unescoworldheritagesites.com

Tari Sekar Jagat Dan Tari Cendrawasih Sukses Pukau 550 Wisman Asal Korea  - News

NUSA DUA : Eksotisme Pulau Bali tidak hanya keindahan alam atau naturenya yang memesona. Di sisi culture ada Tarian Bali yang sukses menghipnotis 500 pasang mata wisatawan asal Korea. Hal itu terlihat Seminar Seacret Direct Korea di Grand Hyatt, Nusa Dua, Bali, Rabu (14/11) malam. 

"Tari Bali ini sangat Sempurna, Kami sangat mengapresiasinya. Very Beautiful," ujar salah satu Organizer Seminar Seacret Direct Korea Hyundai Asan, di Nusa Dua, Rabu (14/11). 

Tarian Bali yang di dukung Kementerian Pariwisata (Kemenpar) dibawakan oleh 4 penari yang asik melengak-lengok membawakan tarian sekar jagat dan cenderawasih. Seusai pentas, merekapun jadi sasaran wisman Korea untuk selfie. Maklum busana yang khas dan tata rias yang menawan mampu membuat para pengunjung yang hadir terhipnotis. 

"Ini salah satu upaya kami untuk mengoptimalkan pasar Korea yang selama ini dianggap memiliki potensi yang besar sebagai kantong wisman ke Indonesia," ujar Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran II Kemenpar, Nia Niscaya yang didampingi Asisten Deputi Pemasaran II Regional II, Ardi Hermawan. 

Pada 2017 misalnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat sebanyak 378.769 wisman asal Korsel berkunjung ke Tanah Air.

"Untuk tahun ini target kunjungan wisman Korea ke Indonesia dinaikkan menjadi 420.000 orang sampai tutup tahun," timpal Ardi.

Wisman Korea yang hadir saat dalam Seacret Direct Korea terbagi dalam 2 gelombang kedatangan. Gelombang pertama pada 13-16 November 2018 sebanyak 250 pax. Lalu gelombang kedua pada 17-20 November 2018  sebanyak 300 pax. Selama di Pulau Dewata mereka mengeksplorasi keindahan Bali. Dan berbagai aktifitaspun dilakukan mulai dari Snorkeling, surfing, city tour dan spa. 

"Oleh karena itu, kami berupaya untuk terus mempromosikan pariwisata Indonesia kepada masyarakat di negara itu, ujar Ardi. 

Menteri Pariwisata Arief Yahya pun memuji momentum Kemenpar melakukan promosi disaat yang tepat. Menurut Menpar Arief, pariwisata saat ini sudah menjadi industri mainstream. Artinya, sudah menjadi industri yang diandalkan dalam meraup devisa negara. Dia pun optimistis, pada 2019 nanti pariwisata menjadi penghasil devisa nomor satu.

"Pariwisata akan mengalahkan migas. Pariwisata kini kontribusinya terus-menerus. Kami berharap pariwisata bisa memberikan kontribusi 15 persen pada Produk Domestik Bruto (PDB)," ujarnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat