SUARAKARYA.ID: Kualitas udara Jakarta raya tercatat sangat tidak sehat, Rabu pagi ini (3/7/2024), sehingga masyarakat disarankan untuk menghindari beraktivitas di luar ruangan.
Jika terpaksa harus keluar rumah, gunakan masker pelindung.
Hal itu disampaikan Situs pemantau kualitas udara, IQAir. Pada pukul 05.00 WIB IQAir mencatat kualitas udara Jakarta berada pada poin 209 dengan tingkat konsentrasi polutan PM 2,5 sebesar 134 mikrogram per meter kubik atau 26,8 kali lebih tinggi nilai panduan kualitas udara tahunan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Kondisi kualitas udara hari ini bahkan tercatat yang terburuk dibandingkan tiga hari sebelumnya yang masing berada pada poin 114 (tidak sehat bagi kelompok sensitif) pada Minggu (30/6), 131 (tidak sehat bagi kelompok sensitif) pada Senin (1/7/2024), dan 162 (tidak sehat), Selasa (2/7/2024).
Baca Juga: Pemantau IQAir Udara di Jakarta Raya Tidak Sehat Pada Jumat ini
Adapun PM 2,5 merupakan partikel berukuran lebih lebih kecil 2,5 mikron (mikrometer) yang ditemukan di udara termasuk debu, asap dan jelaga.
Paparan partikel itu dalam jangka panjang dikaitkan dengan kematian dini, terutama pada orang yang memiliki penyakit jantung atau paru-paru kronis.
"Rekomendasi kesehatan mengingat kualitas udara saat ini, selain menghindari beraktivitas di luar ruangan, juga mengenakan masker saat berada di luar, menutup jendela demi menghindari udara luar yang kotor dan menyalakan penyaring udara," kata situs IQAir.
Baca Juga: Senin Pagi, Kualitas Udara Jakarta Raya Masuk Kategori Sedang
Kualitas udara Jakarta bila dibandingkan sembilan wilayah lain di Indonesia menempati peringkat pertama terburuk. Wilayah Tangerang Selatan, Banten tercatat berada di urutan kedua (190), diikuti Medan, Sumatera Utara (153).