BEKASI: Kali Bekasi tidak lagi menjadi harapan sebagai air baku utama bagi PDAM Tirta Patriot Kota Bekasi. Belakangan tahun terakhir ini, Kali Bekasi sudah tercemari limbah (buih) perusahaan hingga hitam kepekatan dan bau menyengat.
“Sudah kita temukan bahwa Kali Bekasi menjadi ancaman, karena sumber air baku tidak lagi dapat diproduksi, limbahnya terlalu besar,” ujar Kepala Sub Bagian Humas PDAM Tirta Patriot Kota Bekasi, Uci Indrawijaya, Selasa (9/10/2018).
Kendati begitu, PDAM Tirta Patriot telah mengambil langkah untuk menghadapi antisipasi pencemaran limbah di Kali Bekasi dikemudian hari. Yaitu berencana membangun pipanisasi sepanjang 3 kilometer.
“Pengambilannya sebelum sifon air atau saluran di bawah kali (Kalimalang) langsung mengaliri ke Kali Perjuangan,” katanya.
Uci menjelaskan, pemasangan pipanisasi itu terletak di Jalan Chairil Anwar, Margahayu, Kalimalang, tepatnya di depan SMPN 2 Kota Bekasi. Nantinya akan melewali Bendungan Benowo hingga ke Kali Margjaya di Jalan Ahmad Yani, depan Kantor Departemen Agama Bekasi. Adapun air baku ini memanfaatkan air Sungai Jatiluhur.
“Dari pipanisasi ini kita bisa mengambil berapa kubik sesuai dengan kebutuhan produksi air bersih,” jelasnya.
Ia mengatakan, anggaran pipanisasi yang bersumber dari APBD ini mencapai Rp12 miliar. Namun pengesahaan anggaran ini belum dapat dipastikan hingga tahun 2020 mendatang.
Ia menambahkan, pipanisasi ini merupakan program premanen yang ditawarkan oleh PJT II Jatiluhur kepada pemerintah daerah dan Jakarta.
"Dengan catatan, air ini (Jatiluhur) bisa diambil pada saat tertentu saja jika Kali Bekasi mengalami masalah," katanya. (Dharma).***