unescoworldheritagesites.com

Pj Gubernur Heru Terus Upayakan Tata Jakarta Hingga Menjawab Tantangan Pasca-Pemindahan Ibu Kota - News

Pj Gubernur DKI Jakarta  Heru Budi Hartono berupaya terus menata Ibu Kota pasca  Ibu Kota Pindah .

 

 



: Dalam menata kota, Pemprov DKI Jakarta menerapkan sejumlah strategi agar dapat berkelanjutan dan bermanfaat bagi masyarakat.

Mulai dari penataan fisik, hingga sertifikasi aset tanah berbasis sistem.  Dalam kurang lebih enam bulan di bawah kepemimpinan Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono, Pemprov DKI  memetakan dan menata kawasan kurang terawat di setiap kelurahan, yang kemudian disebut sebagai Kawasan Unggulan.

Sehingga, bertambah 267 taman baru sesuai dengan jumlah kelurahan yang ada di Jakarta.Pj Gubernur menyebut, jumlah ini akan terus bertambah. 

Baca Juga: Penanganan Banjir Jakarta, Sugiyanto Sarankan Pj Gubernur Heru Budi Ganti Pejabat Terkait yang Tidak Mampu



“Terdapat sejumlah lahan yang merupakan aset milik pemerintah daerah. Kemudian, saya meminta kawasan tersebut untuk dilakukan perawatan yang intensif menjadi Kawasan unggulan, sehingga kembali tertata dengan baik. Ini adalah gotong royong lintas perangkat daerah. Lurah, Camat, Wali Kota dan Suku Dinas terkait saling membantu untuk mewujudkan kawasan unggulan ini. Selain kota kita semakin hijau, juga bisa diberdayakan untuk program ketahanan pangan bagi warga Jakarta,” katanya.

Tak hanya itu, penataan kawasan menjadi lahan hijau juga dilakukan di berbagai titik bekerja sama dengan Pemerintah Pusat, meliputi Kementerian dan unsur TNI/POLRI, di antaranya penanaman pohon di kolong tol Becakayu, Jakarta Timur, yang tidak hanya dimanfaatkan untuk area hijau dan program ketahanan pangan, tetapi juga untuk menjaga mutu air baku.

Kemudian, di sisi tol Bandara Soekarno Hatta, kawasan pergudangan Pluit, Jakarta Utara, sebagai penataan menjelang KTT ASEAN 2023. 

 

Baca Juga: Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Pj Gubernur Heru Minta Sekda Agus Joko Maksimalkan Fungsi OPD

Heru menambahkan, Pemprov DKI Jakarta bersinergi dengan Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) untuk mengidentifikasi permasalahan lahan dan tata ruang di Jakarta.

Pj Gubernur Heru pun menjelaskan, Pemprov DKI Jakarta akan menggencarkan Gerakan Masyarakat Pemasangan Tanda Batas (GEMAPATAS) Satu Juta Patok Serentak, yang merupakan program nasional dari Kementerian ATR/BPN, sebagai upaya sosialisasi dan edukasi terhadap warga, sehingga mampu meminimalkan masalah sengketa tanah serta memberantas mafia tanah. 

“Harapannya, kerja sama antara Pemprov DKI Jakarta bersama Kementerian ATR/BPN mampu mewujudkan kepatuhan hukum dalam urusan pertanahan. Kami akan terus sosialisasikan dan mengedukasi warga Jakarta untuk peduli terhadap batas kepemilikan tanah, sehingga nantinya warga melakukan pengurusan sertifikat guna menghindari sengketa di kemudian hari,” tutur Heru. 

 

Baca Juga: Pj Gubernur Optimis Sodetan Kali Ciliwung Dapat Kurangi Risiko Banjir

Sebagai upaya percepatan sertifikasi aset tanah milik pemerintah daerah, Pemprov DKI Jakarta kini tak lagi manual dalam melakukan pensertifikatan, melainkan berbasis sistem.

Pembangunan sistem e-pensertifikatan aset tanah atau yang diberi nama SiAmanah (Sistem Informasi Aplikasi Pengamanan Aset Tanah) dilakukan untuk memudahkan pengusulan sertifikasi yang terintegrasi dalam aplikasi Jakarta Satu milik Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Pertanahan DKI Jakarta. Sistem ini juga sebagai bentuk pengamanan secara hukum, sehingga aset daerah terlindungi. 

Dalam menjawab tantangan pasca-pemindahan ibu kota negara ke Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur, Pj. Gubernur Heru bersama jajaran Pemprov DKI Jakarta menggelar pertemuan dengan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Suharso Monoarfa di Balai Kota, untuk mendiskusikan rencana tata ruang Jakarta.

Baca Juga: Laksanakan Arahan Pj Gubernur Heru, BPAD DKI Fokus Sertifikatkan 4000 Bidang Tanah Fasos Fasum

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat