unescoworldheritagesites.com

Indonesia Dukung Peningkatan Keterampilan Tenaga Kerja ASEAN melalui Kolaborasi Internasional - News

Wamenaker Aftiansyah Noor (kiri)

 
: Wakil Menteri  Ketenagakerjaan (Wamenaker) Afriansyah Noor, menekankan pentingnya kolaborasi internasional untuk meningkatkan keterampilan tenaga kerja di kawasan ASEAN.
 
Wanenaker Afriansyah menyampaikan apresiasinya kepada Menteri Sumber Daya Manusia Malaysia atas penyelenggaraan acara etworking Sharing Session for ASEAN High-Tea, yang berharga ini, untuk meningkatkan keterampilan tenaga kerja 
 
"Di tengah tekanan global, investasi dalam sumberdaya manusia (SDM) dengan  meningkatkan keterampilan tenaga kerja menjadi sangat penting," tutur Wamenaker Afriansyah, saat menghadiri Networking Sharing Session for ASEAN High-Tea gelaran Kementerian Sumber Daya Manusia Malaysia, di Jenewa, Selasa (11/6/2024). 
 
 
Wamenaker Afriansyah menekankan, pemerintah harus memprioritaskan pengembangan keterampilan pekerja, terutama bagi kelompok rentan. Seperti pemuda, perempuan, penyandang disabilitas, pekerja berpenghasilan rendah, dan mereka yang bekerja di usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
 
"Dengan fokus pada peningkatan keterampilan, kita dapat menciptakan tenaga kerja yang tangguh dan siap menghadapi tantangan masa depan," kata Wamenaker. 
 
Acara Networking Sharing Session for ASEAN High-Tea menjadi forum bagi negara-negara ASEAN, untuk bertukar wawasan mengenai inisiatif-inisiatif penting seperti Training Skills Fund dan ASEAN Year of Skills 2025.
 
 
Wamenaker memuji langkah Malaysia dalam mempromosikan Training Skills Fund sebagai model yang dapat diadopsi oleh negara-negara lain di kawasan ini.
 
"Inisiatif ini menunjukkan betapa pentingnya upaya terkoordinasi untuk mengatasi kesenjangan keterampilan dan mempromosikan pembelajaran seumur hidup," kata Wamenaker. 
 
Rencana Malaysia untuk mengadakan ASEAN Training Fund Summit juga mendapat sambutan positif dari Wamenaker. Menurutnya, pertemuan ini akan menjadi kesempatan untuk mengatasi masalah akses pendidikan berkualitas, ketidakcocokan keterampilan, dan hambatan mobilitas tenaga kerja di ASEAN.
 
 
"Dengan melibatkan para ahli dan pemangku kepentingan, kita dapat mencari solusi inovatif dan memobilisasi sumber daya yang diperlukan untuk pengembangan tenaga kerja," jelasnya. 
 
Dia juga menyoroti pentingnya Konferensi dan Pameran Sumberdaya Manusia Nasional Malaysia 2024 (Malaysia's National Human Capital Conference & Exhibition/NHCCE 2024), yang akan membahas dampak kecerdasan buatan (Artificial intelegence/AI) terhadap masa depan dunia kerja.
 
"Kita harus mempersiapkan tenaga kerja ASEAN untuk menghadapi perubahan yang dibawa oleh AI dengan memberikan keterampilan yang relevan," ujarnya. 
 
 
NHCCE 2024 akan menjadi forum untuk berbagi praktik terbaik dalam reskilling dan upskilling, serta mendorong kolaborasi internasional dalam pengembangan solusi AI.
 
Lebih lanjut, Wamenaker menekankan pentingnya kemitraan dengan Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) untuk mengatasi tantangan ketenagakerjaan global.
 
"ASEAN dapat memanfaatkan keahlian ILO dalam kebijakan pasar kerja untuk mempromosikan kerja layak dan pembelajaran seumur hidup," kata Wamenaker.***
 
 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat