unescoworldheritagesites.com

Gunung Anak Krakatu Terus Erupsi, Tanda Kotak Pandora Masalah Besar akan Terbuka - News

Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda, Lampung, terus bergolak dengan erupsi luncurkan abu vulkanik setinggi 800 meter, Minggu (3/12/2023) (Ist)

: Gunung Anak Krakatau di Lampung yang merupakan gunung api aktif bergolak lagi.

Dalam tahun 2023 ini terutama sejak mulai menghangatnya persiapan dan pelaksanaan agenda menuju pemilihan umum presiden (Pilpres) dan legeslatif (Pileg) tahun 2024, Gunung Anak Krakatau makin aktif bergolak.

Merunut pada cerita letusan hebat Gunung Krakatau yang mengguncang dunia tahun 1883 maka terus bergolaknya Gunung Anak Kratau bisa menjadi suatu pertanda atau peringatan dari alam tentang akan terjadinya suatu peristiwa besar dalam kehidupan manusia.

Apalagi saat Indonesia tengah bersiap menghadapi Pilpres dan Pileg 2024, selain Anak Krakau, bergolak pula Gunung Marapi di Sumatera Barat, Minggu (3/12/2023), Gunung Merapi di perbatasan Jawa Tengah dan DI Yogyakarta, Jumat (1/12/2023), Gunung Ile Lewotolok di Lembata Nusa Tenggara Timur, Jumat (1/12/2023), Gunung Dukono Pulau Halmera, Maluku Utara (23/11/2023), dan Gunung Lokon Kota Tomohon, Sulawesi Utara, Jumat (17/11/2023).  

Gejolak atau erupsi gunung-gunung tersebut memberikan peringatan agar masyarakat atau warga sekitarnya waspada dan siaga. Berhati-hati dalam melakukan aktivitas di sekitar gunung-gunung tersebut. Bila tidak mendesak sekali maka mengurangi atau menghentikan dahulu kegiatan mendekati gunung-gunung itu.

Ini untuk menghindari bahaya dari letusan awan panas. Kemudian juga letusan lava yang berupa lumpur atau material lainnya. Saat hujan guguran material bisa menghadirkan banjir bandang yang menghanyutkan material dan menghancurkan rumah atau jembatan. Tentu sangat berbahaya bagi keselamatan jiwa.

Tidak ketinggalan dampak lainnya seperti gempa yang bisa juga diikuti oleh tsunami. Gempa sebagai reaksi dari letusan gunung bisa sangat luar biasa. Apalagi bila diikuti tsunami dengan naiknya air laut yang bisa datang begitu besar dan dahsyat menyapu wilayah sekitarnya.

Inilah yang terjadi secara kasat mata. Peristiwa yang bisa dirasakan secara langsung bila ada bencana gunung meletus.

Namun selain tanda-tanda akan adanya bahaya kasat mata itu maka letusan gunung berapi juga membawa peristiwa yang tidak kasat mata. Erupsi gunung berapi bisa memberikan tanda akan terjadinya peristiwa besar dalam suatu masyarakat atau negara. Inilah mitos yang mewarnai letusan suatu gunung api.

Kotak Pandora

Tentang letusan Gung Anak Kratau yang berada di perairan Selat Sunda, Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung, yang kembali terjadi Minggu (3/12/2023), mengingatkan kembali tentang cerita yang mewarnai terjadi letusan hebat Gunung Kratau berabad-abad yang lalu.

Letusan Anak Kratau, Minggu lalu, meluncurkan abu vulkanik setinggi 800 meter dari puncak gunung api aktif tersebut.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melaporkan bahwa erupsi tersebut terjadi pada pukul 09.08 WIB. Erupsi itu terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 72 milimeter dan durasi lebih kurang 34 detik.

Kolom abu teramati berwarna hitam dengan intensitas tebal condong ke arah barat laut.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat