unescoworldheritagesites.com

Yayasan Universitas Pancasila (YPPUP) Gercep Soal Dugaan Pelecehan Seksual ETH: Tunjuk Plt Rektor, Proses Pemilihan Rektor Baru Terus Berjalan! - News

Sekretaris Yayasan Pendidikan dan Pembina Universitas Pancasila (YPPUP) melakukan gerak cepat (gercep) soal dugaan pelecehan seksual ETH dengan menunjuk Plt Rektor dan memastikan proses pemilihan rektor baru terus berjalan (AG Sofyan)

: Civitas Akademika Universitas Pancasila (UP) merasa sangat prihatin atas terjadi peristiwa  dugaan pelecehan seksual yang dilakukan oknum rektor kepada dua orang perempuan yang bekerja di universitas tersebut
 
Anggota Yayasan Pendidikan dan Pembina Universitas Pancasila (YPPUP), menyatakan keprihatinannya dan menyayangkan peristiwa tersebut telah mencoreng nama baik Universitas Pancasila. 
 
Merespon cepat dugaan pelecehan seksual yang menimpa dua perempuan karyawan universitas oleh oknum rektor, Anggota YPPUP segera melakukan koordinasi sejak hari Jum’at (23/2/2024).
 
 
Sekretaris Yayasan Pendidikan dan Pembina Universitas Pancasila, Yoga Satrio menyatakan koordinasi yang dilakukan oleh YPPUP adalah mencakup mendalami perkembangan pelaporan yang ada, melakukan identifikasi permasalahan yang berkembang, melakukan koordinasi yang intens dengan berbagai pihak diantaranya LLDikti Wilayah III untuk mendapatkan arahan terkait isu-isu permasalahan yang berkembang.
 
Kemudian dari koordinasi tersebut diadakanlah Rapat Pleno Yayasan pada hari Senin, 26 Februari 2024. 
 
"Dan dari rapat pleno tersebut, diputuskan bahwa YPPUP telah mengambil Keputusan untuk menonaktifkan Rektor per hari Selasa 27 Februari 2024. Dengan begitu Keputusan YPPUP menunjuk Wakil Rektor I sebagai Plt. Rektor Universitas Pancasilasampai dengan dilantiknya Rektor UP baru nanti untuk! periode 2024-2028," ujar Yoga Satrio kepada  di Jakarta. 
 
 
Lebih lanjut, Yoga menjelaskan bahwa sampai dengan saat ini proses pemilihan Rektor Universitas Pancasila masih terus berjalan. Dan hingga sekarang sudah terdapat 8 kandidat Bakal Calon Rektor UP sehingga pemilihan rektor dapat segera dilaksanakan.
 
"YPPUP juga menghimbau agar seluruh pihak serta seluruh Civitas Akademika UP agar tetap tenang, menjaga kondusifitas, menghargai proses hukum yang sedang berjalan, mendukung kelancaran proses penyelesaiannya, dengan tetap berpegang teguh pada asas praduga tak bersalah sampai hukum memutuskan bersalah," tandasnya.
 
Dijelaskannya, pada prosesnya berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia No. 30 Tahun 2021 Pasal 12, maka Yayasan akan tetap memberikan kepada pelapor jaminan keberlanjutan pekerjaan, jaminan perlindungan dari ancaman fisik dan non fisik dari pihak manapun.
 
 
Diketahui, korban dugaan pelecehan seksual berinisial DF telah mengundurkan diri dari Universitas Pancasila. Sementara korban berinsial RZ masih bekerja di Universitas Pancasila, namun dimutasi dari jabatan lamanya.

Pemilihan Rektor Dimulai Sejak Januari

Sekretaris YPPUP Yoga Satrio kembali menambahkan bahwa proses pemilihan rektor sudah berjalan sejak Januari 2024 dan diharapkan akan selesai akhir pada Maret 2024.

"Tanggal 2 April sudah ada rektor baru," tegas dia.

Yoga juga memastikan, bahwa pelaporan dugaan pelecehan seksual itu sama sekali tidak ada kaitannya dengan proses pemillihan rektor.

Baca Juga: Lirik Lagu Maju Tak Gentar - Lagu Nasional..Maju Tak Gentar Membela Yang Benar

"Kita tetap jalan sesuai ketentuan di UP bahwa rektor harus ada panitia 3 bulan sebelumnya. Kita bentuk itu. Tidak pernah lapor setelah kejadian, lalu lapornya ke polisi. Kita enggak pernah menerima laporan baik lisan maupun tertulis," bebernya. 

KUniversitas Pancasila mendapatkan ujian lantaran oknum rektor diduga melakukan tindakan pelecehan seks kepada dua perempuan yang bekerja di Universitas yang berada di Kampus Jalan Lenteng Agung Raya tersebut
KUniversitas Pancasila mendapatkan ujian lantaran oknum rektor diduga melakukan tindakan pelecehan seks kepada dua perempuan yang bekerja di Universitas yang berada di Kampus Jalan Lenteng Agung Raya tersebut (AG Sofyan)

Pernyataan YPPUP juga diamini oleh Wakil Rektor IV Universitas Pancasila, Diennaryati Tjokrosuprihatono. 

Dia memastikan bahwa kasus dugaan pelecehan seksual itu tidak ada kaitannya dengan proses pemilihan rektor baru yang telah bergulir.

"Tidak ada hubungannya dengan pemilihan rektor. Sama sekali enggak ada," kata Diennaryati saat konferensi pers, Jakarta, Selasa lalu (27/2/2024).

Baca Juga: Alumni Berperan Strategis Majukan Kampus Universitas Pancasila

Diennaryati menerangkan, kedua korban kasus dugaan pelecehan seksual tidak menuntut apapun kecuali hanya pemulihan nama baik saja.

"Tetapi waktunya pas saja. tidak ada sama sekali iktikad untuk mengganggu pemilihan rektor," ucap dia.

Namun alasan pihak Yayasan Universitas Pancasila tersebut dibantah mentah-mentah olwb Pengacara Rektor nonaktif Universitas Pancasila (UP) ETH.

Raden Nanda Setiawan selaku pengacara ETH menyebut bahwa laporan kasus dugaan pelecehan seksual yang dilayangkan dua orang korban terhadap kliennya terlalu janggal. Pasalnya, laporan tersebut dibuat di tengah proses pemilihan rektor baru.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat