unescoworldheritagesites.com

1.270 Warga Pengungsi Korban Kerusuhan Wamena Butuh Bantuan Bama - News

1.270 Warga Pengungsi Korban Kerusuhan Wamena  Butuh  Bantuan  Bama (Istimewa)


: Tak kurang dari 1. 270 warga pengungsi korban kerusuhan Wamena butuh bantuan bahan makanan dan pakaian.

Ribuan warga korban kerusuhan itu baru dibantu oleh  Kemensos saja. Belum ada dari pihak lain.

Para pengungsi itu dilaporkan saat ini masih ditampung di Markas Kodim 1702 Jayawijaya pasca kerusuhan.

Baca Juga: Multiplayer Effect Platform Kota Sorong Terhadap Ekonomi Provinsi Papua Barat Daya

Komandan Kodim 1702 Jayawijaya Letkol Cpn Athenius Murip membenarkan  kehadiran ribuan pengungsi di Markas Kodim yang ia pimpin.

"Sekitar 1.270 orang pengungsi korban kerusuham Wamena masih ditampung di Markas Kodim,"  kata Letkol Cpn. Athenius Murip saat dihubungi wartawan

Ia mengatakan pada Rabu (1/3) lalu, seribuan pengungsi itu mendapat bantuan dari Kementerian Sosial (Kemensos).


"Kami berharap  banyak pihak ikut membantu korban kerusuhan Wamena, sebab saudara-saudara kita saat ini sangat membutuhkan bantuan, apapun bentuk bantuan yang diberikan sangatlah berarti bagi mereka," katanya.

Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Kav Herman Taryaman sebelumnya menjelaskan alasan warga mengungsi karena khawatir peristiwa yang menimbulkan kerusuhan susulan.

Baca Juga: Umur 23 Tahun Kota Sorong Jadi Pusat Peradaban Modern di Tanah Papua

"Adanya kekhawatiran dari para pengungsi terutama yang dianggap warga pendatang akan aksi atau tindakan-tindakan yang dapat menimbulkan situasi mengarah ke kerusuhan susulan," kata Herman beberapa waktu lalu.

Kabid Humas Polda Papua Kombes Ignatius Benny Prabowo menjelaskan kericuhan yang sempat terjadi pada Kamis (23/2) sekitar pukul 12.30 WIT, berawal dari isu terkait penculikan anak.

Pada saat kejadian, Benny menyebut aparat gabungan TNI-Polri telah mencoba melakukan negosiasi agar isu penculikan dapat diselesaikan. Akan tetapi, kata dia, Kapolres Jayawijaya dan anggota gabungan yang berada di lokasi justru diserang menggunakan batu dan panah.

Benny mengaku petugas kemudian telah mengeluarkan tembakan peringatan dengan harapan massa tidak melakukan aksi penyerangan terhadap anggota.

Massa yang semakin anarkis tersebut tidak mau mendengar himbauan aparat dan tidak mau membubarkan diri saat diberi tembakan peringatan bahkan menyerang Aparat dengan panah," tuturnya.

Akibat bentrokan tersebut, ia mengatakan total terdapat 12 korban tewas. Rinciannya, 2 orang menjadi korban dari massa perusuh, sementara 10 lainnya berasal dari massa perusuh yang ditembak oleh petugas.

Baca Juga: Tulisan Berita Online Diminati Pemuda Non Jurnalis Profesional di Papua Barat Daya

Selain itu, terdapat 32 orang korban luka-luka dan 13 rumah serta 2 ruko hangus dibakar oleh kelompok massa aksi.

Banyak orang sesalkan karena para pengungsi itu sampai  kekurangan Bama. Padahal pihak Pemda setempat tahu kpndidi oara pengungi ini. ***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat