unescoworldheritagesites.com

Benarkah, Perkebunan Kelapa Sawit Tak Bermanfaat Malah Merugikan ? - News

Yacob Nauly -  Benarkah, Perkebunan Kelapa Sawit Tak Bermanfaat Malah Merugikan ? (Redaksi suarakarya.id)



Oleh Yacob Nauly

: Penulis akan mencoba menjawab pertanyaan judul tulisan ini dalam bentuk analisis data.

Analisis data dimaksud bertujuan untuk memberikan  solusi apakah bermanfaat atau tidak Perkebunan Kelapa Sawit itu.

Khususnya bermanfaat bagi Perekonomian Indonesia menghadapi perkembangan teknologi yang kian  bertransformasi  dewasa ini.

Dalam sebuah seminar sekaligus  diskusi  Jurnalis, Peneliti Dosen, LSM dan mahasiswa di Sorong muncul pedapat yang menyebut ' Perkebunan Kelapa Sawit Tak Bermanfaat' malah merugikan.

Baca Juga: Vital, Sosialisasi Tingkatkan Kesadaran Warga Pengguna LPG di Sorong PBD Hindari Banyak Jatuh Korban Jiwa

Karena muncul pendapat  itu Penulis mencoba menganalisis berbagai data apakah benar salah satu  sumber ekononomi itu bermasalah.

Berbagai data yang penulis baca utamanya terkait apa saja dampak dari limbah kelapa sawit.

Ada data, memang yang menyebut limbah cair kelapa sawit memiliki potensi sebagai bahan pencemar.

Makanya, berdasarkan data perkebunan kelapa sawit ini dapat menurunkan kesuburan suatu perairan.

Maksudnya ada salah satu organisme yang berpontensi terkena dampak dari limbah cair kelapa sawit disebut fitoplankton namanya.

Nah, Fitoplankton itu berperan sebagai <span;> komponen utama dalam rantai makanan ekosistem perairan.

Fitoplankton berperan sebagai produsen primer . Dan zooplankton sebagai konsumen pertama yang menghubungkan dengan biota pada tingkat trofik yang lebih tinggi.

Fitoplankton adalah tumbuhan air dengan ukuran yang mirko serta hidup melayang di air.

Dampak negatif perkebunan kelapa sawit lainnya, yaitu lahan untuk berkebun berkurang.

Nasib generasi mendatang, menggeser budaya Bearian (Gotong-royong dalam pertanian).

Baca Juga: CV Puput Bersaudara Mudahkan Orang Berkurban dengan Hewan Lolos Uji Kesehatan

Kemudian masyarakat Desa  sekitar perkebunan Kelapa Sawit dan lahan pertanian warga bisa kebanjiran.

Dampak minyak kelapa sawit begi kesehatan jiwa masih menurut data kesehatan.

Selain menyebabkan kenaikan berat badan dan kolesterol tinggi.

Menggunakan minyak sawit yang telah dipanaskan dapat meningkatkan tekanan darah.

Sebuah studi menemukan bahwa minyak sawit dapat menghasilkan radikal bebas.

Kemudian seiring waktu, radikal bebas ini dapat menyebabkan penyakit kronis seperti hipertensi.

Di sisi yang lain, dikatakan kelapa sawit menimbulkan polusi udara.

Hasil suatu penelitian di ketahui bahwa dampak negatif  yang ditimbulkan oleh limbah kelapa sawit terhadap sumber daya alam besar

Contoh,  dampak negatif lannya adalah terimbas pencemaran sungai dan air sumur warga.

Polusi udara juga tercemar akibat asap pabrik dan kebisingannya.

Aspek  yang lain ditemukan bahwa limbah cair kelapa sawit berbahaya.

Menurut Chan et al., (2013), Limbah cair kelapa sawit merupakan salah satu polutan yang berpotensi menimbulkan efek negatif terhadap lingkungan.

Pendapat lain menyebut kelapa sawit merusak hutan dan lingkungannya.

Baca Juga: Sukses Pemilu Serentak Tahun 2024 Disyukuri, KPU Kota Depok Bertekad Sukseskan Pilkada Serentak Tahun 2024 dengan Optimalkan Partisipasi Pemilih

Bahkan, Presiden Republik Indonesia ke-5 menyinggung penebangan hutan (deforestasi) dan kebakaran hutan di wilayah Indonesia terjadi sebagai akibat dari perkebunan sawit.

Perlu diketahui pula bahwa  kelapa sawit menggunakan pestisida yang cukup banyak.

Penggunaan pestisida merupakan cara yang paling praktis, ekonomis dan efektif untuk perkebunan kelapa sawit.

Berbagai penelitian menyimpulkan bahwa tanaman kelapa sawit merugikan tanah dan segala unsur haranya.

Sebuah penelitian juga mengekspos tentang perusakan tanah karena perkebunan kelapa sawit.

Antara lain satu batang kelapa sawit dapat menyerap 12 liter unsur hara dan air dalam tanah per hari.

Hal ini dapat mengakibatkan kerusakan pada unsur hara dalam tanah.

Lanjut terkait bagaimana dampak alih fungsi lahan hutan menjadi perkebunan kelapa sawit.

Konversi hutan menjadi kebun kelapa sawit menyebabkan penurunan kualitas air di Sub DAS sungai.

Karena intensifnya pemupukan di kebun kelapa sawit untuk memacu pertumbuhan tanaman kelapa sawit.

Maka  patut diduga  pengaruh negatif yang terjadi di perkebunan sawit, ada.

Dampak negatif dari aktivitas pertanian dan perkebunan apabila tidak dikelola dengan baik.

Di antaranya: adalah  timbulnya degradasi lahan. Hilangnya hutan akibat pembukaan lahan. 

Lalu meningkatnya gas karbon dioksida karena pembakaran hutan.

Dari banyak referensi juga menyebut perkebunan sawit  dapat menyebabkan banjir.

Perkebunan kelapa sawit yang luas merusak lingkungan karena menimbulkan banjir.

Secara konstan akibat dari pembukaan lahan perkebunan dengan skala besar sehingga hutan dan tutupan lahan (deforestasi) menjadi rusak.

Meski di sisi yang lain  ada manfaat  dari perkebunan kelapa sawit menurut pakar ekonomi.

Baca Juga: KPK Apresiasi Pemkot Solo Dalam Tata Kelola Penguatan Antikorupsi

Menurutnya, minyak kelapa sawit dan turunannya dapat diolah menjadi beberapa bahan ekononi tinggi.

Antara lain,  bahan pangan berupa margarin, shortening, frying fat, coating fat, coffee whitener, pengisi susu, hingga krimmer biskuit.

Seminar

Ada LSM Lingkungan Hidup di Papua Barat Daya. Ketuanya adalah Drs Junaedi.

LSM ini menggelar seminar lingkungan hidup dihadiri Jurnalis, Dosen  dan Mahasiawa di Papua Barat  Daya, Selasa (4/6/2024).

Fokus pembahasannya terkait masalah lingkungan hidup,  masalah yang dianghap paling serius.

Kelompok ini mendiskusikan masalah lingkungan di Papua 5  hingga 10 tahun ke depan.

Mereka membahas terkait  misalnya izin pertambangan, siapa yang keluarkan tentu saja negara.

Masalah deforestasi, padahal kalau  dikaji lebih jauh negara  punya jaminan hukum, ada undang-undang tentang tata ruang.

Luas hutan Papua Barat 8 juta hektar sebelum pemekaran. Sekarang sudah terbagi, jadi Papua Barat Daya hanya 3-4 juta hektar.

Dikatakan, Kota Sorong, aslinya adalah kawasan penyangga bukan kawasan pemukiman ataupun aktifitas-aktifitas kehidupan manusia.

Peserta seminar umumnya menyebut  Pemerintah daerah sangat lemah terhadap lingkungan di Papua.

Meski demikian LSM Lingkungan Hidup di Papua Barat Daya menyatakan takkan mundur.

LSM di daerah ini terus melakukan riset dan terus menyediakan informasi ilmiah.

Dalam hal  bisa  untuk dijadikan bahan pertimbangan sebagai dasar meregulasi.

Itulah beberapa hal yang didiskusikan dalam Seminar tersebut.

Baca Juga: Hindari Provokasi dengan Membuat Karya Digital Sesuai Nilai Pancasila

Seminar ini ditutup bersama  Penggiat lingkungan dengan  statement deklarasi bersama, “Satu kata Save Hutan Papua Barat Daya”.

Keuntungan Kelapa Sawit

Seiring dengan peradaban yang semakin maju, bahan pembuat pangan olahan disediakan oleh produk hilirisasi (turunan) sawit.

Daging buah kelapa sawit (juga dikenal sebagai mesokarp) diekstrak menjadi minyak sawit.

Kemudian inti di bagian tengah buah sawit juga dapat diolah menjadi minyak inti kelapa sawit.

Minyak sawit dan minyak inti kelapa sawit digunakan di banyak produk rumah tangga, mulai dari minyak goreng hingga detergen.

Manfaat kelapa sawit yang pertama adalah dapat diolah menjadi biodiesel, sebuah bahan bakar alternatif yang lebih ramah lingkungan.

Biodiesel ini memiliki emisi gas rumah kaca yang lebih rendah dibandingkan bahan bakar fosil. Selain itu, biodiesel dari kelapa sawit memiliki kandungan energi yang tinggi.

CPO sendiri merupakan bahan baku industri pembuatan minyak goreng, margarin, lilin, sabun, berbagai produk perawatan tubuh dan kecantikan.

Termasuk  pembuatan biodiesel yang banyak diproduksi di Uni Eropa terutama di negara Jerman.

Kelapa sawit adalah tanaman yang memiliki banyak manfaat bagi kehidupan manusia.

Kelapa sawit tidak hanya dapat dimanfaatkan sebagai sumber minyak goreng yang sehat.

Tetapi juga sebagai bahan baku berbagai industri, seperti biodiesel, kosmetik, farmasi, kimia, tekstil, kertas, bioenergi, dan dempul.

Pengaruh perkebunan kelapa sawit berdasarkan penelitian Jannah, dkk., (2020) menunjukkan dampak positif.

Baca Juga: Bank Jatim Raih Penghargaan The Asian Post Best Regional Champion 2024

Positif yaitu sebagai mata pencaharian baru bagi masyarakat dan mengurangi pengangguran, meningkatnya jumlah penerimaan masyarakat.

Lantas,  adanya perubahan yang lebih baik tentang sarana dan prasarana desa.

Minyak kelapa sawit dan turunannya dapat diolah menjadi berbagai  bahan pangan.

Seperti  berupa margarin, shortening, frying fat, coating fat, coffee whitener, pengisi susu, hingga krimmer biskuit.

Seiring dengan peradaban yang semakin maju, bahan pembuat pangan olahan disediakan oleh produk hilirisasi sawit.

Apa manfaat dari buah kelapa sawit?

Biodiesel adalah mono alkil ester asam lemak yang diturunkan dari minyak nabati maupun minyak hewani. 

Minyak sawit merupakan sumber bahan baku biodiesel paling mendominasi di dunia karena produktivitas yang tinggi.

Biosolar B50 terdiri dari campuran minyak nabati (tumbuhan) dan bahan bakar minyak jenis solar.

Komposisinya terdiri dari 50 persen nabati (tumbuhan) dan juga 50 persen bahan bakar minyak jenis solar.

Program tersebut terbuka untuk Energi Terbarukan Berkelanjutan atau EBT dimulai sejak tahun 2021 lalu

Biodiesel adalah minyak dari tumbuhan atau hewan yang dipakai sebagai alternatif pengganti solar untuk armada dengan mesin diesel.

Biodiesel berasal dari bahan baku minyak sawit mentah (Crude Palm Oil).

Baca Juga: Viral !!! Kepala Pelni Sorong Diduga Arogan Tak Pantas Pejabat Publik Keluarkan Kata Kasar kepada Wartawan yang Honorabele

Lalu minyak jarak, minyak nyamplung, minyak kelapa, minyak ikan hingga Palm Fatty Acid Distillate (PFAD).

Apakah bio solar sama dengan biodiesel?

Biosolar: Biasanya digunakan pada mesin diesel tanpa perlu modifikasi khusus pada mesin tersebut.

Biodiesel: Juga bisa digunakan pada mesin diesel, namun terkadang memerlukan modifikasi tertentu pada mesin tergantung pada jenis dan kualitas biodiesel.

Apakah Indonesia mengolah minyak sawit menjadi biodiesel?

Sebagai produsen minyak sawit terbesar di dunia, Indonesia juga telah mengolah minyak sawit menjadi biodiesel (FAME).

Berdasarkan data yang dirangkum PASPI, dalam periode tahun 2011-2021, produksi biodiesel Indonesia meningkat dari 243 ribu kiloliter menjadi 8,9 juta kiloliter.

Kesimpulan

Dari uraian  dan pendapat ahli di atas Penulis simpulkan bahwa manfaat Kelapa Sawit  itu, ada dan dan sangat besar.

Khususnya bagi pertumbuhan pembangunan ekonomin berbagai bidang di Indonesia.

Solusi

Bagaimana solusi mengatasi dampak  negatif dari perkebunan kelapa sawit

Seperti data yang penulis paparkan di atas. Kerusakan lingkungan cukup besar akibat pembukaan lahan untuk kelapa sawit ini.

Baca Juga: Kasus Berita Bohong, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto Diminta Temui Dewan Pers

Maka, solusinya hanya dengan Penggunaan teknologi pertanian berkelanjutan.

Teknologi Pertanianlah yang dapat membantu mengurangi dampak negatif perkebunan sawit.

Teknik-teknik seperti penggunaan pupuk organik, pengendalian hama yang lebih efektif, dan irigasi yang efisien dapat meningkatkan produktivitas tanaman sawit tanpa merusak lingkungan.

Kesimpulan dan Solusi di atas adalah jawaban dari pertanyaan  oada judul artikel ini.

Yakni.  Benarkah, Perkebunan Kelapa Sawit Tak Bermanfaat Malah Merugikan ?  ***

Sumber: Pendapat Pakar  Pertanian, Kehutanan, Lingkungan Hidup dan observasi lapangan.

Penulis: Wartawan . Pemegang Kartu Utama UKW Dewan Pers RI.

Baca Juga: 7 Orang Meninggal 2 Dirawat di Sorong akibat Semburan Api dari Slang Gas Elpiji , Kurang Mendapat Perhatian Petinggi Negeri ini

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat