai Golkar ini bersatu padu dan berkolaborasi dengan menghelat gelaran Parade Kebaya Nusantara yang diprakasai oleh Timnas Kebaya Nasional Goes to Unesco⁷.
 
Lindsey Afsari Puteri selaku Sekretaris Jenderal (Sekjen) PP KPPG yang memimpin rombongan Kesatuan Perempuan Kekaryaan yang hadir pada moment itu mengatakan bahwa kebersamaan  mereka di tempat yang dinamai memiliki relasi dengan Proklamator Bung Karno tersebut adalah dalam rangka mendorong Kebaya Goes to Unesco dan penetapan Hari Kebaya Nasional.
 
 
Gelaran Kebaya Goes to Unesco itu diharapkan akan terlaksana dengan lancar dan inspiratif adalah sebagai bentuk dukungan kami agar segera ditetapkan Hari Kebaya Nasional  dengan cepat," tegss Lindsey yang juga Ketua PPK Kosgoro 1957 Bidang Pariwisata dan Pengembangan Budaya ini.
 
“Dukungan kami dilatarbelakangi oleh tanggung jawab moral kami para aktivis dan sebagai pemimpin perempuan dari lintas profesi, instansi dan organisasi untuk turut melestarikan Kebaya sebagai kekuatan identitas bangsa serta semakin menumbuhkan rasa nasionalisme masyarakat khususnya Perempuan  dan Generasi Muda Indonesia," ucap Srikandi Beringin ini.
 
 
Aktivis perempuan dan anak ini juga meminta seluruh elemen masyarakat harus ikut mengawal dan memperjuangkan percepatan realisasi ini. Terutama para pemangku kebijakan yang memiliki akses dan wewenang. 
 
KPPG bersama beberapa ormas perempuan dalam naungan Partai Golkar bersatu padu dan berkolaborasi dengan menghelat gelaran Parade Kebaya Nusantara yang diprakasai oleh Timnas Kebaya Nasional Goes to Unesco di Anjungan Plataran Sarinah, Jakarta
KPPG bersama beberapa ormas perempuan dalam naungan Partai Golkar bersatu padu dan berkolaborasi dengan menghelat gelaran Parade Kebaya Nusantara yang diprakasai oleh Timnas Kebaya Nasional Goes to Unesco di Anjungan Plataran Sarinah, Jakarta (AG Sofyan )
 
Antara lain, pemerintah melalui Kemendikbudristek khususnya Direktorat Perlindungan Kebudayaan, lalu Kemenparekraf, mengingat para perancang busana (kebaya) dan pelaku usaha fesyen  butuh dukungan dalam pengembangan industri kreatif ini.
 
 
"Artinya tidak hanya bicara pelestarian budaya tetapi juga bagaimana memikirkan peningkatan ekonomi masyarakat, kemandirian ekonomi perempuan melalui ekonomi kreatif fesyen budaya (kebaya). Tak lupa peran para akademisi dan ahli sejarah kebudayaan untuk memperkuat kajian dan penuntasan naskah nominasi (dossier) sebagai pelengkap syarat pendaftaran ke Unesco," tandas Lindsey ini.
 
Bersama rombongan KPPG turut hadir Adde Rossi yang tak lain Ketua Gerakan Perempuan Ormas MKGR.
 
 
Adde Rossi menyebut dirinya bersama Pengurus Gerakan Perempuan Ormas MKGR turut memonitor tahapan secara prosedural pengajuan Kebaya Goes to Unesco maupun penetapan Hari Kebaya Nasional.yang sudah dijalankan. 
 
"Selaku mitra pemerintah, DPR RI melalui Komisi X dan Alat Kelengkapan Dewan (AKD) terkait pasti akan mendukung penuh hal ini," jelas Adde Rossi yang juga Anggota Komisi III DPR RI.
 
 
Selain KPPG dan Ormas Perempuan Kekaryaan, tampak komunitas notaris berkebaya, perempuan Indonesia maju, perempuan bersanggul nusantara, perempuan berkebaya Indonesia, female in real estate, dan lainnya termasuk para penari flash mob, mahasiswi, dan pelajar. 
 
Hadir pula dalam moment ini Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Bintang Puspayoga yang memberi dukungan langsung kegiatan positif perempuan hebat dalam memperjuangkan posisi salah satu karya budaya Nusantara terhormat di tingkat internasional.
 
 
“Kurang lebih 200-an perempuan hebat dan cinta Indonesia yang kumpul disini dengan memakai kebaya. Lintas usia, lintas profesi, ragam suku. Pokoknya dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika untuk memperjuangkan Kebaya Goes to Unesco maupun penetapan Hari Kebaya Nasional. Harapan kita bersama kiranya kebaya akan semakin dicintai dan diminati. Tidak sekedar menjadi busana formal acara kenegaraan atau kondangan, tetapi bisa menjadi busana keseharian, bahkan bisa berinovasi menjadi kebaya fashion street yang trend di kalangan generasi kekinian, agar mereka bangga dengan ciri khas budaya negeri," pungkas Lindsey. ***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat