unescoworldheritagesites.com

Begal dan Pembunuhan di Kota Sorong Mengkhawatirkan Politikus Indonesia Robert Kardinal, S.A.B, Minta Pemda Tanggung Jawab . - News

Politikus Indonesia Robert Joppy  Kardinal, S.A.B - Baju Kuning (suarakarya. Id     -  Yacob Nauly)


: Belakangan ini masyarakat Kota Sorong Papua Barat Daya  dibikin  takut karena kasus begal, pemerkosaan  dan pembunuhan maningkat di sini.

Warga para pelaku kejahatan itu tidak punya rasa kasihan dengan anak kecil atau orang tua perempuan sekalipun.

Pokoknya kalau ada kesempatan di jalan raya pun orang dibegal dan korbannya bahkan dilukai.

Baca Juga: SKK Migas – KKKS Petrogas (Basin) Ltd. Dukung Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Lingkungan di Sekolah Dasar Kabupaten Sorong

Begitu pun di dalam rumah  wanita yang sudah uzur pun diperkosa, dianiaya lalu uangnya dikuras habis.

Politisi Indonesia Anggota Komisi X DPR RI dari Partai Golkar  Robert Joppy Kardinal menyayangkan  penyelesaikan kasus kriminal di Sorong.

Pasalnya  penyelesaian kasus kriminal di Sorong  sepenuhnya diserahkan kepada Polisi.

Padahal tugas Pemda  menyelesaikan masalah kriminal di masyarakat Sorong  langsung dari akarnya, itu besar sekali.

Pemerintah Daerah dengan dana Otsus yang begitu besar seharusnya melibatkan  stakeholder lain.

Baca Juga: IKN Kalimantan Timur, Realisasi Keadilan Sosial Tingkatkan asa Geo Politik Indonesia, Jangan Dipolitisasi

Maksudnya, untuk mengikis habis rudapaksa dan eksploitasi anak di Sorong itu mulai dari akarnya.

Anak-anak muda itu butuh hiburan refreshing seperti olah raga atau berbisnis dalam kemasan UMKM dan lainnya, misalnya.

Buktinya, anak-anak muda yang hidup di jalanan itu tak dilibatkan dalam pembangunan daerah saat ini.

Akibatnya, hobi dan kampuan individu mereka tak bisa diekspresikan ke hal-hal positif.

Sebaliknya hobi dan kemampuan individu bidang olah raga yang anak-anak muda itu miliki, direalisasikan untuk kejahatan, misalnya.

Anak-anak yang hidup di jalanan itu banyak  punya kemampuan individu bidang olahraga yang bagus.

Baca Juga: Kuatkan Sinergi ‘One’ Pertamina, Kilang Kasim Terima Kunjungan Pertamina Patra Niaga

Misalnya, mereka punya kemampuan di bidang tinju pesepak bola, basket, pemain voli atau lainnya.

Potensi ini tak terealisasi.Karena tak ada motivasi dan dorongan dari Pemerintah Daerah yang sesungguhkan, sedang mengelola dana Otsus triliunan rupiah.

Seharusnya, kata Robert Kardinal, di setiap distrik (kecamatan) itu dibangun lapangan sepak bola, lapangan volly, basket dalam satu areal.

Ide ini jika diakomodir baik   melalui dana Otsus yang jumlahnya triliunan rupiah di daerah ini, dipastikan kondisi kamtibmas di Sorong aman terkendali.

"Jika pertumbuhan olah raga utamanya bidang sepak bola baik.  Maka pertumbuhan ekonomi kerakyatan juga baik," ujar Kardinal.

Baca Juga: Respon Perubahan Iklim, Kilang Kasim Dorong Ketahanan Pangan melalui Pertanian Berkelanjutan

Terbaru, ada seorang ibu lansia diperkosa lalu dianiaya hingga akhirnya meninggal saat dirawat di rumah sakit Kota Makassar.

"Ini pelakunya anak-anak yang kurang dalam hal pembinaan orang tua hingga mereka tidak terkontrol mental lalu berbuat seperti itu," katanya.

Solusinya, menurut Kardinal, Pemda harus memangkas kenakalan anak-anak muda di Sorong ini mulai dari akar masalah.

Pemda, kan mengelola dana Otonomi khusus (Otsus ) dan dana lainnya.

Perlu menganggarkan dana khusus untuk berantas penyebab  kenakalan remaja mulai dari permasalahan utama.

Baca Juga: Benarkah, Perkebunan Kelapa Sawit Tak Bermanfaat Malah Merugikan ?

"Bila perlu Pemda mengeluarkan anggaran untuk penelitian lapangan agar mengetahui apa penyebab dan solusi dari permasalahan kenakalan remaja di Sorong," katanya.

Nah kalau sudah ada hasil penelitiannya, rekomendasi hasil penelitian itu ditindaklanjuti Pemda, demikian Robert Kardinal.

Pihak Dinas Olah Raga Kota Sorong ketika dihubungi, beberapa pejabat yang tak ingin namanya dimediakan mengatakan pimpinan mereka tak di tempat.

"Tanyakan saja di kepala dinas kami. Beliau sedang tidak di tempat," kata seorang pegawai dinas ini yang tak ingin namanya disebut, Jumat (7/6/2024). ***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat