: Cuaca extrim berupa hujan es disertai angin angin kencang menerjang sejumlah kawasan di kawasan Wiyung Surabaya dan sekitar. Para guru SDN 1 Wiyung Surabaya bahkan sempat terjebak tak bisa pulang, karena akses keluar kendaraan mereka terhalang oleh pohon besar yang tumbang di pintu gerbang.
Pantauan di surabaya, Senin (21/2/2022), hujan es disertai angin kencang itu menjadikan suasana di kawasan Wiyung Surabaya mencekam. "Anginnya kencang sekali dan hujan es membuat kami para pengguna jalan ketakutan," ujar salah seorang pengendara motor, Alifah (24).
Sama seperti para pengendara motor lain, Alifah bersama pengendara motor yang sudah mengenakan jas hujan itu, pilih berteduh di rumah dan perkantoran yang ada di pinggir jalan. Derasnya hujan es dan hembusan angin yang sangat kuat, akhirnya memaksa para pengendara yang sedang berteduh itu masuk ke dalam ruang perkantoran.
Baca Juga: Ajang Street Race Nyaris Batal Akibat Hujan Deras
Selain menimbulkan kepanikan, ada beberapa bangunan juga rusak akibat adanya angin dan hujan es ini. Sebuah garasi mobil juga tampak porak poranda karena peristiwa ini. Hujan deras disertai es sebesar kelereng ini berlangsung hampir setengah jam.
Sejumlah pohon juga roboh akibat tak kuat menahan terjangan angin kencang. Salah satunya pohon besar di depan SDN 1 Wiyung Surabaya, yang menimpa pagar sekolah hingga roboh ke sisi dalam sekolah.
Menurut salah satu guru, Titin Soekarno, para guru yang seharusnya pulang, sempat terjebak di gedung sekolah. Karena pohon besar itu menimpa akses dari tempat parkir menuju pintu keluar.
Baca Juga: Longsor Di Sejumlah Titik Di Ambon Akibat Hujan Deras
Para staf sekolah akhirnya berusaha dengan peralatan seadanya untuk menyingkirkan ranting pohon tersebut, agar para guru bisa mengeluarkan motornya. Mereka juga meminta dinas untuk membantu membuka akses jalan keluar dari sekolah tersebut.
Menurut Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) Kelas I Juanda Surabaya, ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya hujan es di Kota Surabaya, khususnya bagian barat. "Hail atau hujan es ini adalah presipitasi yang terdiri atas bola-bola es," ujar Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Juanda, Teguh Tri Susanto.
Kejadian hujan es berasal dari awan cumulonimbus (Cb). Puncak awan Cb dapat menghasilkan butiran es, ketika downdraft atau aliran udara ke bawah dari awan Cb cukup tinggi. Kondisi ini juga didukung oleh suhu permukaan atau daratan cukup dingin. Maka hujan dari awan Cb jatuh dalam bentuk butiran es," ujarnya.***