unescoworldheritagesites.com

Mendadak Kunjungi Gunungkidul, Kapolda DIY Dukung Anggota Jalankan Pengamanan Ramadan - News

Kapolda DIY Irjen Suwondo Nainggolan mendadak kunjungi Gunungkidul untuk mendukung anggota yang sedang bertugas pada pengamanan Ramadan  (Istimewa )

Kapolda DIY Irjen Pol Suwondo Nainggolan mendadak kunjungi Gunungkidul pada malam hari. Kunjungan tersebut bentuk dukungan untuk Anggota Polres Gunungkidul dalam menjalankan tugas pengamanan saat bulan suci Ramadan.

Maraknya kejahatan jalanan yang telah memakan korban baik luka-luka maupun jiwa, menjadi perhatian khusus orang nomor satu di Polda DIY ini. Bahkan tak hanya memerintahkan, Kapolda juga turun langsung melihat di lapangan.

Dari  beberapa kasus yang berhasil diungkap jajaran Polda DIY, Suwondo masih mencari formula khusus dalam penanganannya. Sebab, kejahatan jalan sekarang ini kebanyakan pelakunya masih anak di bawah umur.

Baca Juga: Kapolda DIY Terjun Langsung Pantau Situasi Kondisi di Sudut Sudut Kota Cegah Kejahatan Jalanan

"Jadi masih dicari solusinya, karena pelaku adalah anak-anak. Namun, kita sudah mengetahui di mana, waktu, dan berapa orang juga melalui apa mereka melakukan kejahatan jalanan," kata Suwondo saat berbincang di Tugu Tobong Gunungkidul.

Menurut Kapolda, perlu adanya partisipasi baik dari masyarakat dan yang paling utama adalah peran orang tua. Karena, anak-anak dalam hal ini yang masih berada berusia di bawah 17 tahun masih perlu pengawasan orangtua.

Baca Juga: Anggota DPR RI Dukung Kapolda DIY Tindak Tegas Pelaku Kejahatan Jalanan Klitih

Orangtua merupakan orang yang paling bertanggung jawab atas perkembangan anaknya, mulai dari moral, etika, tata susila, pendidikan, bahkan hingga pada pergaulan di lingkungan tempat tinggal maupun lingkungan sekolah.

Pada fenomena sekarang ini, tuntutan ekonomi dan gaya hidup menjadikan kurang perhatiannya orangtua terhadap anak. Terlebih, sekarang ini penggunaan telepon pintar menjadikan anak dapat lebih bebas berekspresi dengan lingkungan.

"Banyak faktor tentunya, tetapi yang paling menonjol saat ini adalah penggunaan media sosial yang dapat dibilang sudah terlalu bebas, dan tentunya ada dampaknya," kata Suwondo.

Kapolda mencontohkan, banyak kasus kejahatan jalanan yang terjadi di Yogyakarta sekarang ini dilakukan oleh kelompok remaja yang bersatu atas nama geng. Bahkan, demi mengembangkan eksistensi geng tersebut mengunggah aktivitas kelompoknya.

"Jadi satu geng dengan geng yang lain itu perang di media sosial awalnya, terus saling tantang terjadilah kejahatan jalanan. Bahkan, kadang mencari lawan yang random atau acak," ucapnya.

Peranan kelompok atau geng itu sendiri menjadi menonjol manakala ada calon anggota baru yang akan bergabung mengharuskan untuk melakukan tindak kriminalitas, mulai dari aksi vandalisme seperti corat-coret, teror jalanan, perusakan, hingga pada tindakan kriminal.

Hal ini tentu saja menjadi tren di kalangan anak-anak. Pengakuan atas nama kelompok atau geng juga eksistensi diri dinaungi dalam sebuah perkumpulan yang menjadikan mereka melakukan hal-hal di luar aturan bersosial masyarakat.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat