unescoworldheritagesites.com

Legislator Golkar Komisi IV DPR RI Ravindra Airlangga Dorong Konsumsi Ikan Ditingkatkan: Tekan Angka Stunting! - News

Anggota Komisi IV DPR RI Dapil Jabar V (Kabupaten Bogor) dari Partai Golkar Ravindra Airlangga (kedua kanan) mendorong masyarakat, khususnya warga Kabupaten Bogor, Jawa Barat, untuk lebih banyak mengonsumsi ikan untuk dapat menekan angka stunting (AG Sofyan)

: Anggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi Partai Golkar Ravindra Airlangga mendorong masyarakat, khususnya warga Kabupaten Bogor, Jawa Barat, untuk lebih banyak mengonsumsi ikan. Ini karena kalori ikan lebih rendah namun tetap tinggi protein. Selain itu juga mengandung asam lemak omega-3, kalsium, vitamin, dan mineral.
 
"Terutama untuk anak-anak. Ikan sangat baik untuk dikonsumsi oleh anak-anak agar kecerdasan otak ikut meningkat," kata Ravindra Airlangga kepada  saat kunjungan kerja di Dapil Jabar V (Kabupaten Bogor), Selasa (23/1/2023) . 
 
Tidak hanya  bisa meningkatkan kecerdasan anak, lanjut Ravindra, banyak mengonsumsi ikan juga bisa untuk mencegah stunting atau gizi buruk akut.
 
 
Terlebih, ujar Ravindra, sesuai data yang diperolehnya angka stunting di Kabupaten Bogor cukup tinggi.
 
"Data dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor, jumlah stunting di Kabupaten Bogor pada akhir tahun 2022 mencapai 18.666 balita atau sekitar 4,78%. Sampai tahun 2023, angka ini mengalami perbaikan dan saat ini turun menjadi 1,59% atau tersisa sekitar 6,231 balita dari total balita yang ada," ungkap Ravindra.
 
Legislator muda Beringin ini meminta seluruh stakeholder bahu membahu untuk menurunkan angka stunting dengan mendorong anak-anak balita terbiasa dan menyukai makanan yang bergizi. Salah satunya dengan memperbanyak konsumsi ikan.
 
 
Konsumsi ikan segar, kata Ravindra, berperan sangat penting dalam meningkatkan kesehatan dan mencegah stunting karena mempunyai kandungan gizi yang tinggi. 
 
"Ikan sangat bergizi karena kaya dengan omega 3 yang bagus untuk meningkatkan IQ, anti oksidan, mengurangi risiko kanker, penyakit jantung, dan depresi," jelas Ravindra.
 
Selain itu, ikan juga kaya akan protein, asam amino, lemak, vitamin, dan mineral sehingga sangat baik untuk kesehatan tubuh. 
 
 
"Dengan berbagai macam produk olahan yang ada, maka ikan akan mudah dicerna dan diserap tubuh sehingga sangat berperan penting dalam meningkatkan gizi pada 1000 hari pertama kehidupan (HPK)," ucapnya. 
 
Wakil Rakyat DPR RI di Komisi yang bermitra dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) ini mendorong setiap daerah Nusantara juga harus memasyarakatkan komsumsi ikan untuk meningkatkan derajat kesehatan warga.
 
"Setidaknya Negeri Jiran Malaysia dan Singapura jadi rujukan kita yang mengandalkan ikan sebagai santapan bergizi," beber Ravindra. 
 
 
Dia mengapresiasi angka konsumsi ikan nasional tahun 2023 mencapai 56,48 kg per kapita. Angka konsumsi ini, tumbuh 2,39% dibanding tahun sebelumnya dan merupakan rekor tertinggi dalam satu dekade terakhir.
 
Bila upaya tersebut terus digenjot, lanjutnya, bukan tidak mungkin menyamai dua negara jiran yang rata-ratanya sudah mencapai sekitar 70-80 kg per kapita.
 
Untuk itu, ucap Ravindra, sosialisasi makan ikan  sangat penting. "Harus terus digaungkan karena bermanfaat bagi kita semua, khususnya dalam rangka menghasilkan generasi emas, generasi cerdas dan generasi unggul," tandas Ravindra. 
 
 
"Sosialisasi tersebut sekaligus meneguhkan identitas kita sebagai bangsa dari negara kepulauan terbesar di dunia dan negara maritim," terangnya. 
 
Fakta bahwa kondisi geografis Indonesia, sebanyak 75% wilayahnya berupa lautan. Kondisi geografis negara yang berupa kepulauan tersebut, juga didukung oleh potensi sumberdaya ikan yang besar. 
 
Putra sulung Ketum merujuk data KKP yang mencatat bahwa potensi sumberdaya ikan kita mencapai 12,01 juta ton yang tersebar di 11 wilayah pengelolaan perikanan (WPP) dengan jumlah produksi nasional tahun 2022 mencapai 24,85 juta ton yang terdiri dari 7,99 juta ton (perikanan tangkap) dan 16,87 juta ton.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat