: Kasus dugaan pelecehan seksual yang dialami mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pengetahuan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) diunggah pemilik akun Instagram @dpn.ums.
Postingan dugaan pelecehan tersebut, pengunggah tidak menuliskan kapan peristiwa tersebut terjadi, hanya disebutkan terjadi pada Selasa sekitar pukul 10.00-11.00 WIB.
Dalam unggahan hari Minggu (7/7/2024), ditulis "Dosen Pembimbing Mesum" disertai dengan kronologi kejadian berdasarkan tangkapan layar chat seseorang yang mengaku menjadi korban dugaan pelecehan itu.
Baca Juga: 84 Pejabat Eselon III dan IV Dilantik, Heru Budi Minta Kuasai Tupoksi
Di sana ditulis, waktu itu korban sedang bimbingan di rumah dosennya seorang diri. Pada awalnya lancar tanpa ada kontak fisik antara korban dengan dosennya. Hingga akhirnya dosen tersebut sempet menanyakan berat badan dan minta untuk melihat perut korban. Permintaan tersebut ditolak korban.
Dalam tulisannya, korban kemudian duduk menjauh tetapi lutut korban dielus oleh terduga pelaku. Hingga kemudian terduga pelaku meminta untuk dipeluk korban.
"Coba peluk mr sebentar, gapapa gapapa,aku ditarik" tarik aku jelass nolakkkbtp aku dipaksaaa aku ga teriak aku juga bingung knpa gabisa teriak dosenku itu ngomongya bisik" karena diruma ada istrinta," tulis korban dalam tangkapan layar di akun tersebut.
Menanggapi hal itu, Wakil Rektor IV, UMS, Prof. EM. Sutrisna, kepada media, Selasa (9/7/2024) mengatakan, rektorat melalui Komite Disiplin tengah mendalami dugaan kasus pelecehan seksual yang dilakukan oleh salah satu dosen.
"Kami ingin memastikan juga bahwasanya mahasiswa dalam perlindungan ya. Apapun Insyaallah tidak dirugikan seandainya benar," katamya.
Pihaknya juga prihatin atas kabar dugaan pelecehan tersebut. Saat ini, kampus tengah melakukan investigasi kasus tersebut.
Baca Juga: Kualitas Udara Jakarta Masuk Kategori Tidak Sehat Pada Selasa ini
"UMS punya regulasi yang berkaitan bimbingan skripsi, tesis maupun disertasi. Tidak diperbolehkan melakukan bimbingan skripsi di luar kampus apalagi di rumah, tidak jam kerja, di resto tidak pernah diizinkan itu. Jelas kesalahan pertama melakukan bimbingan di luar kampus itu kesalahan," jelasnya.
Dosen yang diduga melakukan pelecehan teraebut saat ini sudah dimintai keterangan. Pihak fakultas juga telah membuat surat berita acara dan diserahkan ke rektorat.