: Bagi politisi PKS Bambang Sutopo kembali mencalonkan diri jadi caleg DPRD di Kota Depok merupakan sebuah panggilan tugas. Mantan anggota DPRD Depok periode 1999-2004 ini maju kembali di pileg 2024 dari dapil Tapos-Cilodong.
Bambang sebelumnya menjadi anggota DPRD Depok dari Partai Keadilan yang sekarang berganti nama menjadi PKS.
Dia mengatakan, setelah menyelesaian tugasnya sebagai Anggota DPRD Kota Depok masa bakti 1999-2004 dan menjadi Ketua tim pemenangan Nurmahmudi Ismail sebagai Wali Kota Depok, ia sempat hijrah ke Jawa Tengah. Disana ia sempat menjadi Anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah.
"Saat Ganjar Pranowo menjadi Gubernur Jawa Tengah di periode pertama, saya ikut melantik beliau," kata Bambang Sutopo, Senin (22/5/2023).
Selain itu, ia juga mulai merintis dan fokus di dunia pendidikan dengan mendirikan Yayasan Pendidikan Islam Ruhama.
Setelah tidak lagi di Jawa Tengah, ia pun sempat aktif di DPP PKS. Ia juga sempat sebagai staf ahli di DPR RI.
Baca Juga: Fraksi PKS Depok: Pentingnya Sinergi Lintas OPD Realisasikan Kebijakan Pembangunan di 2023
“Tiba-tiba saya dipanggil DPP PKS dengan perintah untuk kembali lagi ke Depok dengan tugas awal menjadi caleg DPRD Kota Depok di pileg nanti, tugasnya melayani warga Kota Depok,” ujar Bambang Sutopo.
"Bagi saya ini panggilan tugas. Karena ini bukan maunya saya, tapi DPP PKS yang menugaskan," kata Bambang Sutopo.
Dia mengaku sempat menolak dan menawarkan sang istri untuk menjadi calon legislatif (caleg). “Tetapi DPP PKS tetap memerintahkan saya saja untuk kembali ke Depok,” katanya.
Sebagai kader dan pekerja politik dirinya tidak bisa menolak perintah, tugas dan amanah DPP PKS. “Sami’nah wa atho’nah. Saya dengar dan melaksanakan perintah DPP, untuk itu saya mohon doanya,” jelasnya.
Dia mengakui, Kota Depok sekarang berbeda dengan Depok 20 tahun silam ketika dirinya menjadi Anggota DPRD Kota Depok periode pertama. “Untuk itu, saya akan membangun komunikasi politik dengan seluruh komponen masyarakat di Kota Depok,” katanya.
Bambang melihat Kota Depok masih perlu perbaikan di sejumlah sektor. “Masih perlu adanya perbaikan di sektor pendidikan, sampah, kemacetan dan kriminalitas yang kini semakin tinggi,” ucapnya.