: Caleg DPRD Kota Depok dari PKS dapil Cilodong dan Tapos, H Bambang Sutopo atau biasa disapa HBS mengaku dirinya bersyukur bisa lolos ke DPRD Kota Depok di tengah Pemilu 2024 yang kata orang brutal. HBS merasa lega setelah KPUD kota Depok menetapkan secara resmi nama-nama yang lolos ke kursi DPRD.
Bersama tim sukses dan simpatisan serta wartawan, HBS menggelar syukuran sederhana di sebuah rumah makan di kawasan Tole Iskandar, Depok, Selasa (2/4/2024). Ia merasa perlu mengajak para tim sukses syukuran karena sebagai bentuk apresiasi kepada mereka yang sudah bekerja keras.
"Ya memang acara ini kita syukuran dalam rangka kumpul silahturahmi bersama para tim sukses dan orang-orang yang telah membantu saya, termasuk wartawan. Sebenarnya dari kemarin-kemarin saya sudah mengajak, namun mereka masih sibuk," kata HBS membuka obrolan.
Baca Juga: Ramadan 1445 H: Bukan Saja Bagikan Paket Sembako ke Panti Asuhan, Toshiba Juga Kirimkan Kulkas
Menurut HBS, dalam Pemilu yang kata orang disebut Pemilu yang brutal, karena banyak terjadi kecurangan secara terang-terangan, memang persaingan sangat terasa kental. Dirinya merasakan itu, apalagi dia yang dianggap orang baru terasa sekali tekanannya.
"Saya memang dulu pernah berkiprah di Depok saat masih bernama Partai Keadilan. Sempat juga duduk di dewan, sebelum akhirnya saya ditugaskan ke provinsi Jawa Tengah. Namun saat ini saya menjadi pendatang baru setelah 20 tahun. Dan memang saya merasakan tekanan dan persaingannya luar biasa," kata HBS.
Setelah nanti duduk di kursi dewan, HBS mengaku lebih senang bila nanti ditugaskan dibidang pendidikan yaitu komisi D. Ini sesuai backgroundnya yang memang seorang pendidik. HBS merupakan pengelola Lembaga Pendidikan Sekolah Islam Terpadu RUHAMA (TK, SD, SMP, SMA).
"Ya kalau diizinkan tentu kita mau yang sejalan dengan latarbelakang kita, tapi semua kan bagaimana partai. Kalau ditugaskan dimanapun kita harus siap," kata HBS.
HBS mengakui persoalan pendidikan adalah salah satu yang banyak disorot selama dirinya terjun ke masyarakat. Hal ini tak lepas dari kurangnya sekolah negeri di Depok khususnya SMP dan SMA. Sehingga daya tampung siswa sangat kurang.
"Beberapa persoalan pendidikan memang jadi sorotan, selain itu juga soal sampah banyak dikeluhkan. Hal-hal yang jadi persoalan di masyarakat inilah yang nanti bagaimana coba kita perjuangkan di dewan," kata HBS.***