: Para alumni IPB harus siap kembali ke kampung halaman. Sedangkan yang menjadi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) ditantang untuk menembus pasar luar negeri.
Tantangan itu sesuai dengan misi pengurus Himpunan Alumni IPB yang baru.
Ketua Himpunan Alumni IPB Walneg S Jas mengutarakan pada era kepemimlinannya 2021-2025 memiliki lima misi utama yang di antaranya mengembalikan alumni-alumni terbaik institut pertanian itu ke kampung halaman masing-masing untuk berkiprah memajukan ekonomi daerahnya.
"Kita ingin alumni tidak lagi tertarik bekerja dan berprofesi di ibu kota, tetapi bertani berwirausaha di kampungnya, Insya Allah ini terwujud di periode ini," kata Walneg S Jas saat memberikan sambutan pelantikannya menjadi Ketua Umum HA IPB 2021-2025 di Hotel Salak, Kota Bogor, Minggu.
Walneg menyampaikan hal itu di hadapan sekretaris jendralnya Sukma Kamajaya, ratusan pengurus dewan pimpinan pusat (DPP) HA IPB masa kepemimpinannya dan juga tamu undangan antara lain Rektor IPB Arif Satria, Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto, Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim, Ketua DPRD Kota Bogor Atang Trisnanto yang juga merupakan alumni IPB.
Hadir pula, Ketua HA IPB periode 2017-2021 Fathan Kamil yang kini ditetapkan menjadi Ketua Dewan Pengawas organisasi tersebut dan sejumlah tokoh lainnya.
Seperti dipantau dari media antaranews.com, Walneg melanjutkan selain konsentrasi kepada alumni, misi lainnya adalah HA IPB akan meningkatkan perhatian kepada calon alumni dengan memberikan minimal 1.000 beasiswa bagi mahasiswa IPB.
HA IPB juga akan menyelenggarakan pameran produk Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) alumni IPB ke luar negeri.
Pembukaan gerai-gerai produk dan usaha alumni IPB pun menjadi target periode ini dengan berkolaborasi mal-mal besar yang ada di seluruh Indonesia untuk memperkenalkan produk-produk unggulan anak bangsa.
Baca Juga: Kinerja BUMN Menarik Untuk Dicermati
Selain itu, HA IPB akan mendorong model pertanian terintegrasi yang bisa dikolaborasikan dengan telah memiliki 200 dewan pimpinan cabang (DPC) dan 32 dewan pimpinan daerah (DPD) di seluruh wilayah Indonesia.
Walneg optimis akan mampu menambah jumlah DPC menjadi 300 dan DPD menjadi 34 pada periode kepemimpinannya.
"Jadi itu antara lain cita-cita kita, tentu semua ini harus didukung semua stakeholder," ujar Walneg.