unescoworldheritagesites.com

Sampah Masih Jadi Penyebab Banjir, Program Kang Pisman Diharapkan Makin Meluas - News

Ketua DPRD Kota Bandung H. Tedy Rusmawan, A.T., M.M., meninjau kegiatan padat karya di Kelurahan Jamika, Kecamatan Bojongloa Kaler, Bandung, Kemarin ini.Nicko/Humpro DPRD Kota Bandung.

: Ketua DPRD Kota Bandung H. Tedy Rusmawan, A.T., M.M., meninjau kegiatan padat karya di Kelurahan Jamika, Kecamatan Bojongloa Kaler, Bandung, kemarin ini.

Tedy mengunjungi kawasan padat penduduk di RW 01, 02, 03, dan 04, Kelurahan Jamika, Kecamatan Bojongloa Kaler.

Pekerjaan padat karya yang digerakkan Dinas Tenaga Kerja ini diikuti lebih dari 100 warga setempat ini menyasar pembersihan saluran yang rutin menjadi titik-titik banjir. Di tengah kawasan padat penduduk itu, para pekerja padat karya menemukan berbagai barang yang menjadi penyumbat selokan dan gorong-gorong.

Baca Juga: Kisah Sukses Edwin Van Der Sar: Dari Pemula Hingga Menjadi Legenda Sepak Bola

Didalam gorong-gorong tertutup jalur gang permukiman, para pekerja padat karya berhasil mengeluarkan barang-barang berdimensi besar mulai dari perkakas dapur, kardus, bebatuan, hingga pohon setinggi tiga meter beserta daun yang masih cukup lebat.

Sampah-sampah ini diduga terbawa aliran arus dari arah utara saat hujan turun. Tedy mengatakan, persoalan sampah ini cukup krusial. Budaya ketertiban dan kebersihan ini sudah selayaknya terus digencarkan di tengah warga.

“Bisa jadi bukan warga daerah sini yang membuang sampah sembarangan. Sampah-sampah ini bisa jadi ‘kiriman’ dari kawasan utara, atau lebih jauh lagi dari wilayah sebelumnya. Saking derasnya hujan, sampah ini terbawa ke daerah sini. Yang terdampak tentu masyarakat juga,” ujar Tedy.

Oleh karena itu, kata Tedy, program pemerintah sebentuk Gerakan Kurangi, Pisahkan, Manfaatkan (Kang Pisman) masih harus terus diperluas. Harus bisa digerakkan warga yang berinisiatif dan tergerak untuk menyadari dampak buruk dari produksi sampah, apalagi dibuang sembarangan.

Baca Juga: Refleksi KPK Berantas Korupsi Meski ada Tudingan Kecurangan dan Pelecahan Seksual Terhadap Istri Koruptor

Dengan Kang Pisman, Tedy menambahkan, sampah yang diproduksi warga bisa ditekan. Bila memang masih tersisa sampah di rumah, diupayakan hanya sampah anorganik yang bisa didaur ulang dan dijual di Bank Sampah.

Dengan begitu, tidak ada lagi cerita sampah yang menumpuk di TPS, atau terserak di jalanan dan saluran air.

“Ternyata luar biasa sekali sampah yang ditemukan hari ini. Maka wajar jika terjadi banjir. Kepada warga, saya meminta agar Gerakan Kang Pisman terus dijalankan setiap hari. Yang anorganik bisa dipilah dan dijual kembali, dimanfaatkan, tidak menyumbat saluran,” katanya.

Tedy pun menaruh rasa bangga atas kinerja warga yang aktif mengikuti program padat karya.

Baca Juga: Stunting Tuntas, Syarat Indonesia Emas 2045

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat