unescoworldheritagesites.com

17 Agustus Digunakan Untuk Upacara, Banyak Negara Menunggu Hasil Pembangunan IKN - News

diskusi 'Ngabuburit bareng influencer, sudah sejauh mana pembangunan IKN?' (Endang Kusumastuti)

:  Tanggal 17 Agustus 2024
bakal menjadi pembuktian kesuksesan pembangunan Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) di Ibu Kota Nusantara (IKN). Pada tanggal 17 Agustus itu, akan digelar upacara bendera peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia.

"Yang 6.600 hektar KIPP ready di 17 Agustus. Kawasan yang terbangun di KIPP itu ada istana, kawasan perumahan kementerian dan lain-lain lengkap dengan showcase-shocase public transportation nya. Ini bakal ditunggu banyak negara," jelas Chief Urban Mobility Otorita IKN (OIKN) Resdiansyah dalam acara diskusi 'Ngabuburit bareng influencer, sudah sejauh mana pembangunan IKN?'" di Monumen Pers Nasional, Solo, Jawa Tengah, Jumat (22/3/2024).

Resdiansyah menegaskan yang selesai di tanggal 17 Agustus adalah KIPP 1A bukan IKN. Karena IKN secara keseluruhan bakal selesai di tahuan 2045. Ini akan ditunggu-tunggu banyak negara karena mereka ingin melihat sesuatu yang unik yang belum ada di dunia.

Baca Juga: Digitalisasi Budaya, Tunjukan Budaya Lokal dalam Setiap Konten Media Sosial

"Ini smart forest city kalau di banyak negara hanya forest city atau smart city saja. Dari 6.600 hektar, 65 persennya adalah hutan tropis yang sudah terlanjur tidak menjadi hutan tropis akan dilakukan reforestasi," jelasnya lagi.

Sedangkan yang dibangun adalah 25 persen dari lahan tersebut, untuk sisanya akan menjadi lahan hijau dan lain sebagainya. 

"Kita berharap orang  akan berjalan seperti di hutan tropis  tiba tiba ada bangunan .Kalau dari luar tidak  terlihat tapi begitu di dalam ada bangunan.dan very smart. Itu yang ditunggu-tunggu kita dan banyak negara,"  katanya.

Baca Juga: Ngabuburit di Trans Studio Cibubur, Seru dan Asyik dengan Wahana Beragam

Mereka yang akan tinggal di sana, saat ini sudah disiapkan untuk mentalnya.  Diutamakan Aparatur Spil negara (ASN) yang masih berusia di bawah 30 tahun.

"ini menggunakan konsep smart mobility,  smart urban dan smart society. Smart urban dan smart mobility  tidak  akan pernah terjadi jika orangnya tidak dicerdaskan. Cerdas bukan harus pintar tapi berfikir inovasi dan siap tinggal di kota yang benar-benar belum pernah ada di Indonesia," katanya lagi.

Dirinya mengatakan dalam membangun IKN, Indonesia benar-benar tidak ada pengalaman. Tetapi banyak belajar dari negara lain yang juga memindahkan ibu kotanya, karena tidak ingin gagal. Apalagi memindahkan ibu kota ini jaraknya lebih dari  1.000 km, bukan seperti Putra Jawa yang hanya pindah bebera puluh atau ratus km saja. 

Baca Juga: Sidang Jawaban Terlapor, Suryadi Serahkan Kewenangan Penuh kepada Bawaslu Kota Bekasi

Sementara itu Wakil Ketua Dewan Smart City Kota Solo Sutanto mengatakan di Pulau Jawa, pada zaman Raja Jasa ada pengalaman memindahkan ibu kota. Yakni dari Kartasura ke Surakarta. 

"Dalam pemindahan ini, ada value-value yang disertakan. Misalnya saja ada dua beringin yang ditempatkan bersampingan. Orang Jawa paham betul value inii, sebab kumpulan makna itu membangun value dan kumpulan value itu membangun believe atau kepercayaan," katanya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat