unescoworldheritagesites.com

Jaringan Jurnalis Peduli Sampah Dikukuhkan, IPRO Ajak Media Gencarkan Edukasi Persampahan - News

General Manager IPRO Zul Martini Indrawati (berdiri) saat menjadi narsum di acara diskusi dengan para jurnalis usai pelantikan Jaringan Jurnalis Peduli Sampah (J2PS) di Klungkung, Bali,  29 Oktober 2022. (istimewa )

:  Para jurnalis hendaknya memperkaya pengetahuannya tentang persampahan. Dengan begitu, mereka bisa mengedukasi masyarakat terkait pengelolaan sampah yang baik dan benar melalui media massa.

General Manager Indonesia Packaging Recovery Organization (IPRO), Zul Martini Indrawati, meyatakan hal itu dalam diskusi seusai pelantikan, pengurus Jaringan Jurnalis Peduli Sampah (J2PS) di tempat olah sampah setempat (TOSS) Gema Santi, Klungkung, Bali, pada (29/10/2022.

Baca Juga: Kolaborasi IPRO dan Produsen untuk Mendorong Ekonomi Sirkular dengan Kelola Sampah Kemasan 

Pengurus J2PS dilantik oleh Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Artha Ardana Sukawati.

Selain Zul Martini Indrawati, narasumber lain dalam diskusi tersebut antara lain Ketua DPD Bali- Asosiasi Pengusaha Sampah Indonesia (APSI) Putu Ivan dan Kepala Bidang Pengelolaan Sampah Limbah B3 dan PPKLH Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup Provinsi Bali, I Made Dwi Arbani, dan Direktur Bali Waste Cycle (BWC), Olivia Anastasia Padang.

Martini menekankan, media massa punya peran strategis dalam mengedukasi masyarakat. Karenanya para anggota J2PS harus memanfaatkan media secara maksimal.

“Saya berharap teman-teman dapat menulis berita tentang isu persampahan yang memberi dampak lebih besar bagi lingkungan, ekonomi, dan sosial. Edukasi juga harus sejalan dengan implementasi tata kelola sampah, baik itu yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah maupun sektor swasta,” ujarnya.

Baca Juga: Pengelolaan Sampah Kolaborasi, IPRO Dukung PT Reciki Kelola TPST Samtaku Bangkalan

Ia menjelaskan, IPRO hadir antara lain untuk meningkatkan pengumpulan dan pendauran ulang ulang kemasan pasca-konsumsi Organisasi non-profit ini juga bisa menjembatani kolaborasi multipihak guna mengimplemantasikan tanggung jawab produsen dalam mengelola sampah.

“Kami berusaha terus menggaungkan kepada industri untuk bekerja sama dalam mengelola sampah yang dihasilkan. Tetapi jika mereka ingin melakukan sendiri-sendiri, ya silakan karena tujuannya sama yakni membangun tata kelola sampah lebih baik,” kata Martini.

Ketua J2PS, Agustinus Apollonaris, menyatakan, beberapa bulan terakhir ini, media gencar memberitakan masalah lingkungan karena Bali menjadi tuan rumah KTT G-20. Terkait hal itu J2PS terus berupaya meningkatkan pemahaman tentang lingungan pada anggotanya. Terutama masalah penanganan sampah, khususnya sampah plastiik,” katanya.

Dia menuturkan, negara – negara yang berhasil mengelola sampah dengan baik tak lepas dari masalah penegakan hukum. “Jadi masyarakat harus kita edukasi serta diingatkan bahwa ada sanksi hukum, agar program pemilahan sampah dapat berhasil,” katanya.

Sementara itu Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Artha Ardana Sukawati, berharap para anggota J2PS bisa memainkan perannya terkait pengelolaan sampah dari sumber di Bali.

“Penanganan sampah perlu kerja sama antara pemerintah, swasta dan media. Kami berharap sampah di Bali lebih bersih, karena lingkungan bersih menjadi isu penting ketika KTT G-20 digelar di Bali,” katanya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat