unescoworldheritagesites.com

DPRD Beri Sejumlah Catatan untuk Rancangan Awal RPJPD Bandung 2025-2045 - News

Ketua DPRD Kota Bandung H. Tedy Rusmawan, A.T., M.M., dan Sekretaris Fraksi PKS DPRD Kota Bandung Sandi Muharam, S.E., menghadiri Forum Konsultasi Publik bagi Rancangan Awal RPJPD Kota Bandung 2025-2045, di Hotel Horison Bandung, kemarin ini. Dani/Humpro DPRD Kota Bandung.

: Ketua DPRD Kota Bandung H. Tedy Rusmawan, A.T., M.M., dan Sekretaris Fraksi PKS DPRD Kota Bandung Sandi Muharam, S.E., menghadiri Forum Konsultasi Publik untuk Rancangan Awal Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota Bandung 2025-2045, di Hotel Horison Bandung,kemain ini.

Hadir dalam acara ini Pj Wali Kota Bandung Bambang Tirtoyuliono, Sekda Kota Bandung Ema Sumarna, Kepala BP Cekungan Bandung Tatang Rustandar Wiraatmadja, serta kepala OPD dan unsur Forkopimda Kota Bandung.

Tedy Rusmawan mengatakan, acara konsultasi publik bagi Rancangan Awal RPKPD Kota Bandung 2025-2045 ini sangat strategis. Karena rancangan awal ini terkait erat dengan rancang bangun masa depan Kota Bandung 20 tahun mendatang.

Baca Juga: Kejuaraan Nasional PBSI 2023, Persaingan Sengit Terjadi di Sektor Ganda Campuran Taruna

Dalam paparannya, Tedy Rusmawan berharap visi Bandung mendatang tetap didasari nilai Unggul, Nyaman, Sejahtera, dan Agamis.

“Karena sudah luar biasa secara fondasi visi ini di Kota Bandung,” ujarnya.

Tedy Rusmawan juga menekankan rancangan strategis menghadapi pertumbuhan jumlah penduduk di 2045 nanti. Sejumlah hal seperti infrastruktur, pendidikan, kesehatan, hingga transportasi harus mampu menunjang populasi 2045 yang diprediksi menyentuh angka 3 juta penduduk.

“Terkait demografi, terkait dengan penduduk, seperti apa daya dukungnya? Apakah ada upaya dari sekarang untuk menambah luas kita dengan berbicara kepada Kabupaten Bandung dan Sumedang?” katanya.

Baca Juga: Rakor Vokasi 2023, Sekjen Kemnaker: Pelatihan Vokasi Beri Dampak Nyata bagi Masyarakat

Persoalan daya dukung yang disediakan Pemerintah Kota Bandung juga wajib mengantisipasi kebutuhan layanan dasar seperti pendidikan. Saat jumlah penduduk masih berada di kisaran 2,5 juta sekarang, kekurangan jumlah sekolah masih perlu dikejar.

“Dengan jumlah nanti warga Kota Bandung, berapa jumlah SMP yang ideal, di tengah keterbatasan kita 2018 sampai sekarang alhamdulillah kita bisa 26 SMP. Lalu juga harus dihitung berapa puskesmas yang harus disiapkan,” ujarnya.

Masalah penambahan populasi juga terkait erat dengan tata ruang. Ia meminta Dinas Cipta Bintar Kota Bandung mengawasi perkembangan secara ketat. Diperlukan sinkronisasi RPJPD Kota Bandung 2025-2045 dengan Perda RTRW 2022-2042 yang telah dimiliki Kota Bandung sebagai latar regulasi untuk mengelola penduduk di masa mendatang.

Baca Juga: Wakapolres Metro Bekasi AKBP Sumarni Hadiri Kegiatan Santunan Anak Yatim dalam Peringatan HUT Kodam Jaya Ke 74

“Daya dukung tata ruang kita seperti apa di masa depan? Pemenuhan RTH (Ruang Terbuka Hijau) kita ada di 12 persen. Dengan ketersediaan ruang di masa depan, apakah realistis ditambah atau cukup hingga 15 persen?” katanya.

Tedy Rusmawan juga meminta Pemerintah Kota Bandung untuk betul-betul menimbang ketersediaan fasilitas layak bagi seluruh masyarakat, terutama bagi warga disabilitas. Infrastruktur yang dibangun wajib menerapkan nilai-nilai inklusif sehingga pemerataan pembangunan makin terasa.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat